Taste Of Love
|Two|-
Sampainya di lapangan Yosha pun mengambil ponselnya untuk men-chat temannya, sedangkan Diana hanya berdiri di samping Yosha sembari melihat orang-orang.
Diana merasa iri melihat orang-orang yang mempunyai teman sekelompok, "Yo, andai kita sekelompok ih.." ucap Diana sambil cemberut, "Iya sih, cuman lo beneran gak kenal orang lain lagi nih selain gue?" tanya Yosha penasaran.
"Beneran gak tau siapa-siapa lagi, selain lo sama kakak gue." Diana memasang muka sedihnya.
"Yaudah, gue punya kenalan yang sekelompok sama lo. Mau kenalan nggak? Cowo sih, cuman orangnya keseringan main sama cewe kok jadi gak nakutin gitu." ucap Yosha sambil tersenyum menatap Diana dan menampilkan layar ponselnya.
(Choi Beomgyu as Magani Adhipati Sanjaya)"Orangnya lagi jalan ke lapangan, nanti gue kenalin. Mau nggak?" tanya Yosha, "Mau deh, yang penting ada yang gua kenal dikelompok gua." Yosha pun mengangguk.
"WOI YOSHA!!" teriak keras seorang laki-laki jangkung sambil berlari kearahnya dengan wajah riangnya, "Itu dia orangnya" tunjuk Yosha.
Magani lah orang yang berteriak kencang sampai membuat orang disekitarnya langsung melihat ke arahnya, "Cape bet gue lari" ucapnya sambil mengeluarkan tisu dan mengelap keringatnya.
Saat mengelap keringatnya tak sengaja ia bertatapan dengan Diana, "Mau tisu?" ucapnya dengan senyuman di wajahnya, "Lama-lama lo kek pedagang tisu deh." Diana yang mendengar itu langsung terkekeh.
"Diem lo, malu nih gue. Kenalin gue Magani Adhipati Sanjaya, temennya si Yosha." Diana pun membalasnya, "Diana Utari Byakta."
Magani melirik papan nama milik Diana, "Eh kita sekelompok!! Akhirnya gue punya temen" ucap Magani excited, "Eh, iya."
"Jangan ngerasa canggung sama gue ya, dian. Santai aja." Magani tersenyum sembari menatap Diana yang berakhir saling berbalas senyum.
"Udah-udah lo berdua, Gani lo jagain Diana ya. Awas lo kalo ngapa-ngapain dia." ucap Yosha memotong sesi berbalas senyuman itu, "Gue mau ke tempat kelompok gua dulu, bye!" sebagai respon, Diana dengan Magani pun mengangguk.
Meninggalkan kedua orang tersebut membuatnya sedikit merasa sepi. Ia melihat ke barisan kelompoknya, tidak ada sama sekali orang yang ia kenali.
"Mudahan dapat temen baru lagi." harap Yosha di dalam hatinya.
Memasuki barisannya, Yosha menempati barisan paling akhir sendirian padahal seharusnya ada 1 orang lagi yang ada di sampingnya. Ia hanya dapat bisa mengambil nafasnya panjang.
Namun tiba-tiba seseorang tiba dan menempati tempat tepat disampingnya, tampaknya dia telat karena nafasnya yang tidak terkendalikan akibat berlari.
Orang itu menatapnya lalu setelahnya menatap lurus ke depan.