3. KEMBALI

116 12 0
                                    

Aletta mencengkram pisau ditangannya. Ia tidak peduli wastafel putih itu sudah berwarna merah.

Rosa masuk kedalam toilet, ia langsung menghentikan tindakan putrinya.

"Letta! Stop it!" tegas Rosa membuang pisau dari tangan Aletta.

Rosa membawa Aletta keluar dari toilet. Ia meminta Aletta duduk di sofa ruang yang ditempati Alora dan keluar memanggil suster.

Aletta menatap datar Alora yang terbaring tak berdaya.

"Ayo Sus, obati lukanya" ucap Rosa.

Aletta membiarkan suster membersihkan lukanya. Bahkan ia tidak meringis sedikit pun membuat suster merasa curiga.

"Maaf, lukamu cukup dalam, apa kau tidak--"

"Lakukan saja tugasmu!" ujar Aletta dingin.

Rosa mengisyaratkan suster untuk tidak bicara. Setelah selesai suster itu berlalu pergi.

"Momi udah bilang, ini bukan kesalahanmu" ucap Rosa hati-hati.

Aletta tetap diam.

"Kamu juga sudah berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi" ujar Rosa.

"Mom mau aku berhenti lakuin ini?" tanya Aletta menatap tangannya yang diperban.

Rosa mengangguk cepat, ia tidak suka Aletta melukai dirinya sendiri.

"Aku mau Momi bawa Alora ke Belanda dan berobat di sana" ucap Aletta.

"Tentu saja Momi mau, kita akan bawa dia pergi dari sini"

"Bukan kita, tapi kalian berdua"

Rosa mengeryit bingung,

"Aku akan tetap disini" ucap Aletta membuat Rosa terkejut.

"Nggak--"

"Aku akan menggantikan Alora dan mencari tau apa yang terjadi sampai dia memilih mengakhiri hidupnya"

"Momi nggak setuju!"

"Ini pilihan aku Mom!"

"Momi tidak akan kembali tanpa kamu!"

"Harus! Momi harus kembali!" tegas Aletta.

***


"Atau jangan-jangan dia kabur?" tebak Jane.

"Bisa jadi" jawab Naomi memperbaiki cat kukunya.

"Kalau dia nggak ketemu, mainan kita hilang dong" ujar Vio dengan wajah lesu.

"Palingan besok ketemu tuh anak, ngemis dipinggir jalan" kekeh Jane.

Naomi berharap Alora tidak kembali. Ia sudah lama menunggu hari ini datang.

"Sebelum kita tidur, gimana kalau kita buat rencana?" tanya Vio.

"Rencana apa?" tanya Jane.

"Kalau dia ketemu kita bikin sambutan spesial, tapi kalau dia nggak ketemu kita pesta. Gimana?"

"Ide bagus" ucap Naomi tersenyum begitu Vio.

Sementara itu Aletta duduk termenung di kamarnya. 1 jam yang lalu Rosa sudah kembali ke Belanda bersama Alora. Ia sengaja mempercepat keberangkatan mereka, karena semua orang tengah mencari keberadaan Alora.

Aletta beralih menatap layar ponsel Alora. Pesan dan panggilan tak terjawab dari beberapa orang yang menanyakan keberadaan Alora.

Mama
Alora kamu kmn? Semua orang nyariin kamu nak?

INTO YOU (Aletta or Alora)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang