"Merokok? lagi?"
Aku terdiam, seperti tertangkap basah aku melihat ke arah suara yang menyeramkan itu diam dan... tersenyum.
"Haikal, mama---"
"Udah cape ingetin haikal kalau merokok itu bisa merusak paru-paru, mama ga mau ya nanti mama nanganin haikal sebagai pasien mama, mama itu dokter jadi tahu bahkan orang yang bukan dokter saja tahu,"sambung ku membuat wanita di depan ku tersenyum.
"Bagus, itu kamu hafal kenapa masih merokok?"tanya nya kesal.
Jelas aku hanya Cengegesan tapi jujur kok aku baru ambil satu, yah "Baru".
Aku segera mematikan rokok yang tinggal setengah itu, jujur saja aku bukan perokok aktif seperti teman-teman ku yah itu fakta.
"Hari ini kamu jangan keluar dulu ya, mama hari ini masuk malam tidur nya jangan begadang jangan merokok lagi, makanan udah mama siapin kamu tinggal duduk manis dirumah sambil belajar,"ucap mama ku aku mengangguk saja namun seketika aku menggeleng saat mendengarkan kata selanjutnya.
"Dan jangan bawa teman mu kerumah Haikal Diskara."
Aku tidak bisa kesepian, hidupku harus di temani setidaknya satu orang yah satu orang mungkin nanti ketika aku menikah itu tidak jadi hal yang rumit tapi sekarang, aku masih bocah SMA yang akan lulus dengan banyak perempuan yang aku gantungkan.
Mama pergi tanpa ingin mendengar penolakan ku, aku pasrah aku memandangi bunga bunga yang terhampar begitu indah di depan ku.
Ponsel ku berdering buru-buru kulihat, wah ini sangat langka mba mantan tersayang menelpon ku.
Dengan nama kontak yang masih ku tulis "jasMINE" aku mengangkat nya tersenyum ketika mendengar suaranya yang tak pernah lembut kepada ku.
"BUKU GUE MANA? LO LAGI LO LAGI, GUE GEPREK LO LAMA-LAMA."
lihat, seketus itu dia kepada ku yah siapa yang tidak ketus sih jika mempunyai mantan yang ganteng dan baik hati seperti ku.
"GUE KESANA MALAM INI, AWAS LO GA ADA DIRUMAH."
ya, itu suara terakhirnya sebelum mematikan sambungan, ayolah bahkan aku belum bicara sedikitpun.
"Jasmine, comeback to me please."