***“Morning Eve” Sapa pria jangkung yang mengenakan almamater merah maroon itu, pria itu menatap Eve lekat seakan ada yang salah darinya.
“ Hmm” Balasnya malas sambil menatap manusia itu yang terus menatapnya, anak dara itu menatap penampilannya merasa ada sesuatu yang salah “ Penampilan Gue ada yang melanggar peraturan?” Ujarnya sambil menelusuri seluk beluk pakaiannya. Mulai dari rompi hitam nya , dasi pita merah, rok kotak-kotak, hingga sepatu hitam dan kaus kaki panjangnya.
“ Tidak Eve, hanya saja pagi hari ini kamu tampak cantik” Ujar Pria itu nakal sambil tersenyum manis seolah menggodanya, gadis itu merona.
“ Najis! Jangan modus lo!” Bentaknya sambil pergi meninggalkan gerbang sekolah yang sepi, pria itu menampakkan senyum kemenangannya.
“ Hati-hati dengan ucapanmu nona.. Orang yang menghadang mu kali ini bukan pria sembarangan” Ledeknya sambil melipat tangan dan melihat kepergian gadis itu, sosoknya hilang ketika gadis itu berbelok menuju tangga.
Sejenak ia menampakkan senyum kemenangannya namun senyum itu luntur beberapa saat kemudian, embusan angin yang dingin sedikit menerpa almamater pria itu. Ia menatap sang cakrawala dan mendapati langit yang kelabu, ia mengerutkan keningnya dan sedikit mendengus kesal.
“ Baru jam 6:03 sudah mau hujan saja, padahal gue mau ngasih pelajaran ke curut-curut itu” Gumamnya sambil melipat tangannya dan menyandarkan tubuhnya ke gerbang sekolah.
Di dalam kelas Eve meletakkan tas nya dan langsung menuju meja Felicia gadis polos berambut panjang sahabatnya, Felicia yang melihat kehadiran Eve sontak menegakkan pandangannya dan tersenyum lebar.
“ Pagi Eveee!” Sapanya dengan ramah dan bersemangat, Eve tersenyum kemudian duduk di kursi kosong di depan Felicia. Felicia menatap Eve bingung karena wajahnya yang tiba-tiba tampak kesal, Felicia sedikit memiringkan kepalanya ke kanan kemudian bertanya “ Kamu kenapa?” tanya Felicia dengan wajah polosnya.
Eve menghela nafas, Felicia masih terdiam bingung. “ Owen lagi?” tanya Felicia tiba-tiba, spontan Eve langsung menatap Felicia kesal.
“ Eh? Kenapa?” Tanya Felicia ragu, Eve cemberut kemudian meletakkan kepalanya di atas tumpuan tangan kirinya.
“ Tuh lo udah tau” Ujarnya dengan sedikit cemberut, Felicia menunjukkan ekspresi tidak senangnya dengan jelas.
“ Ihh jangan gitu, kasih tau gue dong” Protesnya, Eve tertawa melihat sahabatnya yang kesal itu.
“ Fine, gue bakalan cerita ke lo. Jadi tadi pagi itu gue di hadang lagi sama Owen, makanya gue kesel. Mentang-mentang kakak kelas juga ketua OSIS dan juga si paling ganteng se SMA seenaknya aja dia menghalangi jalan gue, gituu” Jelas Eve panjang lebar, “ Oooo gitu, pantesan aja lo keliatan kesel” Respon Felicia sambil melipat tangannya di atas meja.
“ Btw gue dengar-dengar katanya lo ditembak ya sama si kakel itu?” Tanya Felicia kembali, Eve menatap Felicia Heran.
“ Lo tau dari mana?”
“ Memangnya benar?” Tanya Felicia memastikan,
“ Engga sih, kalo kejadian waktu di lorong waktu itu kayaknya ga masuk nembak. Dan lo tau dari siapa?”
“ Ohhh, Gue dikasih tau Dean. Dia dikasih tau Catherine, katanya itu isu baru” Jelas Felicia, Eve mengangguk perlahan kemudian menatap ke arah luar jendela kelas yang menampakkan pemandangan perkotaan juga langit biru yang indah.
“ Btw juga hari ini gue resmi jadian sama kak Rey” Ungkap Felicia tiba-tiba yang membuat Eve langsung menatapnya terkejut, “ Serius lo?!” Tanya Eve kaget. Felicia tersenyum manis sampai matanya menyipit kemudian mengangguk perlahan, “ Dan hari ini gue bakal traktir lo, mau kan?” Tawar Felicia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance" You are Mine." Ujar seorang pria kepadanya dengan penuh penekanan pada setiap kata nya, gadis itu menelan salivanya kasar. Tubuhnya bergidik kengerian mendengar kata yang selalu diulang oleh pria itu, " Lo gila ya?!" Teriak gadis itu ketakutan, pr...