Pagi hari ialah waktu dimana semua aktivitas dimulai. Banyak orang berbondong-bondong untuk memulai pagi itu dengan semangat. Namun, berbeda dengan Aurora, gadis berusia 21 tahun itu masih sangat nyenyak tertidur. Ia lebih memilih menjadi konten kreator dibandingkan bekerja di kantoran padahal ia merupakan seorang sarjana lulusan hukum disalah satu universitas terkemuka di Jakarta.
"Aurora bangun dong, gimana mau maju kalau jam segini masih molor aja, kamu tuh harus disiplin" ucap mamanya sembari membuka tirai kaca di kamar Aurora.
Iyelah setiap hari yang ia dengarkan. Suara omelan dari ibunya yang setiap pagi membangunkannya. Ia masih sangat mengantuk sebenarnya tetapi ia juga tidak bisa membiarkan suara omelan ibunya menjadi irama jelek dipagi hari.
Aurora pergi ke meja makan dengan wajah setengah mengantuk. Ia menyeruput sedikit susu yang telah bibinya buat.
"Kamu ini mangkanya jangan begadang, jangan pulang malam terus jadinya pagi gini ngantuk kan" ucap papanya.
"Kamu kan udah lulus kuliah cobalah kamu gunain ijazah sarjana kamu buat bekerja yang serius jangan ngonten terus" sambung papanya.
"Ini juga Aurora usaha kok Pah buat cari kerja, Papa juga tau lah cari kerja sekarang tuh ga semudah ngebalikin telapak tangan" jawab Aurora.
"Jadi gini, Mama sama Papa udah sepakat buat jodohin kamu sama anaknya teman Papa dulu, kalau ga halangan besok dia mau kesini" sahut mamanya tiba-tiba.
Aurora kaget hingga susu yang ia minum muncrat. Ia tak tau entah apa yang membuat orang tuanya berinisiatif untuk menjodohkannya padahal mereka tau jika Aurora tidak suka terlalu diatur apalagi tentang pasangan. Ia juga tidak ingin menikah diusianya yang tergolong masih sangat muda baginya.
"Loh loh kok main jodohin aja sihh Mah, Pah"
"Aurora ga mau emangnya jaman apa ini masih ada yang kayak gituan lagi pula Aurora udah punya pacar kok ntar malam Aurora bawa kesini" sambung Aurora langsung pergi meninggalkan meja makan.
Aurora mengajak Zeva, sahabatnya untuk bertemu di cafe biasa tempat mereka. Aurora meminta Zeva untuk mencarikan ia pacar palsu untuk menghindari perjodohan tersebut. Zeva pun memiliki ide untuk meminta bantuan pacarnya kebetulan pacarnya itu mempunyai sahabat dekat. Tak tinggal lama, Aurora langsung setuju dan meminta orang tersebut agar segera menemuinya untuk berkenalan agar rencananya berjalan lancar.Tak lama kemudian, pria itu pun tiba di cafe dan langsung menghampiri Aurora dan Zeva.
"Assalamualaikum, maaf agak telat soalnya macet" ucap pria itu.
"Waalaikumussalam, nah ini Ra kenalan dulu" sahut Zeva.
"Gue Aurora Lovania Anderson, panggil aja Aurora, lo udah tau kan maksut kita ngajak lo kesini?" ucap Aurora.
"Iya saya tau kok maksutnya jadi pacar pura-pura kamu kan? Emm btw nama saya Arif Putra Armana panggil aja Arif" jawabnya.
Mereka pun mulai mengatur strategi agar bisa meyakinkan orang tua Aurora nantinya.
Tibalah dimalam yang dipenuhi bintang itu. Aurora dari tadi sudah siap menunggu kedatangan Arif. Ia berdandan layaknya menunggu kekasih sungguhan padahal ia hanya berpura-pura. Ia tampak sangat cantik dan manis dengan balutan dress berwarna hitam. Tak lama kemudian Arif pun tiba dengan mobil berwarna hitam miliknya. Aurora segera membukakan pintu rumahnya dan mengajak Arif masuk.
"Assalamualaikum Tante, Om!" sapa Arif sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Udah lama Om ga liat kamu, dengar-dengar sekarang udah jadi pilot yah" ucap papanya yang seketika membuat Aurora bingung.
"Iya Om alhamdulillah, ngomong-ngomong Ayah sama Ibu nyusul katanya Om mungkin bentar lagi nyampe" sahut Arif kepada papa Aurora.
"Tunggu-tunggu, kok Papa sama Mama kayak udah kenal gitu sama pacar aku?" tanya Aurora bingung.
"Kebetulan pacar kamu ini orang yang Mama sama Papa mau jodohin ke kamu eh taunya Arif sama kamu udah pacaran jadi mungkin pernikahan kalian juga bakal dicepetin" ucap mamanya.
Aurora kaget, ia tak tau jika orang yang menjadi pacar pura-puranya itu ialah orang yang akan dijodohkan dengannya. Ia kesal. Ingin sekali rasanya ia melempar semua barang yang ada pada rumahnya. Namun, is tetap berusaha tentang meskipun ia sangat kaget karena rencananya diluar dugaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Your Husband
RomanceAurora (21tahun) harus terpaksa menikah dengan (Arif 30 tahun) yang merupakan pria pilihan orang tuanya. Arif adalah seorang pilot yang tak hanya memiliki paras yang rupawan tetapi ia memiliki sifat yang lembut dan penyayang. Apakah ia bisa meluluhk...