Parents Continue || Jaeyong ft NCT DREAM

Kedatanganmu~

"KALIAN BAIK BAIK AJAAA?"

"IYAA KAK MALK, INJUN GEPEPE"

"CANI LAPEL!"

"MINN!!"

"APA NYENYO?!!"

"KAMU LAGI NGAPAIN!!"

"PESUGIHAN"

"LELE ICUNG BOSEEEN!"

"LELE JUGA, HUWAAA MAU AIPON!"

"AYO SEMUANYA KITA HARUS KUAT, KITA SETRONG!"

"SEKARAT TAK TERTOLONG!"

"HAHHHH MAU PELUK INJUNN!"

"INJUN MAU NOMINN!"

"MALKEUU"

"ECAAAAAAAN"

"LELE PENGEN ICUNGGGG!"

"ICUNG MAU ANNA"

"HEH?! KOK GITU!!''

Jaehyun hanya mampu menatap datar lantai 2 yang sangat bising akan teriakan para bocil, ya karena mendapat hukuman diam dikamar masing masing maka mereka saling berteriak untuk mengobrol satu sama lain agar terdengar

Tak!

Jungwoo membanting sedikit kasar piring dengan biskuit diatasnya itu saat meletakkannya dimeja depan sebuah sofa ruang tengah yang kini diduduki Jaehyun

"Selamat bekerja, Jung Jaehyun" ucap Jungwoo dengan tatapan yang jelas terlihat seperti mengejek, Jaehyun melempar pertanyaan pada sosok yang kini berjalan pergi meninggalkannya diruang tengah itu

"Heh!lo mau kemana?!"

"Bobo Ganteng sambil maskeran" ucap Jungwoo dengan nada acuh bahkan tanpa menghentikan dulu langkah dan berbalik menatap sang lawan bicara yang dibuat terperanga melihat sikapnya

"Gw majikan lo yeh! Bisa bisanya lo semena mena!!"

"Just talking with my ass, jef,bye"

"Dih, ngelunjak"

Jungwoo tak lagi merespon hingga sosok itu menghilang dibalik tembok, Jaehyun menghela napas dan tersenyum masam seketika

Ia kembali sedikit mendongkakkan kepala keatas, menatap para anak anak yang masih setia saling berbicara sambil berteriak dikamar masing masing

"TUHHHH CANI YANG KALAHNYA!"

"KOK GITU! KATA SIAPA!"

"PAS HOMPIMPA KAMU BEDA TANGANNYA,KITA SEMUA MASANG SUSU, KOK ECAN KOPI!"

"TANGAN CANI GAK SEITEM ITUU NYENYO!"

Jaehyun memilih untuk mengabaikan mereka, ia mengeluarkan sebuah earphone dan memasangnya ditelinga,ia memutar sebuah lagu yang membuat kini bisa terfokus mengerjakan pekerjaannya di laptop yang tengah ia pangku saat ini.

"Tidak ada salahnya untuk mencoba dan melihatnya dulu!"

.

.

.

.

.

Jaehyun menutup kembali pintu mobilnya, dengan helaan napas dan tatapan yang tertuju pada sebuah rumah 2 lantai berada tak terlalu jauh dihadapannya membuat sang polisi terdiam berpikir selama beberapa saat.

Namun kali ini, ia memberanikan diri untuk melangkah kan kaki mendekati rumah tersebut, tampan dan sangat gagah. Itu selalu menjadi kesan utama yang menguar dari seorang Jung Jaehyun ketika ia sedang berjalan seperti ini