Selamat Membaca
•
•
•
•
•Sinar mentari perlahan menampakan cahaya indahnya menandakan malam telah usai, berganti peran dengan sang rembulan untuk menyinari dunia. Suara kicauan Burung yang dipelihara di halaman belakang rumah tampak bersahutan.
Dirumah yang megah, seorang anak kecil yang tengah menggeliat lantaran sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Kelopak matanya nampak terbuka perlahan menampilkan iris onyx begitu dalam dan memejamkan matanya kembali.
tok tok tok
Suara ketukan pintu masuk ke pendengarannya, namun tak membuat sang anak bangun dari tidurnya. Mencoba mengabaikan suara itu lantaran rasa ngantuk yang menguasai.
tok tok tok
Namun suara ketukan pintu itu terdengar kembali disusul suara maid yang bekerja dirumahnya.
"Tuan Sasuke, anda disuruh bangun oleh nyonya untuk ikut pergi ke panti asuhan pagi ini"
"hmm" sahutnya setengah sadar namun dapat didengar oleh maidnya diluar sana.
"baik Tuan, nyonya sudah menunggu dibawah" Ayame sang maid lantas pergi meninggalkan kamar sang bungsu Uchiha.
Tak menghiraukannya, Sasuke nampak kembali larut dalam tidurnya. peduli setan dirinya benar-benar ngantuk sehabis Naruto sahabatnya menerornya lewat telepon lantaran ia tidak mau menemani membeli baju basket.
"SASUKEEEE BANGUN!! JIKA TIDAK, AKAN IBU BUANG SEMUA TOMATMU YANG ADA DIKULKAS"
Teriakan sang Ibu dari arah bawah lantas membuat Sasuke yang sedari tadi memejamkan matanya langsung bangun bak orang kesetanan dan bersiap akan mandi.
"ckk mengganggu saja" dengusnya dan menuju kamar mandi dan bersiap untuk ikut ke panti asuhan bersama keluarganya hari ini.
Sebenarnya Sasuke malas ikut karna menurutnya pasti disana sangat membosankan, lebih baik dirinya mengerjakan tugas sekolah daripada harus membaur dengan orang asing.
Keluarganya sudah sering berkunjung ke beberapa panti asuhan ataupun panti jompo untuk memberikan sedikit bantuan kepada mereka. Seperti sudah kewajiban bagi Uchiha untuk saling membantu, toh memberikan sedikit uangnya juga tidak akan membuat mereka miskin.
Setelah merasa siap dengan pakaian nya, Sasuke segera saja turun kelantai bawah dan melihat Ayah dan Ibunya sudah sibuk menyusun beberapa hadiah yang akan dibagikan kepada anak anak disana, tak lupa Itachi kakanya yg sedang mengangkat hadiah tersebut ke beberapa mobil di depan.
"Ayah Ibu" sapa Sasuke dan menatap barang barang tersebut dengan tatapan bingung, karna biasanya orang tua nya hanya memberikan uang.
"kenapa ada banyak barang yang akan dibawa?" tanya Sasuke sambil menatap Ibunya yang masih berkutat dengan kotak kotak didepannya.
"ah Sasuke... ini hadiah dari Kakek, kan Sasuke tau Kakek baru saja pulang dari London. Yah katanya mau kasih hadiah ini ke anak panti sebagai tanda syukur terbangunnya cabang perusahan di sana" jelas Mikoto Ibunya dan menyodorkan beberapa kotak kearahnya untuk dibawa ke mobil.
"oh iya kita tidak sarapan dirumah ya, kita sarapan disana. Soalnya bibi Tsunade sudah menyiapkan kan makanan disana" lanjut mikoto
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You (HIATUS)
Ficção AdolescenteSejak hari itu, dia menjeratku dengan sorot matanya, begitu hangat tetapi kosong.