Chapter 6

92 16 2
                                    

"Iya kami memang berteman baik," jawab Seung Wan cepat. Ia tersenyum ramah kepada semua orang.

"Aku memintanya menemaniku karena aku tidak cukup percaya diri untuk datang sendirian. Maaf jika ini justru membuat kegaduhan," tambahnya.

Yoongi bisa melihat Seung Wan sedang menahan diri. Ujung kukunya bahkan gemetar, gadis itu bisa menangis kapan saja. Tapi Yoongi juga tidak bisa melakukan apapun untuk menghiburnya, terlalu ada banyak mata dan orang-orang juga mulai mengenalinya.

"CEO di usia semuda ini? Bukankah seperti cerita-cerita di dalam film?"

"Ah benar juga, istri CEO itu orang yang seperti apa? Apakah boleh mengirimkan gaun sebagai hadiah? Mungkin dia akan menyukainya."

"Benar, bagaimana dengan produk baru dari tokoku? Akan kuberikan produk yang belum aku rilis sebagai ucapan salam."

"Kunjungi juga toko ku, aku yakin istri anda akan menyukainya."

Keadaan menjadi tidak terkendali. Orang-orang mulai mencoba mendekati Yoongi dan melupakan keberadaan Seung Wan.

Seung Wan mundur beberapa langkah. Yoongi terlihat kesulitan ditengah situasi itu. Seung Wan menunduk, matanya tertuju pada cincin di jari manisnya lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan.

***

"Seung Wan tenanglah." Yoongi mencoba menghentikan langkah kaki Seung Wan. Mereka baru saja tiba di lobby hotel dimana mereka menginap.

Seung Wan menepis tangan Yoongi kasar. Ia bahkan tidak menengok ketika Yoongi terus menerus memanggil namanya.

Kemarahan Seung Wan bukannya tidak beralasan. Sebenarnya Yoongi bisa mengerti, tapi ia hanya tidak bisa mencegah hal itu agar tidak terjadi.

Sejak di perjalanan pulang, Seung Wan sama sekali menolak untuk bicara. Bahkan melihat wajahnya saja tidak mau.

Yoongi menghentikan langkah kakinya ketika Seung Wan menutup pintu lift dan tidak membiarkannya untuk masuk. Yoongi memijat pelipisnya, ia benar-benar pusing.

"Tuan, bagaimana dengan semua barang-barang ini?" Tanya Mr. Lee yang sejak tadi mengikuti dibelakang.

Yoongi melirik semua kotak hadiah yang ia dapatkan dari pesta, dari semua itu tidak ada satu pun yang ditujukan untuk Seung Wan.

"Berikan pada Yewon," jawabnya sebelum masuk ke dalam putaran lift berikutnya.

***

"Hm? Apa ini?" Tanya Yewon dengan ekspresi bingung.

Yewon sedang duduk menikmati satu mangkuk ice cream vanilla ketika Mr.Lee dan beberapa pelayan hotel tiba-tiba meletakkan banyak sekali kotak hadiah di samping sofa.

Manik mata Yewon kini mengikuti sosok Yoongi yang berjalan melewati living room menuju kamar tidur. Pria itu berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Yewon setengah berbisik. Ia bisa tahu ada yang tidak beres. Ekspresi wajah Yoongi terlihat sedang kacau.

Mr.Lee hanya tersenyum dan membiarkan pertanyaan itu menggantung tanpa jawaban. Yewon terlihat kecewa. Padahal ia menunggu gosip panas apa yang terjadi.

"Semua ini untukku?" Tanya Yewon memastikan.

Mr.Lee mengangguk. Yewon meletakkan mangkuk ice cream di tangannya dan berjalan menuju sofa.

Vernon yang berada di balkon kamar hanya melihat dari jauh. Ini masih sore dan tuan CEO itu sudah kembali. Bukankah ini aneh? Padahal ia ingin bersama dengan Yewon lebih lama, tapi sepertinya ia harus segera pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POLITICAL MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang