"Iya dehh.." Jawab seorang gadis setelah Jordan menembaknya. Perempuan yang dikenal dengan nama Lily itu juga telah menyimpan rasa yang sama kepada Jordan. Mereka telah dekat sejak hampir satu tahun yang lalu, tepat setelah Jordan memulai percakapan di antara mereka yang sebelumnya adalah teman biasa, yang hanya berkomunikasi secukupnya.
"Cieeee.. " sorakkan teman-teman Jordan memecah kecanggungan diantara mereka berdua yang kini telah menjadi pasangan 'sementara' entah kedepan mereka akan menjadi pasangan sejati atau terpecah kembali, tetapi mereka tahu bahwa mereka hanya perlu mengikuti alur yang berkelok-kelok itu.
"Sialan lu semua kapan dateng ? Nguping aja sih !" Sahut Jordan sambil menutupi rasa malunya.
"Daritadi kita ngikutin elu !" Jawab Randi.
"Ihh dasar kalian yaa..." Tegur Lily.
"Iya pacar nya Jordan sorry dehhh"
"Udah gua cewek sendiri di sini, normal sendiri, baik sendiri..." Gumam Lily dikencang-kencangkan.
"Cantik sendiri... ehh. Sorry, salah ngomong Dan !" Canda Dhika.
"Eh pacar gua coy !" Omel Jordan.
"Eh Princessnya pergi tuuhh !" Sahut Randi sambil menunjuk Lily yang tengah berjalan menuju kelasnya.
"HEEH LILY !" Teriak Jordan.
Setelah itu Jordan langsung memberi tatapan bingung dan kesal pada Dhika. Dan akhirnya mulailah mereka saling mengatai satu sama lain. Tetapi begitu, bagi mereka Itu adalah salah satu pelengkap persahabatan mereka.
□°■°□°■°□°■°□°■°□°■°□°■°□°■°□°■°□
"Lily hari ini pulang bareng gue ya ?" Tanya Roy.
"Kayaknya gue mau pulang bareng Taylor dehh.. sorry yaa." jawab Lily tak enak.
Tiba-tiba teman Lily yang dipanggil Taylor itu datang.
"Ehh Ly, sorry banget gue hari ini pulang bareng abang gue, dia gabakal mau nganterin elu !" Sesal Taylor. Mendengarnya Roy langsung tersenyum.
"Yaudah kebetulan nih ! Untung aja Roy masih mau ditumpangin. Udeh sono, silahkan pacaran sama kakak lu yang nyebelin itu !" Ledek Lily pada Taylor.
"Hiiihh ew ogah.. Ah elo cemburu aja sih kakak lu sibuk terus yaa, cari pacar dong Ly !" Canda Taylor.
"Hah ?" Ucap Roy yang bingung. Taylor belum tau ? Batinnya.
Lily segera melotot pada Roy, yang artinya tak jauh dari "Lu ngomong satu kata lagi gua congkel mulut lu". Yang tentunya membuat Roy ketakutan.
"Huaaa... Taytay jahat ama aku, aku syeudiih !" Rengek Lily.
"Berisik, udah sono pulang !" Usir Taylor.
"Yodah ayu Lyka.." Ajak Roy tak sabar.
"Iihhh, Roy... itukan panggilan dari kakak gue doang. " Ucap Lily sambil mendorong-dorong Roy.
"Terus gua gaboleh gitu ? Jordan aja boleh.." Tanya Roy.
"Kann Jordan yang mau !" Jawab Lily.
"Yaudah gue jadi kakak lo deh, abis Lily kagak enak disebut !" Kata Roy sambil menjalankan motornya.
"Ihh Songong banget sih lu."
"Emang Jordan enggak ?"
"Iya sihh, tapi lebih rese elu.."
"Kenapa sih mulut lu tuh gabisa ditutup ?"
"Bisa kok !"
"Gua gapercaya.."
"Harus laaah."
"Lily, Vita udah punya pacar belum ?"
"Udah !"
"HAH ? SERIUS ?!"
"Eehh Roy, nyetir yang bener dong !"
"Berisik !"
"Ih kok jadi gue yang berisik ?.... Roy.... jawab ihh ! Eh Roy, ini bukan jalan ke rumah gue... Roy ! Roy, ini sepi banget. Lo ngapain ke sini ? Roy sumpah, jawab kek ! Gue takut..." Ucap Lily panik.
Roy pun memberhentikan motornya di depan suatu gubuk tua yang berada di tempat yang sangat sepi. Ia lalu turun dari motornya dan segera menarik Lily secara paksa.
"Roy.. sakit, Roy. Pelan-pelan dong. Lo mau ngapain sih ?" Teriak Lily yang kini benar-benar ketakutan.
Akhirnya mereka sampai di dalam gubuk tua itu. Di dalam sangat gelap, membuat Lily makin takut lagi. Tiba-tiba ada cahaya, dan suara ramai yang membuat Lily terkejut. Dan ternyata itu adalah Jordan dan teman satu gengnya yang sedang membuat surprise untuknya.
"Aaaaaaaaahhhh, jahat semua ! Gue nggak mau, ihh takut tau." Kata Lily sambil duduk mulai menangis.
"Eh Lily, kok nangis ?" Tanya Jordan yang kini duduk di samping Lily dan merangkulnya.
"Ihh jahat!" Ucap Lily sambil berjalan keluar gubuk.
"Heii.. Lyka ! Alyna Kara Felisha !" Panggil Jordan sambil mengejar Lily."Jangan gitu dong.. di dalem ada cemilan minuman segala macem kita makan dulu yuk ?" Ajak Jordan setelah ia menahan tangan Lily.
"Aaaah, mau pulang ! Nanti mama nyariin.. Pulang pulang pulaaaaang !" Seru Lily sambil memukul-mukul Jordan.
"Ihh kamu manja banget sih, aku dah bilang kok ke mama kamu.." kata Jordan. Ya ibu mereka sampai sudah saling kenal saking dekatnya mereka selama setahun ini. Dan kemarin, saat Jordan akhirnya menyatakan cintanya pada Lily, Lily dan ibunya loncat-loncat berdua di kamar. Memang ibu Lily masih tergolong muda untuk orang yang telah memiliki anak seumur Lily.
"Beneran ?.. "
"Iyee udah lu cerewet banget si !" Sahut Randi yang tiba-tiba datang.
"Ihh lu rese !" Balas Lily sambil mengejar Randi.
"Coy, sorry yak.. gua mau nanya. Pacarnya Lily tuhh elu atau Randi sih ?" Tanya Akmal pada Jordan usil.
"Kampret lu, huuuu JOMBLO !" Ledek Jordan.
"Anjir lu, sadis ! Liat aja nanti para jomblo bersatu membentuk pasukan 'Not jomblo just single' ntar yang udah taken dibantai semua." Canda Akmal lagi.
"Pala lu gua dribel Mal..."
Dan berlanjutlah sahut-sahutan mereka sampai akhirnya mereka semua lelah. Dan akhirnya pulang karena memang sudah maghrib, sedangkan semua cemilan dan minuman mereka tinggal begitu saja di perjalanan mereka berhenti di sebuah masjid lalu shalat sebentar.
Dan mereka akhirnya sampai dengan selamat sentausa di depan pintu gerbang rumah masing-masing.
a/n :
Hoaaaammm.. ngantuk bacanya, kagak ada konfliknya #yabelumlahsecaramasihpartpertamagituloh*
Iyaa dan cerita ini dikit-banyak nyambung sama cerita-cerita shorties. Aneh sih, gapapalah. Yaa pokoknya sorotannya sih di Lily dan Jordan dan one more secret person.Shorties itu semacam, cerita orang latar di sekolah mereka (di manapun sekolah mereka berada? Bahkan saya tidak tahu)... ♡ Yaaa'll
♥♡♥♡♥¤♡♥♡♥♡¤♥♡♥♡♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted love
Acak"Lo udah punya pacar, inget itu !" "Tapi hati gue udah nggak buat dia.." "Putusin" "Gue nggak tega.." "Lo bakal nyakitin dia" "Sejak kapan lo mikirin dia ?" "Sejak gue suka sama dia" "..........."