Uhh...
" Yang Mulia harap bangun sekarang. Kita tak boleh biarkan raja melihat mu di kondisi lusuh seperti ini"
Ku teliti disekitar ku. Aku berada diruang megah, dan aku tak mengenal orang yang terlihat didalam cermin. Apakah ini dunia didalam buku?
" Harap tak berpesta hingga pagi seperti itu lagi. Yang Mulia"
Ku dengar suara tegas paruh baya. Ombak memori dan emosi punya pemilik tubuh ini membanjiri pikiran ku.
Aku Marie Antoinette, istri Raja Louis XVI dari Wangsa Bourbon
Semua orang menganggapnya sebagai seorang Ratu boros yang hanya suka dandan dan berpesta.
Dia adalah ratu yang kepalanya dipenggal saat Revolusi Prancis!
" Dia?! Kenapa dia?! Ya ampun!" Kaget Seulgi
" Sudah hampir tiba saatnya bertemu Raja. Harap pakai pakaian yang sudah ku siapkan untuk mu ini. "
Pikiran ku kacau. Aku ragu sejenak sebelum ambil keputusan.
Aku memilih menolak ganti dan beralibi
" Aku masih merasa tak enak badan, dan perlu sedikit ketenangan. Bisakah kamu keluar dan biarkan aku istirahat?"
" Yang mulia! Membiarkan Raja menunggu adalah pelanggaran kode etik istana Versailes"
Dia menatap ku sungguh-sungguh. Aku tidak bisa menolaknya, dan perlahan bangun dan merangkak dari tempat tidur sembari menghela nafas
__________
" Aku harus berterima kasih padamu, Yang mulia. Tumben Yang Mulia mau menurut saat tak ada Leonard."
" Akulah yang harus berterima kasih, Madame Deniau. "
Aku membeku setelah tanpa sadar menyebut namanya. Sepertinya aku perlahan menjadi satu dengan Marie Antoinette.
" Aku hanya melakukan tugasku. Yang Mulia akan senang dengan tampilan mu" Puji Deniau
Aku sadar bahwa aku akan segera bertemu suami ku... Eh, suami Marie. Tiba-tiba akupun gugup.
" Akankah dia sadar ada yang beda dengan ku? Ini kali pertama aku melihatnya, jadi aku harus hati-hati" Batin Seulgi
.
.
.
.
.Seulgi berjalan dengan mengamati sekitarnya. Istana ini megah dan didekorasi dengan mewah... Sungguh tampak tak nyata anehnya terasa tak asing, meski aku belum pernah melihatnya.
Tiba-tiba penglihatan ku sedikit mengabur merasa akan pingsan, aku tak sengaja menginjak ujung gaun ku dan tersandung. Ku tutup mata ku, dan bersiap jatuh.
"AWAS! "
"Maaf Yang Mulia. Harap perhatikan langkah anda. "
Pria yang menangkap ku melingkarkan tangannya di pinggul ku. Setelah pastikan keseimbangan ku pulih, dia lepaskan aku dan melangkah mundur.
Ingatan Marie memberitahu ku bahwa dia adalah Marquis de Lafayette
Dia menunduk hormat kepada ku.
" Yang Mulia, sebagai Ratu Prancis, anda harus menegakkan standar sopan santun yang tinggi."
" A... Aku hanya... "
" Meski tak enak badan, anda harus ingat. Tingkah laku anda berdampak pada reputasi keluarga kerajaan dan Prancis juga. Saya harus lapor ke Raja sekarang, Yang Mulia permisi"
Dia melangkah pergi, tapi aku masih bisa meraskan hangat tangannya dipinggangku...
Mempertimbangkan sikap Marquis dan nada bicara Madam Deniau. .. Kurasa aku tak terlalu diterima di sini.
Seulgi menggelengkan kepalanya
" Sungguh suatu keajaiban aku bisa merasakan hidup seorang Ratu. Tapi ini sungguh situasi yang buruk" BatinnyaKu hela nafas dalam-dalam, mengangkat rok ku. Dan lanjut berjalan menuju kereta kuda ku.
Koridor didepan tampak panjang, dan berakhir di pintu besar dan megah dengan ukiran bunga iris.
Apa yang ada dibalik pintu itu? Aku tak tahu. Tapi kini karena aku telah menjadi Ratu, aku tak boleh menyerah.
" Mulai dari sekarang, aku akan tentukan nasib ku sendiri. .. " Ucap Seulgi menyakinkan dirinya sendiri
Tbc
Jangan lupa vote dan komen yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME PRINCESS
Fiksi PenggemarSeulgi telah menantikan liburan musim panas, tetapi sekarang Seulgi harus pergi mengunjungi kakeknya di Paradise Town. Tempat misterius ini, kakek yang menghindar, dan kamar tidur tua ibu Seulgi... Mau tak mau Seulgi merasa ada rahasia yang tersembu...