"gabut gak?." tanya seorang lelaki beralis camar yang sedang terduduk di meja rias di kamar nya.
"menurut Lo?."
"gua abis beli ini kemaren, enak ny di maenin sama dia." Mark menunjuk Haechan yang sedang bermain game di handphone nya.
Mark beranjak dari duduk nya untuk mengambil sesuatu yang ada di dalam lemari nya.
Mark kembali, ia melempar sesuatu ke lantai tepat nya di depan Jeno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"gimana?."
"bagus juga, boleh tuh."
Kini haechan menjadi pusat perhatian kedua remaja yang menatap lapar ke arah nya.
Satu alis di naik turun kan Jeno sembari menatap Mark, dan Mark mengangguk mengerti maksud Jeno.
"Chan.. sini deh maen ini buru."
Haechan melirik bingung pada Mark yang baru saja memanggil nya untuk mengajak nya bermain.
Tak lama setelah itu haechan menyimpan handphone nya pada nakas, menghampiri Mark dan Jeno yang sedang duduk lesehan di lantai.
"ada apa kak?."
Tak ada jawaban yang dilontarkan dari kedua remaja itu.
Mark malah meraih dua buah dadu dari kotak mainan nya dan melemparkannya .
Haechan bingung.. mungkin Mark mengajak nya bermain ular tangga, bodohnya seorang Lee haechan ia tak melihat detail gambar gambar yang ada di mainan itu.
"tiga."
Mark mengambil boneka plastik kecil berbentuk Spiderman itu dan memajukannya tiga kotak ke depan.
'give ur partner a hot kiss'
"waktu Lo tiga menit."
Mata Mark berbinar, ia menarik leher haechan hingga mendorong nya jatuh dengan posisi terlentang di lantai.
Tak butuh waktu lama Bibir manis Haechan berhasil di lahap Mark bagai harimau yang kelaparan tak diberi makan berhari hari.
"emmpphhh.. k-kak markk!." desahan haechan mulai memenuhi ruangan kamar Mark, Haechan memberontak sebisa mungkin tetapi ia terlalu lemah untuk Mark yang bertenaga.
Jeno menatap iri ke arah dua orang yang sedang berciuman didepannya.
"eungggppp." pukulan kecil haechan didaratkan pada punggung Mark, haechan telah kehabisan nafas setelah berciuman selama tiga menit.
Mark yang mengerti pun melepaskan tautan bibir nya.
Haechan terlihat lemas, telinga nya me merah. Mark berhasil merangsangnya dengan ciuman panas yang diberikan Mark pada nya.
