melewati hari-hari dengan berbagai macam materi yang cukup sulit, hari yang paling dinantikan para siswa akhirnya tiba. hari dimana mereka lebih bisa menikmati kesenangan daripada terus memperkerjakan otak mereka. hari festival olahraga.
satu hari sebelumnya, para murid membersihkan kelas juga asrama masing-masing, orang-orang sibuk berlalu-lalang membuang sampah dan barang yang sudah tidak dibutuhkan. beberapa dari mereka juga secara mandiri memperbaiki peralatan mereka sendiri, seperti hal nya taehyun.
tenaga yang ia miliki cukup untuk menggotong tangga lipat itu, membawanya masuk kedalam kamarnya hendak memperbaiki lampu yang sudah redup.
beomgyu keluar dari kamarnya kala mendengar kebisingan akibat kaki tangga yang terpantuk di dinding berkali-kali
"mau ngapain?" tanya beomgyu berdiri di ambang pintu kamar taehyun
"gausah kepo" balas taehyun.
beomgyu kini hanya bersandar seraya bersedekap dada menonton taehyun yang mendirikan tangganya tepat dibawah lampu atap.
taehyun mengantungi lampu baru dan mulai menaiki tangga setelah memastikan tangannya tidak licin. satu persatu anak tangga ia pijaki dengan hati-hati. saat mencapai di puncak ia duduk disana, melepas bohlam yang sudah lawas lalu menggantinya dengan yang baru. cukup mudah dan simpel.
ia tersenyum puas.
begitu pula beomgyu yang masih menonton di ambang pintu.
tanpa sadar taehyun melihat ke arah beomgyu dan otomatis matanya mengarah ke bawah.
seolah tangga yang ia pijaki itu tertarik ke atas dan makin tinggi. jantung taehyun berdebar kencang. telapak tangan yang tadinya kering kini menjadi basah karena keringat. ia sendiri tidak pernah mengakui bahwa ia takut dengan ketinggian.
"lo mau disana sampe malem?" tanya beomgyu, pasalnya taehyun hanya diam sedari tadi di atas sana
"banyak komen lo, balik ke kamar sendiri sana!" usir taehyun namun beomgyu justru masuk mendekatinya
beomgyu tertawa namun langsung menahan mulutnya, "jangan bilang.. lo gak bisa turun?"
"bisa kok! cuma lagi males aja pengen disini dulu"
"beneran nih?"
"iya!" keukeuh taehyun
"oke.. oke, kalo gitu gue balik, bye~" goda beomgyu masih menahan tawanya
"sana pergi, ganggu aja"
beomgyu melambaikan tangannya dan keluar dari kamar taehyun. selepas pemuda itu benar-benar tak nampak, raut taehyun berubah cemas. kaki kirinya yang ia paksa memijak anak tangga sontak menjadi lemas. ia bergidik ketakutan kala sekelibat bayangan tentang dirinya yang jatuh dengan tragis saat menuruni tangga makin membuatnya meringis risau.
taehyun sungguh tidak ingin menyakiti dirinya saat ini karena besok adalah hari festival, ia harus terlihat sehat dan bugar juga kuat karena selain berpartisipasi pada kelas, ia juga sekaligus menjadi panitia pada beberapa lomba.
satu nama muncul di pikirannya. haruskan ia memanggilnya? tapi itu akan sangat memalukan.
'bodo amat anjir' angan taehyun lalu menarik nafas panjang
"GYU BANTUIN GUE!"
"..."
"GYU?!!!"
"..."
"GYU GAUSAH SOK TULI LO!"
"..."
"beomgyu bangsat"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sassy Student Council President-
Novela Juvenil"oh no.. little papa get mad~ you must run now, beomgyu"