4

189 18 3
                                    



Taehyung bangun dari tidurnya, berjalan keluar kamar menuju kamar mandi.

Saat membuka pintu, ia melihat sang adik yang masih menggunakan piyama nya sedang selonjoran santai di sofa sambil bermain ponselnya.

"Anak itu benar-benar"

Taehyung kembali melanjutkan langkahnya menujun kamar mandi. Setelah selesai, ia berjalan mendekati sang adik.

Minji sedang asik dengan ponselnya sampai tiba-tiba seseorang mengambilnya.

"Iiih kakak! balikin hpnya" ucapnya sambil ingin mengambil ponselnya kembali namun Taehyung menjauhkan tangannya.

"Mandi dulu sana, masih bau acem gitu udah main hp" Minji mendengus lucu.

"Adek juga gak kemana-mana"

"Emang harus nanti keluar ya baru mandi?, cepat mandi sana baru kakak balikin hpnya"

"Ish!" Minji cemberut lalu beranjak dari sofa

Saat akan melewati sang kakak, Taehyung menarik kepalanya lalu mencium pipi dan juga pucuk kepalanya sayang, setelahnya dia mengacak gemas rambut Minji yang di balas dengusan oleh sang empu.

Taehyung menyimpan ponsel Minji di sakunya lalu berjalan ke dapur untuk memasak sarapan untuk dirinya dan juga adik tercinta.

Taehyung menyimpan ponsel Minji di sakunya lalu berjalan ke dapur untuk memasak sarapan untuk dirinya dan juga adik tercinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, info selanjutnya akan kami kirim lewat email" ucap HRD di perusahaan VRENE.

"Terima Kasih" balas Jungkook sambil membalas jabatan tangan sang HRD.

Jungkook berjalan keluar dari ruangan itu, saat sedang berjalan kearah pintu keluar, Jungkook melihat seorang wanita cantik yang baru saja masuk dan berjalan dengan angkuh menuju lift.

Jungkook bisa menebak jika wanita cantik itu lah bos nya, dari respon para pekerja disini yang membungkuk hormat kepada wanita cantik itu.

"Benar kata hyung, wanita ini mempunyai aura yang menyeramkan" gumamnya dalam hati saat melihat raut wajah dingin dari wanita cantik itu.

Jungkook melanjutkan jalannya untuk pergi dari gedung itu.

Di sisi lain, Irene berjalan dengan santai menuju ruangannya.

Saat sampai di ruangannya, ponselnya tiba-tiba berbunyi.

Irene mengernyit melihat sebuah nomor baru menghubunginya.

"Halo?"

"Hai Joohyun" Irene tertegun dengan suara itu, suara yang selama ini ia rindukan.

"Suho?" lirihnya

"Kamu masih mengingatku rupanya, bagaiman kabarmu?"

"Aku baik, kamu?"

"Baik juga"

Her Man (The Man Belongs To The Women)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang