KILLSHOT [SLOW UP!]

prologue 2 一

Set fire to the rain - Adele
(Liriknya emang ga ada hubungannya sama prolog 一 2, alias belum ada cinta-cintaan wkwk tapi aku rekomendasi karna nadanya bagus dan cocok juga waktu aku nulis prolog 一 2 ini)

Full pov Senai 一

"Kak, udah mau gelap nih, ayo pulang" ajak ku

"Ayo, ah tapi.."

"Tapi apa kak?"

"Kita kan udah akrab lama, kamu panggil aku Leon aja ya?"

Aku terkekeh kecil "Tapi kan-"

"Aku tau, umur aku jauh lebih tua dari kamu, tapi kalau kamu panggil aku 'kakak' kayak formal banget hahaha" sela kak Leon

"Astaga, iyaa deh kak, eh Leon maksudnya" jawabku dan tersenyum ke arah Leon

Saat perjalanan menuju parking area, entah mengapa aku terus memperhatikan Leon. Aku senang karna Leon sudah tidak murung lagi dan wajahnya sudah kembali tenang.

"SIAPA KALIAN?!"

Tiba-tiba aku dan Leon mendengar suara bentakan yang tidak jauh dari area motor Leon di parkirkan

"Eh kenapa itu? ramai banget"

"Gatau" lalu aku dan Leon mengintip ke arah kerumunan itu

"Tenang, kami kami anggota dari Umbrella, hanya ingin mengajak beberapa orang untuk melakukan eksperimen bersama dan ini tidak berbahaya" kata orang

'Umbrella?' batinku dan aku melirik ke arah Leon

Aku melihat Leon yang sedang mengernyitkan dahinya dan melihat ke arah anggota Umbrella itu, lalu tiba-tiba Leon menggenggam tanganku dengan erat

"KAMI TIDAK PERCAYA PADA UMBRELLA" teriak salah satu penduduk setempat dan di setujui oleh yang lainnya

"KALIAN HARUS PERCAYA PADA KAMI, TANPA KAMI, ANAK-ANAK KALIAN TIDAK AKAN MENDAPATKAN PEKERJAAN" bantah salah satu anggota Umbrella

fyi : di daerah tempat tinggal Leon dan Senai saat itu hanya ada 1 tempat kerja dengan gaji besar yaitu Umbrella, karna itu kebanyakan orang tua menginginkan anaknya bergabung dengan Umbrella, Sedangkan pekerjaan lainnya (selain Umbrella) tidak bisa mendapatkan gaji besar

"LEBIH BAIK KAMI MENDAPAT KAN GAJI KECIL DARI PADA MATI KARNA EKSPERIMEN KALIAN"

"YA BENAR!! TEMAN SAYA MATI KARNA KALIAN!"

Leon semakin menggenggam tanganku, aku yang paham dengan itu menepuk lengannya sambil menatapnya

"Are you okay?" tanyaku dengan perlahan

Tidak ada jawaban dari Leon, dia hanya melirik ke arahku dengan nafas yang sedikit menggebu, lalu tiba-tiba dia berjalan cepat ke arah motornya dan menaikinya. Aku pun mengikutinya sambil terkadang melirik ke arah kerumunan itu lagi