Taste Of Love
|Six|-
[Hari ke 2 - Besoknya]
-
Yosha seperti kemarin datang ke sekolah dengan waktu yang sama, dan juga melakukan hal yang sama. Namun kali ini ia ditemani Magani, karena Diana yang belum muncul juga batang hidungnya.
Keadaan di lingkungan sekolah hampir sama seperti kemarin, tetapi kali ini tidak begitu sepi. Sudah banyak siswa baru seperti dirinya dan Magani yang datang lebih cepat dari sebelumnya.
"Tumben gak telat nih." canda Yosha kepada Magani, "Yaelah baru juga satu kali telat, udah dibilang tumben." Magani reflek memutar matanya malas yang membuat Yosha memberikan reaksi sebuah tertawaan.
Seru menurutnya bermain-main dengan Magani.
"Canda-canda."
"Eh yos" Yosha yang dipanggil pun menoleh, "Gue denger juga loh, ada yang pingsan di kelompok lo." perkataan Magani seketika membuat dirinya kembali mengingatkannya sekilas kepada memori yang cukup memalukan itu.
Ia mulai memasuki pikirannya.
Sadar temannya itu terdiam, Magani menatapnya dalam-dalam agar tahu orang itu kenapa.
Ternyata Yosha melamun, namun ada yang menarik. Telinga serta pipinya terlihat semburat merah, "Mencurigakan." gumam Magani yang tak mungkin bisa didengar oleh Yosha, karena dia telah terlalu dalam berada di pikirannya.
"YOSHA!" teriak Magani keras tepat ditelinganya, karena didiamkan dan sama sekali tidak memberi respon. Dari sini kelihatan perbedaan kelakuan Magani dan Diana saat menghadapi Yosha yang melamun seperti ini.
Diana sedikit lembut, sedangkan Magani langsung aja dikerasin.
Yosha langsung kaget sejadi-jadinya karena perlakuan Magani, dan ending-nya Magani terkena pukulan tangan Yosha yang diberikannya sampai rasa jengkel dan juga dendamnya selesai. Sampai puas pokoknya.
"Awas lo ya, kalo kek gitu lagi!" ucap Yosha setelah banyak memberikan pukulan kepada manusia menjengkelkan itu, "A-ampun, duh..."
"E-eh tapi siapa sih yang pingsan kemaren, yos?" susah sekali untuk Magani untuk tetap berbicara namun rasa penasarannya pun tidak dapat dikalahkan, "Kak Rahel, Kakak pendamping di kelompok gue." mau tak mau ia harus mengatakannya walau pikirannya langsung terganggu.
"Kak Rahel...OOHH KAKA CECAN PENDIEM DARI IPA 1!" ucap Magani keras.
"Asem, manusia ginian gak bisa nurunin volume suaranya."
Ia langsung melihat ke sekitarannya akibat mereka saat ini berada di wilayah kelas 11 dan berarti ini merupakan tempat kelasnya Rahel berada, "Diem dikitt, gue tau dia cantik..." tangannya berusaha menutupi mulut Magani.
"Iya-aa, tapi gak bohong loh orang manggil dia kek gitu. Soalnya dia tuh cantik polll, tapi dia orangnya pendiem gitu." ucap Magani sambil berusaha menyingkirkan tangan Yosha dari mulutnya. Yosha yang mendengarnya pun diam akibat perkataan Magani yang menarik perhatiannya.
"Susah buat dideketin. Padahal banyak tuh manusia yang naksir sama dia, apalagi dia sekretaris Osis yang juga deket sama Kak Azalea. Gak kehitung orang yang naksir sama dia."