bab 3

137 10 6
                                    

Happy reading




°°°°°°°°°

Hari liburan yang ditunggu banyak siswa sudah dimulai, begitupun dengan Sasuke, Naruto, dan Sai. Mereka bertiga tampak begitu senang ketika memasuki wilayah pantai yang sepi namun begitu indah untuk dilihat, terdapat sebuah villa besar yang menjulang diatas tebing sebagai penanda jika nanti mereka akan menginap disana.

Mereka sengaja datang lebih awal sehari sebelum anak panti datang, alasannya yah mereka ingin menikmati yang namanya liburan. Karena mereka bertiga masih anak dibawah umur, terpaksa harus mengikutkan setidaknya orang dewasa untuk ikut yang tidak lain adalah supir pribadi Sasuke.

Kakashi si supir yang kini tengah menahan kesal lantaran sedari tadi ketiga bocah di dalam mobil ini sangat menganggu dirinya. Bagaimana tidak? tiga bocah tidak berotak itu sedang lompat lompat di kursi mobil dan satu diataranya kini tengah menjambak rambutnya! dan dengan tampang tak berdosa seolah mengatakan 'paman kok sudah punya uban sebanyak ini?' oke sepertinya Kakashi harus menandai bocah berambut kuning jabrik ini sebagai bocah kematian.

Kini matanya bergulir melihat tuan mudanya yang ikut berdiri kegirangan walaupun tidak separah kedua temannya. Kakashi memaklumi itu, karena yang dia tau dan lihat bahwa Sasuke jarang sekali merasakan yang namanya liburan, hari harinya hanya diisi dengan belajar, jika hari pekan dia akan pergi kerumah Sai atau Naruto dan malamnya tetap dilanjuti belajar untuk hari esok.

Kakashi lantas menghela napas, sepertinya dirinya harus menahan kesal untuk seminggu kedepan demi tuan mudanya ini.

"Kakashi kapan kita akan sampai? villanya sudah nampak tapi kenapa tak sampai sampai sih?" kini perhatian Sasuke beralih ke samping, jika dipikir pikir perjalanan menuju pantai jauh lebih lama daripada biasanya, dan tak heran jika Sasuke tak memakai kata paman karena memang seperti itulah Sasuke, bahkan kakanya Itachi saja dia hanya menyebut namanya saja.

"sebentar lagi tuan, perjalanan lebih lama karena sedari tadi tuan dan yang lain sedikit mengganggu saya"

Kakashi menekankan kata sedikit dengan senyuman yang tampak aneh dilihat Sasuke, seolah olah memberikan kode mengatakan 'bisakah kalian bertiga sedikit lebih waras?' yang namun hanya diabaikan Sasuke dan memilih untuk lanjut bersenang bersama kedua teman gilanya itu.

Tak terasa perjalanan sudah selesai, kini mereka berempat tengah memasuki villa megah namun masih terdapat unsur kuno atau tradisional khas Jepang dengan ukiran ukiran yang terpahat di setiap ujung dinding di villa tersebut.

"selamat datang Kakashi dan tuan Sasuke, kami telah menyiap kan kamar untuk kalian, jadi kalian bisa memilih dimana kamar untuk ditempati. Jika ada keperluan tolong telepon saja kami, kami akan segera datang"

"terima kasih Miji, sudah lama kita tak bertemu ya, ternyata kau semakin tua hahahah" sapa ramah Kakashi dengan menepuk sedikit keras bahu Miji yang terlihat mereka seperti seumuran.

Miji yang mendengar hal itu lantas memutar bola matanya bosan, tak sadar kah Kakashi kalau kau dengan Miji hanya selisih 2 tahun?.

"basa basimu sangat jelek kau tahu?" Miji lantas membalas memukul dengan keras lengan Kakashi sehingga mengakibatkan sang empu meringis kesakitan.

"ah ini sakit sekali" keluh Kakashi.

"bisa kah kita pergi duluan? " suara datar Sasuke mengalihkan mereka berdua, nampaknya mereka lupa dengan kehadiran tiga anak yang sedari tadi menunggu dengan tatapan yang tajam.

Waiting For You (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang