Putus karena apa?

2 1 0
                                    

JASMINE POV

"Akhirnya selesai juga ujian kita,"ucap seorang cowo yang duduk disebelah gue, sudah satu minggu kami melaksanakan ujian sekolah dan hari ini adalah hari yang terakhir.

Gue tersenyum dan mengangguk,"lega banget ya Allah bersyukur banget, terimakasih sudah menjadi patner sebangku yang menyenangkan,"ucap gue tulus.

Selama ujian kelas kami semua di acak, tidak ada lagi kelas 12 Ipa 1 atau 12 ips 3 karena semua itu di acak dan dijadikan satu, lalu di pisahkan menjadi beberapa kelas.

Dan disebelah gue ini adalah Joandra, ia dari kelas 12 ipa 4 awalnya gue merasa canggung karena tidak pernah berinteraksi dengan dia padahal kami sama-sama dari jurusan ipa, wajar aja sih selama berpacaran dengan Haikal, cowo itu melarang gue untuk banyak berinteraksi dengan lawan jenis di SMA ini.

Omong-omong soal haikal, gue dan dia putus secara baik-baik kok, kami putus karena dia ketahuan merokok, hal yang paling gue benci dan dia tau itu, kurang ajar memang tapi itulah haikal, banyak yang bilang kepada gue kenapa bisa masih berhubungan baik dengan dia? padahal gue sudah di buat kecewa berkali-kali olehnya.

Terkadang hati gue juga bertanya, kenapa bisa gue tahan berpacaran dengan dia selama 6 tahun? dan kenapa gue tahan putus nyambung dengan dia selama itu?

Ketika dia selingkuh dan lain sebagainya, gue hanya senyum dan melakukan yang sama dan anehnya kami saling bercerita tentang selingkuhan kami masing-masing, aneh tapi seru.

"JASMINE."

gue tersentak dan menoleh ke asal suara, Joandra memandang gue dengan tatapan aneh kemudian bangkit dari kursinya,"bengong mulu lo gue cerita panjang kali lebar kali tinggi dikacangin,"ucapnya kemudian pergi.

"Apa coba?"kata gue bingung namun langsung mengekori  joandra, Joandra berjalan sangat cepat gue sedikit kesusahan mengimbangi jalan dia, dan akhirnya gue memilih untuk berlari.

"JOANDRA JANGAN CEPET CEPET TUNGGUIN,"teriak gue kesal sambil terus berlari, bukannya dia berhenti cowo itu malah melebarkan kakinya dan terus berjalan, iya tau gue ga setinggi dia.

Karena merasa bersalah telah mengacangi orang akhirnya gue mempercepat larian gue, mata gue sekarang cuma fokus ke joandra joandra dan joandra.

Gue bisa liat cowo itu belok ke lorong menuju taman sekolah, gue senang dong soalnya lorong itu sepi jadi bisa leluasa untuk gue lari, setelah kaki gue yang cantik ini masuk ke lorong itu gue memberhentikan langkah gue dan menghirup udara sebanyak-banyaknya, engap juga coy lari dari kelas kesini.

"JOANDRA TUNGGUIN,"teriak gue lagi sambil mulai berlari dengan lebih cepat, tanpa memperhatikan jalan karena disini lorong sepi cuy.

"JOANDAAAAA"

yah itu teriakan gue sebelum gue jatuh tersungkur, karena apa? jelas karena orang ga tau diri yang dengan sengaja ngasih kaki nya buat gue kesandung.

Gue bangkit berdiri, kaki gue lumayan sakit sih tapi orang di hadapan gue sekarang ga boleh gue biarin tetap sehat.

Gue tersenyum manis, gue lihat dia dengan pandangan gue yang tajam, gue udah muak liat ni orang tapi untungnya gue segera lulus dari SMA ini.

"Ngapain lo lari-lari gitu? ngejar joandra pula, ngelonte ya lu? terus pelanggan nya joandr---"

"AAA" yah gua ga tinggal diem gue langsung aja narik rambut dia sekuat mungkin biar kepalanya putus, dia coba juga mau jambak rambut gue tapi ya ga bisa dong? kan rambut gue di cepol AHAHAHHAHAHAH.

"Mulut busuk lo itu perlu gue bina dan gue didik biar jadi wangi,"ucap gue kelewat kesal gue ngelepasin jambakan nya kemudian mundur beberapa langkah, takut ada serangan balikan coy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang