Fantasi Liarku

1.4K 24 1
                                    

Saat SMA aku bertemu dengan Jessica yang ini menjadi tunanganku. Banyak teman yang memuji karena kami terlihat nampak seperti pasangan yang serasi Aku punya paras yang lumayan tampan dan Jessica cantik jelita serta anak orang kaya bagaikan tanpa cela. Tapi memang kami berdua begitu sehati, aku dan dia saling mencintai. Awalnya aku kira perkenalan dan hubunganku dengannya bisa "mengobati" hobiku ini tapi ternyata tidak. Setelah lulus SMA, Keinginan untuk tampil seperti wanita justru tidak padam dan lebih menggebu-gebu, terlebih katika aku mulai tinggal sendiri di kost mahasiswa. Aku mulai mengenakan perlengkapan wanita hampir tiap hari. Kadang-kadang lengkap dari pakaian dalam sampai wig, makeup dan sepatu, tapi kadang-kadang hanya bra dan panties saja.

Saat kuliah ini pula aku mulai mengenal dunia internet dan betapa senang hatiku saat mengetahui bahwa ada banyak rekan-rekan yang seperti diriku – crossdresser. Melalui internet aku kemudian berkenalan dengan sesama corssdresser dan bahkan berjumpa dan bergabung dengan komunitas crossdresser. Aku merasa begitu gembira bisa mengekspresikan diriku dengan bebas, terlebih teman-temanku sesama crossdresser begitu hangat menyambut dan membantuku. Ada 2 orang teman sesama crossdresser yang akrab denganku yaitu Wendy, seorang crossdresser yang masih kelas 1 SMA, dan , Luna crossdresser yang sudah bekerja. Dengan mereka berdua pula aku akan chatting sekarang. Kini setelah lulus kuliah dan mulai bekerja aku tetap tidak bisa menghilangkan "hobi"ku yang aneh ini.

"Tinggg... Ting......" bunyi notif fb berbunyi.

Ah ternyata mereka berdua sudah online dan mungkin saat ini sedang chatting dengan ramainya. Aku langsung bergabung di chatroom dan menyapa mereka.

TiffanyCD: heyyy sisters..

Luna_a : hai :)

Wendyisme : hai sis.

TiffanyCD: lagi ngobrol apa?

Wendyisme : lagi ngobrol tentang batasan cd sis.

TiffanyCD: hah batasan?

Wendyisme : iya. How far is too far.....

Luna_a : iya Tiff, kalau menurut kamu batas seseorang masih bisa disebut CD seperti apa?

TiffanyCD: maksudnya?

Luna_a : Wendy tadi bilang kalau udah tertarik sama co, itu artinya udah waria bukan cd

Wendyisme : :)

Luna_a : kalau aku bilang belum tentu soalnya aku juga sering ngebayangin ML sama cowok walaupun nggak pernah ngelakuin.

Aku terhenyak, pertanyaan ini juga yang sering mengganggu diriku. Aku membiarkan Wendy dan Luna chatting dan sibuk dengan argumen-argumen mereka sambil memikirkan pertanyaan yang sama. Akhir-akhir ini akupun sering memikirkan hal yang sama. Kelihatannya aku sudah tidak puas hanya dengan tampil sebagai wanita tapi akhir-akhir ini aku mulai memikirkan seperti apa rasanya jika.....dibelai, dicumbu dan berhubungan badan dengan seorang pria.

Membayangkan seseorang pria menginginkanku, membelai dan menciumi aku. Membayangkan memegang, membelai, menciumi seorang pria dan merasakan penisnya memasuki diriku membuatku sedikit terangsang.

Wendyisme : "Ping"

Wendyisme : hei, masih ol?

TiffanyCD: sorry, lagi out sebentar.

Luna_a: terus kita jadi ketemuan siang ini?

TiffanyCD: jadi dong. Di mana?

Luna_a : di Plaza Senayan aja ya, aku nggak dandan soalnya harus langsung pergi lagi

Wendyisme : Ok. Aku log-off dulu.

TiffanyCD: Me too...

Aku me-log out FBku dan bergegas ke kamar. Membayangkan bermesraan dengan pria membuat aku agak terangsang. Aku bergegas melepas pakaian dan celana dalamku serta mengeluarkan sebuah....dildo. Saat aku mulai membayangkan bercinta dengan pria, aku membeli sebuah dildo dan akhir-akhir ini sudah beberapa kali menggunakannya.

Aku melumuri dildoku dengan gel pelumas dan mulai mengarahkannya ke lubang anusku. Sambil tidur terlentang aku mulai menggerak-gerakkannya di sekitar lubang anusku dan mulai menekan perlahan ke lubang anusku. Aku membayangkan seorang pria sedang mencumbui dan mengarahkan penisnya ke lubang anusku. Aku makin bergetar ketika merasakan dildo itu sedikit demi sedikit memasuki lubang anusku. Aku berusaha agak anusku menyesuaikan dengan dildo tersebut dan perlahan-lahan terus memasukkannya ke dalam anusku. Sedikit demi sedikit.

Saat akhirnya keseluruhan dildo tersebut memasuki anusku aku berhenti sebentar dan membiarkan diriku menikmati "dimasuki". Aku mendesah dan mengerang saat aku kemudian menyalakan tombol getar pada dildoku. "Bzzzz......" Aku mulai menggerakkan dildo tersebut maju mundur dan membayangkan seorang pria sedang menggerakkan pinggulnya maju mundur menyodomiku. Bayangan ini membuatku makin terangsang dan aku makin mempercepat gerakan dildo ini.

Penis buatan ini mengenai bagian dalam dari anusku dan membuatku makin menggelinjang nikmat. Aku mempercepat gerakan maju mundur dan terus membayangkan seorang pria mempercepat gerakannya menyetubuhiku. Aku sendiri merasakan penisku menegang dan sedikir mengeluarkan tetesan-tetesan sperma. Aku makin mempercepat gerakan dildo dan menyalakan tombol getar di kecepatan tertinggi sambil tanganku yang satu lagi memegang dan mengocok penisku. Aku makin terangsang hebat....dan makin terangsang.....

Sampai.......penisku memuncratkan sperma ke seluruh tubuhku, saat itu aku masih tetap menggerakkan dildo tersebut maju mundur seolah ingin mengeluarkan semua sperma dari penisku. Gelombang sperma terus keluar dari penisku sampai aku merasa kelelahan. Beberapa saat kemudian sambil masih berbaring kelelahan aku mulai mengeluarkan dildo tersebut dari tempatnya bersarang. Aku berbaring lemasss beberapa saat sampai Aku merasa sudah waktunya untuk bersiap-siap bertemu dengan teman-temanku.

Aku lalu merapihkan make-up dan mengenakan pakaian seperti setelan wanita kantoran. Dengan Blouse Ruffle warna pink dan rok span hitam selutut. Lanjut kemudian pergi ke tempat pertemuan di Plaza Senayan. Aku sudah berani pergi keluar berpakaian wanita karena aku tahu bahwa aku bisa tampil di depan umum tanpa ada orang yang akan mengira bahwa aku seorang pria. Apartemenku sendiri juga bukan apartemen yang ramai dan ada jalur lift khusus dari apartemenku langsung ke lahan parkir. Aku pun tidak merasa khawatir mengendarai mobil sambil berpakaian sebagai wanita. Aku kemudian mengendarai mobilku ke tempat pertemuan di Food Court Plaza Senayan dan menunggu di sana.


Menjadi TiffanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang