7

17 2 0
                                        

.

.

.

"(name) chan!!" panggil atsumu berteriak dan langung melompat ke arah (name), untung saja (name) tidak jatuh.

"ada apa?" ketus (name) melihat atsumu, yang diajak bicara hanya cengar cengir.

"nanti malam okaa san masak enak, ia mengundangmu untuk datang" ujar atsumu dengan senang.

"tidak mau" jawab (name) singkat, atsumu memiringkan kepalanya bingung. (name) menghela nafas kasar, "aku disana datang bersama osamu, sekarang kan aku tidak bersamanya" jelas "(name).

"kan ada aku" sangkal atsumu sambil memeluk erat (name) dan mengayun ayunkannya, sang empu pun memberontak ingin dilepaskan.

bughh...

dagu atsumu tekena jotosan (name) hingga tersungkur, atsumu lantas berdiri dan kembali memeluk (name). ia sudah terbiasa dengan pukulan (name) karena memang itu adalah makanan sehari harinya sejak kelas 1, atsumu masih berusaha merayu (name) agar mau datang.

"atsumu...tidah ya tidak! kenapa kau keras kepala sekali!?" bentak (name) kesal, atsumu menghentakkan kakinya kesal.

"makanya jawab iya!" jawab atsumu tidak kalah kesal,(name) mencubit kedua pipi atsumu sampai melar sangking kesalnya.

"berhenti mengganggu ku" gerutu (name) sambil menarik pipi atsumu sampai sang empu merintih.

"sakit (name) aghhh, lepaskan aku gorila" kata atsumu berusaha melepaskan cubitan itu.

"ha?! gorilla?!" (name) makin tambah kesal dan membanting atsumu, setelah melihat atsumu tepar lagi lantas ia langsung berlari ke kelasnya dan duduk di kursinya. atsumu masih mengikuti smbil manerik kursi untuk duduk di sebelah (name).

"ayo dong, ikut ya" kata atsumu sambil masang wajah melas, perempatan imajiner muncul dikening (name). (name) menjyentil kening atsumu hingga memerah, atsumu manyun sok imut.

"huh awas saja,pokoknya kau akan datang makn malam!" seru atsumu lalu berjalan pergi sambil menghentakkan kakinya kesal, (name) menghela nafas lega.

"(name) chan mau makan malam dengan atsumu ?!" seru salah satu siswi yang menghampiri (name), para fans (namne) pun berkumpul setelah mendengar ucapan atsumu tadi.

"ah jangann dong, mending makan bareng aku" sahut seseorang di kerumunan itu, dan pada akhirnya waktu kosong hingga pulang, (name) dikerumuni oleh fans nya yang mengerumuninya. jampulang pun tiba, (name) berjalan loyo di lorong hendak pulang, rasanya social batterynya habis hingga ia tidak ada mood untuk berbicara. (name) mendengar sebuah suara di kamar mandi, seperti orang yang sedang menelfon.

"bangsat, sama sekali tidak berefek meski kulakukan ini" ternyata itu maki yang sedang menelfon. "sia sia aku berkorban memiliki hubungan dengan sampah itu" mata (name) membulat, firasatnya benar. saat hendak menghampiri maki tiba tiba ia sudah dimasukkan karung oleh seseorang dan dibawa entah kemana.

"kau tidak akan bisa lari sekarang" ucap seseorang yang memasukkannya kedalam karung,maki yang sadar langsung keluar toilet akan tetapi ia tidak menemui siapa siapa di depan toilet.

(skip>>)

(name) masih berontak di gendongan orang yang menculiknya, kuat juga orang ini batin (name). tiba tiba orang yang membawanya menaruh dia di sebuah kursi, saat dibuka karung itu membuat cahaya yang masuk ke mata (name) sangat cerah hingga membuatnya buta sekejap.

"tara!! sampai" seru atsumu, (name) menatap kesal ke arah atsumu.

"okaa san dengar kamu tidak mau datang ya" ujar ibu si miya twins membuat (name) merinding dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 

"a...itu hehehe" ujar (name) kehabisan kata kata, sang ayah miya twins menghela nafas lalu mengusap kepala (name), 'duh kenapa harus kesini' batin (name)

"kau itu sudah kuanggap anak sendiri,mau kau masih bersama osamu atau tidak" kata ayah miya twins, atsumu angguk angguk.

"benar, maka dari itu besok kau akan bersama ku" ujarnya bangga, ibunya yang liat anaknya langsung geleng geleng pasrah, "ah aku mandi dulu" ujar atsumu lalu berlari meninggalkan meja makan. suasana canggung menghampiri disaat makan, tak lama atsumu kembali dengan baju rumahnya. "hehehe sudah"

'tf...mandi bebek apa ya' batin (name), atsumu mengambil posisi duduk di kursi kosong sebelah (name) dan sebrangnya terdapat osamu serta bangku kosong disampingnya.

"nah mana pacarmu itu samu? ga cocok ya makan makanan murahan" ejek atsumu, (name) sweatdrop dan pengen ketawa dengan kata kata atsumu barusan. osamu yang kesal meninggalkan meja makan.

"osamu! mau kemana?" panggil ibunya, akan tetapi osamu tetap berjalan meninggalkan rumah. "astaga anak itu berubah sekali semenjak bersama perempuan ga benar itu" ucap ibu miya kesal.

"sudah kubilang, kalau cari oppai aja yang gede ya begitu...sampai ga bisa bedain yang silicon mana" ujar atsumu sambil makan, "(name) menengok atsumu dan teringat tadi sore ucapan maki. "iya kan (name)? osamu itu emang kelakuannya bego banget" kata atsumu balik membalas tatapan (name), (name) balik menatap makanannya.

"entahlah" jawab (name) singkat lalu memakan makanannya, atsumu manyun lalu mengambil ikat milik (name).

"atsumu! itu tidak sopan!" seru ayah miya, (name) hanya pasrah melihat tingkah atsumu.

'kalau dilihat mereka mirip juga sifatnya' batin (name) memakan makanannya lagi.

.

.

osamu POV

"bangsat tsumu, ngapain juga bawa bawa (name) ke makan malam" gerutu ku berjalan ke kota niat hati mencari makan, saat aku melewati satu persatu toko makanan rasanya nafsu makan ku tak kunjung datang. tiba saat aku berada hampi di depan mall yang besar mataku tak sengaja melihat maki dengan seseorang yang umurnya jauh lebih tua sedang merangkul pinggul maki dengan mesra, aku menghampiriny ingin mendengar sebuah penjelasan siapa orang itu.

"maki" panggilku hingga yang kupanggil menengok, nampak raut mukanya terkejut setengah mati. kalau diperhatikan wajah pak tua itu mirip seperti yang difoto kapan hari maki berikan padaku, yang mengatakan bahwa (name) berselingkuh dengannya.

"jadi selama ini kau berbohong?" kataku penuh penekanan, maki bersembunyi di balik pak tua itu.

"apa yang bohong? hei! kau menakuti pacarku" ucap pak tua itu mendorongku menjauh, aku menangkisnya dan langsung menghajar pak tua itu hingga ia terjatuh.

"bangsat, berani sekali kau mengambilnya dariku" seru ku kesal dan menghajar pak tua itu lagi dan lagi, maki berusaha melkeraikan dengan pak tua itu.

plak...

aku mendapat tamparan dari maki hingga aku terhenti untuk menghajar si tua bangka di depan ku ini.

"minggir kau!" ujar maki lalu mendorongku dari atas pak tua, aku pun terhuyung jatuh setelah mkendapat tamparan itu.

"sadarlah miya osamu, kau tidak ada dampak apa apa...sungguh sia sia aku menjalin hubungan denganmu,bahkan (name) saja seperti tidak terjadi apa apa" ujar maki, mataku membulat mendengar hal itu. orang yang kusukai sejak kelas 1, dan ingin sekali kumiliki dahulu yang kini sempat kumiliki benar benar mengkhianatiku, benar kata atsumu dulu. semuanya yang atsumu katakan benar, dan itu benar benar terjadi. aku menghela nafas lelah dan mengusak rambutku hingga berantakan.

"sialan" aku berjalan entah kemana dan malah berhenti di sbeuah gang, aku mendudukan diri menatap langit.

'kau benar tsumu, kali ini kau yang menang'

osamu pov end


TBC

pomise "Osamu X Reader"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang