Sekarang sudah menunjukkan jam satu, lelaki berambut pirang itu sedang duduk di kursi yang terbuat dari kayu.
Sambil menggunakan earphone yang tersetel lagu era 90'an yang bergenre romansa. Sambil membaca buku yang selaras dengan musik yang dia dengarkan.
Setelah sekitar 30 menitan di sana akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Saat ingin pergi tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri nya.
Ehh.. Numpang lewat aja deh? Bukan juga sih.. Ini kan jalan umum jadi orang-orang bebas dong mau lewat. Lupakan!
' Huhh.. Sabar Jenn, lu harus kuat bentar lagi juga selesai kok penderitaan lu. Kuat! ' Batinnya.
Lelaki itu hanya menatapnya sekilas lalu langsung melongos pergi dari hadapannya.
Jeno mah? Bodo amata :)))
Dia mau mengunjungi rumah orang tuanya terlebih dahulu, tapi sebelum itu dia membelikan roti untuk bunda dan papa nya.
Dia pulang menggunak mobil sport nya.
" Bundaa! Papa!! " Panggil Jeno dan langsung berlari ke arah papanya yang sedang duduk sambil membaca berkas-berkas kantor.
" Eh? Jeno tumben ke sini? " Tanya papanya panggil saja Lee Taeyong.
" Emang gak boleh anak nya kangen terus nyamperin ortunya? " Tanya Jeno balik.
" Ya gpp sih.. Kan papa cuman tanya, sensi amat neng! Gak di kasih jatah ya? " Ejek papa.
" Serah.. Btw bunda di mana pah? " Tanya Jeno.
" Iku dek dapor, gawe manggan kok bengi " Jawab Taeyong dengan bahasa Jawa. ( Sorry kalau jawanya salah ;< )
" Heum oke! Thanks.. " Jeno langsung pergi ke dapur. Dapat dia lihat bunda nya sedang membuat makan untuk nati malam.
" Bunda! " Panggil Jeno.
" Ehh! Ayam e pak suro! " Bunda nya Jeno yang terkejut.
" Aduh Jenoo! Kowe ki.. Hobi ne ngejutin wong tuwo ae! " Ujar bunda Jeno Lee(Jung) Jaehyun. ( Sorry kalau Jawa nya salah)
" Maaf bund.. Ini buat bunda " Jeno menyerahkan roti yang ada di tangannya ke pada bundanya.
" Eh? Makasih loh! " Ujar Jaehyun, lalu dengan senang hati menerima roti itu.
" Heumm.. Yaudah kalau gitu aku ke atas dulu mau tidur.. " Jeno langsung pergi ke lantai dua dan menuju ke kamarnya.
Ckel.. ( angep ae suara pintu yang kebuka ;> )
Suara pintu terbuka menampakkan kamar yang bercat coklat dan bernuasa aesthetic.. Tapi sayang nya kamar itu terlihat sedikit hampa, sebab sudah lama sang pemilik kamar tidak meninggal kamar itu.
" Wah.. Masih sama seteleh ku tinggal setengah taun, ternyata masih sama tidak ada yang berubah.. " Ujar nya.
" Ahhhh! Ngantuk banget! Lebih baik gw bersih-bersih dulu lalu tidur. "
Setelah bersih-bersih Jeno langsung rebahan di kasur, dan tertidur.
Selang beberapa jam, Jeno terbangun dari tidur lelapnya.
"Akhhhh! Eungh? Jam berapa sekarang?...................... Hahhhhhhhh!? Jam setengah enam?! Anjirr! Bisa di bunuh gw kalau pulang telat! " Teriaknya.
Dia langsung pakai tas dan keluar dari kamar sambil belari kecil menurunin tanga sambil tergesa-gesa, untunggg gak jatuh.
( Jenn-jenn.. Padahal gak ada yang cariin kamu! Ngapain binggung amat buat pulang? )-author.
" Pah! Bun! Aku pulang dulu ya! Takut di cariin! " Teriak Jeno sambil belari ke depan pintu tanpa mendengarkan teriakkan kedua orang tuanya.
Dia berjalan ke arah pintu keluar dan ingin membuka pintu, dan di arah berlawanan ada seseorang yang juga ingin masuk ke dalam rumah itu.
Ckel!..
Bugh!
" Anjing! Maaf nih mbak/mas kalau mau buka pintu itu.. Ketuk dulu! Jangan langsung ma.... suk? "
Typo bertebaran
Jangan lupa vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
Dipaksa Nikah? ••JaemJen
RomanceRevisi√ Sebuah kisah dua adam yang disatukan dan dijodohkan oleh kedua orang tuanya, dan di nikahan secara paksa(?) Mereka kira setelah menikah setahun tidak akan ada rasa yang akan tumbuh di antara mereka, dan mereka berfikir akan bercerai setela...