acara festival masih berlanjut sebagaimana mestinya, namun taehyun justru harus terduduk di uks sejak beberapa menit lalu bersama beomgyu.
"masih lama?"
beomgyu berdecak menatap tajam taehyun membuatnya langsung bungkam dan berpaling.
beomgyu masih sibuk mengusapkan tisu basah di telapak taehyun menghilangkan noda kotor dari sana, setelah itu giliran alkohol lalu obat merah perlahan ia poles pada luka taehyun yang sedikit terbuka. beomgyu meniupnya beberapa saat kemudian menutup luka itu dengan kapas tipis seraya membalutkan perban dengan rapi.
"dulu gue sering luka terus dimarahin sama nyokap, tapi mau se-emosi apapun dia liat gue luka tiap pulang main, dia selalu ngobatin gue" beomgyu bercerita memecah keheningan
"oh, ternyata petakilannya dari kecil ya, gak berubah sama sekali sampe sekarang"
"anak cowok petakilan tuh wajar, luka luka sehabis main juga wajar. itu berarti permainannya seru. yang gak wajar tuh, udah tau luka-luka tapi ngotot main" beomgyu melirik taehyun di akhir kalimat
"luka gini doang, bawel amat"
"sekecil apapun itu, kalo sampe merah-merah berarti harus stop! sama kayak lampu lalu lintas"
"lo tadi, pas lomba ngapain nariknya lawan arah gitu?" taehyun mengalihkan topik karena beomgyu terlihat mulai kesal
"biar beda dari yang lain"
"aneh"
"gak tuh. gue emang males kalo disama-samain sama orang lain jadinya mikir sesuatu yang antimainstream"
"cara lo itu terlalu beresiko tau gak, bisa aja kita kalah gara gara kekuatannya gak sebanding"
"tapi kita menang, kan?" beomgyu meng-skak kalimat taehyun, "gimanapun posisi gue, kemanapun arah yang gue hadap, tenaga gue gak bakal berkurang. asal ada pemicunya" beomgyu terkekeh.
"nah, udah" final beomgyu puas dengan hasil belitan perbannya yang sempurna. ia kemudian mengembalikan alat-alat kesehatan itu pada tempatnya.
"gyu, gue boleh nanya gak?" ragu-ragu taehyun bersuara
"yang satu itu termasuk?"
taehyun memutar bola matanya malas, "nggak, yang tadi itu pertanyaan dasar sebelum pertanyaan inti"
lagi-lagi beomgyu terkekeh, padahal tak ada yang lucu menurut taehyun. beomgyu kembali duduk di samping taehyun setelah mengembalikan kotak p3k, "boleh, tanya aja"
taehyun diam sebentar, "gue penasaran kenapa lo se-heboh itu sama luka gue sampe segala ngobatin sebegitunya? terus soal perban yang lo bilang dilapangan tadi, perban yang mana? yang tiba-tiba ada di kamar gue atau yang tiba-tiba ada di atas tumpukan buku yang gue bawa? salah satunya dari lo? kalo iya, kenapa? lo kan sering ribut sama gue, kenapa suka tiba-tiba sok peduli gitu? pas lomba juga, lo kenapa senyum sambil natap gue mulu?"
My Sassy Student Council President
#07 pertanyaantaehyun menghela nafas lega setelah melontarkan deretan pertanyaan yang selama ini mengganggu fikirannya bahkan saat sedang belajar sekalipun, ia selalu tidak bisa fokus pada bukunya.
"perlu banget ya gue jawab?" tatapan beomgyu menjadi teduh, "lo kan pinter? rangking 1 se-sekolah, masa gabisa nemu jawaban dari pertanyaan sederhana itu?"
"ini gak ada hubungannya sama rangking. ini bukan pelajaran, gyu"
"hyun, bahkan orang goblok pun tau jawabannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sassy Student Council President-
Teen Fiction"oh no.. little papa get mad~ you must run now, beomgyu"