Lenoa (3)

60 15 7
                                    

" Kamu.... "

Dua orang wanita sedang saling menatap. Belum sempat 5 menit takdir mempertemukan mereka kembali.

" kalian kenal?"

Ucapan chandra menyadarkan mereka.

" baru ketemu " ucap keduanya. Mereka saling menatap lagi, chandra hanya terkekeh.

" udah-udah,sini pada duduk.., tuh kursi kan ada 2 lagi, gak usah berebut kan bisaa..."

Noa melihat kursi kosong lainnya dan langsung menariknya, mendudukan dirinya disana dan bersiap memberikan file yang diinginkan chandra.

" dinda... Ngapain berdiri terus, duduk "

Dinda tersadar, lalu dia pun duduk disebelah Noa.

" Le kenalin ini dinda sepupu gua, Dinda ini Lenoa temen kampus gua.."

Noa melihat dinda, begitupun juga dengan dinda.
Dinda mengulurkan tangan, noa menjabat tangan itu, namun saat akan dilepas dinda menahannya.

" gua minta maaf soal tadi, gua beneran gak sengaja.." Ucap dinda.

" emang kalian kenapa?" Sela chandra.

" tadi it...... "

" gak ada apa2 kang, cuma soal kecil. Oh ya ini hasil editannya di file, mau gimana nih gua email aja ato gimana? "  Noa menyela ucapan dinda.

Dinda sepertinya cukup kesal dg sikap dingin Noa. Tapi dia mencoba mengacuhkan Noa.
" sombong banget ni anak "

" pake fd aja dah, biar gampang.."

" ini udh ada kl di fd, lu bawa aja kang.."

" good.., lu emang partner kerja terbaik..."

" yaudah kl gitu gua balik ya kang.."

" eh eh..bentar napa, buru2 amat mau kemana lu? , gua ada job lagi buat lu..."

" job apa kang?"

" motret lah..."

" untuk? "

" dinda "

Noa agak kaget, dia kembali menoleh wanita cantik disebelahnya itu.

" dinda kan minta lu bang.., kenapa jd sama orang lain " sela dinda.

" abang gbs diin.., abang harus ke luar kota.., lagian noa tuh bukan org lain, dia partner abang satu2nya, kerjanya bagus dan teliti.., abang yakin dia bakal total buat event lu.."

"Event apa? " tanya Noa dingin.

" event organisasi di kampus gua, tapi tugas lu buat dokumentasiin kegiatan panitianya " tak kalah dingin.

" kapan?"

" loh emang gua udh setuju lu yang ambil job itu?"

" ngga jadi juga gpp.."

" ish nyebelin banget sih lu?" Kesal dinda.

Dan chandra hanya memandang mereka berdua dengan senyuman yg sulit diartikan.

" jadi lu mau gak dinda adik sepupu gua yg cantikk..." Tanya chandra.

" ish.. Yaudah deh, udh mepet juga, tapi lu beneran bisa kan?" Tanya dinda lagi memastikan pada Noa.

" kalo soal hasil kerja gua lu tanya chandra aja, dia lebih tau.."

" udah deh din, dia tuh oke tau kerjanya..percaya sama gua..."

" iya deh.., acaranya besok lusa di unisba.., nih tulis nomor lu" dinda menyodorkan hpnya pada noa.

Tanpa basa basi noa mengambil ponsel dinda dan mengetikan nomornya. Dan segera mengembalikannya pada dinda.

" oke " ucap dinda.

" jam brp gua ke kampus lu?"

" nanti gua chat jadwalnya.., btw besok kita bisa ketemua buat ngobrolin konsep dokumentasinya gak?"

" kenapa gak sekarang?" Tanya Noa.

" iya juga ya.." Dinda hanya tersenyum.

" bentar bentaarr...ni kayanya kalian udah akrab ya... Kl gitu gua cabut dulu, cewe gua minta dijemput di rumah temennya, kalian baek2 yaa.. Jangan berantem..., gua cabut ya girls... Byee..."

Chandra meninggalkan Noa dan dinda berdua, untuk beberapa menit semua seakan canggung. Tapi dinda dengan cepat kembali berkonsentrasi pada tujuannya.

" uhm.. Lenoa.. "

" Le aja atau Noa.. "

" ah.. Noa aja ya.., jd gini noa............ ............... "

Dinda menjelaskan panjang lebar soal kegiatan nya, dan apa saja yg menjadi keinginan mereka untuk dokumentasi yg harus Noa ambil nanti.
Noa dengan teliti mendengarkan dinda, tanpa dia sadari dia memperhatikan dinda secara lekat sejak tadi, gerakan mata, bibir, tanga dinda yg tidak berhenti bergerak sejak tadi seperti mengambil perhatian Noa.

" Cantik... " batin Noa.

" jadi gitu,udah jelas belum?" Tanya dinda.

" jelas " jawaban singkat noa.

" bagus deh, gua perlu ngasin nomor gua ke lu gak sih " tanya dinda

Noa dengan cepat mengeluarkan hp dan memberikan nya pada dinda. Tanpa basa basi apapun.
Dinda sempat tersentak tp kemudian dia langsung mengambil hp Noa.

" ini nomor gua "

" oke "

" gaya lu emang gini ya..." Tanya dinda

" gaya apa?"

" gaya batu..., diem aja drtd.." Ucap dinda lagi agak kesal.

Tapi itu menjadi sesuatu yg lucu dimata Noa, tak sangka noa malah memperlihatkan senyumnya pada dinda. Dinda melihatnya...

" manis..." Batin dinda.

"Gua emang kaya gini din.., sorry kl lu gak nyaman, tapi beginilah gua.."

" hehe.. Yaa... Walopun gua agak gimanaa gitu tapi yaudah.. Its oke.., kalo gitu gua cabut duluan ya..sampe ketemu lusa.."

Dinda berdiri membelakangi Noa mengambil tas dan merapikan pakaiannya, baru saja dinda akan melangkah Noa menarik tangan dinda tiba2 dan itu membuat dinda kembali terduduk di kursinya.
Dinda kaget dan sebelum dia bertanya kenapa Noa melakukan itu tiba2 noa sudah mendekat dan membisikan sesuatu di telinga dinda... Dan itu sangat dekat sampai hembusan nafas hangat Noa terasa disana.


" Lu lagi bulannya yah? Rok lu... Rembes "

Mata dinda membulat dan menengok pada Noa dengan tatapan noa yg tidak dapat diartikan.

" WHAT...?"




















-------------------- NJ







Up lagiiiii..., sambil nungguin si sayang pulang kerja.

LENOA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang