BAB 4

351 32 2
                                    

Anyan, seorang pria dengan ciri khas serba putih berjalan melewati gang yang gelap membuatnya terlihat mencolok disana. Dia membuka sebuah portal menuju ke dimensi para magician, dan berjalan memasukinya.

"Aku telat apa ya" Ucap seorang pria bernama anyan

"Engga, kita baru mulai makan malam" Ucap Cyrus

"Apa.aku ga suka ya kalo misal aku terlambat terus kalian ngeliat aku kayak habis bunuh orang" Ucap anyan pada temannya

"Gr, gada yang liatin kamu" Jawab Otto

"Udah, jan pada berantem. Ayok makan" Ucap Cyrus menengahi

Setelah makan mereka berkumpul sejenak untuk mempererat hubungan antar magician.

"Oh ya, dengar dengar kye lu udah jadian ya sama itu anak manusia" Tanya anyan dan dibalas deheman dari kye

"Yang bener anjir, kuat amat mental lu" Ucap Otto

"Gw yang udh kenal tit 2 tahun aja masih takut" Sambung Otto

"Yahahah cupu" Ejek anyan

"Ngaca anjing ku juga sama" Balas Otto

"Udah woy, itu kesian Cyrus nt dia" Ucap kye sedikit pedas

"Gapapa sumpah gapapa" Ucap Cyrus sambil tersenyum kebalik🙃

Mereka semua sudah masuk ke kamar masing masing, namun masih ada sebagian magician yang bertahan di ruangan tadi.

Magician punya sebuah bola unik dimana bola itu bisa  melihat apa yang orang lain lakukan, dan disinilah Otto sedang mengawasi apa yang asistennya lakukan saat dia tidak ada.
Sebenarnya ga ada hal sepesial yang tit lakukan hanya saja ya emang Otto hobinya kek gitu.






























Besoknya Otto sedang ada tugas dari Cyrus bersama tit tentu saja.

"Apa yang tuan Cyrus perintahkan, tuan Otto" Tanya tit

"Hm, dia menyuruh kita mencari bunga langka. Untuk ramuannya" Jawab Otto dan tit hanya mengangguk sambil terus mengikuti Otto dari belakang.

"Tempatnya cukup jauh, kemungkinan kita akan lama" Sambung Otto

"Tidak masalah tuan" Jawab tit

Mereka berjalan beriringan sampai akhirnya Otto buka suara.

"Tit, apa kau menyukai seseorang" Tanya Otto

"Hm, ada tuan. Tapi dia mungkin tidak menyukaiku" Jawab tit

"Siapa, apa aku boleh tau" Tanya Otto

"Em, nanti akan saya beri tau" Jawab tit






















Mereka berjalan cukup lama hingga waktu sudah menunjukkan sore hari, akhirnya mereka berhenti dan membangun tenda.

"Tit, aku mau bicara sesuatu" Ucap Otto

"Ya tuan, katakan saja" Ucap tit

"Aku.. Sebenarnya" Gantung Otto
Otto langsung memojokkan tit pohon dan melanjutkan bicaranya

"Sebenernya aku suka sama kamu" Ucap Otto membuat tit memerah, karna cintanya terbalaskan

"Jadi.. " Pertanyaan Otto yang tidak selesai langsung dimengerti oleh tit dan dibalas anggukan.
Detik berikutnya bibir mungil tit susah dilahap oleh bibir Otto, semua terjadi begitu cepat otak tit masih butuh waktu memprosesnya.

Ciuman itu lama kelamaan menuntut tit kewalahan membalas ciuman tuannya ini.

"Emh, tuanh" Desah tit disela sela ciuman mereka.

Ciuman Otto berpindah ke leher putih dan mulus milik tit.

"Enh,engh" Tit mati matian menahan desahnya

Otto mengikat tangan tit secara tiba tiba dan membawanya ke kasur.

Dan Otto mulai satu persatu membuka kancing baju yang dikenakan tit.saat baju tit sudah terbuka Otto benar benar kagum melihat tubuh putih nan mulus milik tit, ia jadi tidak sabar memberi banyak tanda merah ditubuh tit. Ia mulai merapa bagian puting tit, mengelus, mencubit dan menghisap.

"Anh engh ah tu.. Ah tuan" Desah tit






































































Skip besoknya

Tit terbangun dengan keadaan yang kacau, perutnya kembung pinggangnya sakit rambut berantakan dan ia sedikit gemetar. Saat ia bangun ia memperhatikan sekeliling tenda, dan mencoba duduk saat ia ingin mencoba duduk dari luar tenda Otto masuk.

"Sudah bangun ya, baru saja aku mau membangunkanmu" Tanya Otto

"Em, t.. Tuan bisakah kau menolongku" Ucap tit sambil mengulurkan tangannya keatas

Otto langsung masuk kedalam tenda dan menggendong tit ala bridal style.

"Otto, panggil aku Otto saja mulai sekarang" Koreksi Otto, dan di angguki oleh tit. Otto menyadari tit sedikit gemetar

"Kenapa, apa aku terlalu kasar" Tanya Otto

"Hm, tidak" Jawab tit sambil menggeleng

"Kau mau mandi" Tanya sang top sambil berjalan ke luar tenda.

"Ehm, i.. Iya" Jawab tit

Otto membawa tit ke sungai yang ada didekat sana ia memasukan tit secara perlahan dan mulai memandikan tit.
Saat selesai mandi dan mengganti baju tit, Otto menggendong tit lagi kedalam tenda, yang saat tit mandi ia bersihkan.

"Duduk dulu, aku bawakan makan" Ucap sang top dan diangguki oleh bottom nya

Tak berapa lama Otto kembali membawa semangkuk makan

"Mau ku suapi" Tanya sang top dibalas anggukan, sang top menyeringai puas ia memasukan makanan yang ada di mulutnya dan mencium sang Submesive untuk mentransfer makanan, itu ia lakukan secara berulang sampai makanannya habis.

"Perutmu masih kembung" Tanya Otto

"Sedikit" Jawab tit

"Bagaimana dengan pinggang mu" Tanya Otto

"Masih sangat sakit" Jawab tit

"Kalau begitu, saat kita jalan kau akan ku gendong" Ucap Otto

"Aku.. Ikut saja" Jawab sang tit yang membuat Otto puas





















































































GA NYAMBUNG BANGET SUMPAH, CHAPTER KALI INI GAJE😃

yeosm  my versiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang