8

17 2 0
                                        

.

.

.

tiga hari penuh (name) tidak melihat osamu, ia bisa bernafas lega dan belajar dengan tenang. ia mengambil beasiswa untuk pergi ke Brazil, dan ia juga ingin lulus dengan cepat,alhasil (name) mengikuti kelas akselerasi walau terlambat semester. ia mengebut nilai agar lulus dengan cepat, setiap hari ia bolak balik ke perpus untuk belajar sendiri.

"(name) chan.... (name) chan" panggil atsumu berbisik, memang sejak (name) datang sudfah diikuti oleh atsumu dan berniat menemaninya untuk belajar. (name) membalas dengan hanya meliriknya, sedangkan yang dilirik manyun.

"aku bosan" ucap atsumu manja, (name) sama sekali tidak menggubris dan malah menyuruh atsumu untuk keluar. atsumu mendengus dan mengambil tempat duduk yang awalnya di sebrang (name) kini di sampingnya.

"ayo kita makan, aku lapar" ucap atsumu menyenderkan kepalanya ke bahu (name), sang empu bahu itu menghela nafas lelah.

"yasudah,kau beli dulu makanan, kalau sudah aku akan selesai untuk belajar hari ini" ucap (name), atsumu yang mendengar itu langsung semangat kembali dan mengangguk lalu pergi ke kantin.

(skip>>)

setelah lama atsumu mengantri untuk membeli makanan lantas ia ingin kembali ke perpustakaan, dengan riang ia melangkah ke perpustakaan hingga raut wajahnya berubah saat melihat kembarannya berjalan celingukan di depan kelas sang pujaan hati. osamu yang merasa ditatap langsung membalas tatapan itu dan meneliti setiap inci dari kembarannya.

"mau kemana?" tanya osamu yang fokus pada sekantung makanan yang atsumu bawa, atsumu membuang muka dan melanjutkan berjalan ke arah perpustakaan. osamu melihat kepergian kembarannya dan berniat mengikutinya, ternyata ia berhenti di sebuah perpustakaan sekolah itu, karena tidak boleh membawa makanan, atsumu menitipikan kantung makanan pada penjaga agar bisa memanggil (name) yang sedang belajar.

'ngapain dia?' batin osamu memperhatikan, cukup lama atsumu berada di dalam hingga ia keluar sambil menarik tangan (name) agar jalannya lebih cepat. osamu bersembunyi di balim mesin minuman dekat perpustakaan.

set...

seseorang berlari dengan cepat lalu menggendong (name) untuk menjauh dari atsumu.

"SUNA!!!!!" jerit atsumu kesal, ia berlari mengejar suna sambil menenteng kantung makanan yang ia beli. tanpa sadar osamu mengepalkan tangannya sampai buku tangannya memutih.

.

.

SUNA POV

"akhirnya kenyang juga" gumamku berjalan ke arah kelas, tanpa sadar aku memegang pucuk kepala bekas elusan dari (name).

'kawai...' batinku sambil meremas baju bagian dadaku, aku duduk di kursiku dan mengeluarkan buku pelajaran.

"menikmati makan siangmu?" tanya osamu tiba tiba tanpa melihatku, aku berpikir sejenak.

"tentu saja, hari ini sangat spesial" jawabku sambil terkekeh, bahkan senyumku belum hilang sampai sekarang akibat tadi ternotice oleh (name). 

"bagaimana kabarnya?" tanya osamu lagi, aku belum bisa mencerna osamu ini bertanya tentang siapa, aku hanya membalasnya dengan suasana hening karena tidak tau siapa yang dimaksud.

"(name)....apa dia baik?" ucap osamu lagi menerangkan, kali ini ia menengok ke arahku dan aku mengangguk untuk menjawabnya.

"tumben sekali" ucapku melirik osamu sambil berusaha menebak apa yang terjadi.dan pada akhirnya osamu menceritakan semuanya, mulai dari maki yang ttidak tertarik dengannya sampai ia menghabiskan malam bersama maki di sebuah hotel.

"lalu?setelah kalian putus?" tanyaku menyimpulkan, osamu menunduk dan terdiam sejenak.

"aku ingin meminta maaf pada (name),aku benar benar merasa bersalah,aku juga ingin meminta maaf kepadamu karena tidak mendengarkanmu di awal, aku benar benar menyesal telah kasar pada (name) yang sebenarnya memiliki niat baik untuk membantuku" ucap atsumu sambil menunduk, aku menggaruk tengkukku karena bingung ingin menjawab apa.

"kalau aku...aku tidak masalah dengan masalahmu,masa bodo lah, tapi aku tidak yakin dengan atsumu" ucapku.

"kenapa dengan atsumu?" tanya osamu yang langsung melirikku.

"pikir saja sendiri" jawabku lalu membuka ponsel dan iseng buka twitter.

'bodoh,atsumu tidak akan melepaskan (name) semudah itu' 


suna POV end


TBC

pomise "Osamu X Reader"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang