Epilog

597 13 0
                                    

Desember, bulan penghujan yang dinanti. Di penghujungnya, perayaan Natal selalu membawa sukacita. Pohon Natal dengan lampu kerlap-kerlip, kado berukuran besar, pakaian baru, aneka makanan lezat, adalah segelintir hal yang membuatku sangat menyukai bulan Desember semasa kecil dulu. Mungkin itu pula alasan kegembiraan dua bocah lelaki yang sedari tadi berlarian mengitari pohon Natal yang dipajang di halaman. Tawa mereka berhamburan. Meski sesekali terjatuh, mereka tidak peduli. Bangkit dan kembali berlari. Tertawa lagi.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Senja, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Benih TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang