5

150 19 0
                                        

Dalam  hitungan  bulan  mereka bertujuh sudah sangat akrab ya walau diantaranya  masih  ada yang masih tertutup sebut aja dia woozi, woozi masih suka diam dan jarang berkomunikasi walau yang lain selalu mengingatkan untuk komunikasi tapi ia jarang  mengutarakannya.

Seperti sekarang, dari semalam kepalanya sakit  dan sepertinya dia demam tinggi  tapi  dia tidak memberitahu siapapun akibatnya pagi  ini  panasnya makin  tinggi.

" aah, shit makin pusing pala gue " ucap woozi dikamar

Tok tok

" zii zii kekampus gak? " suara dari balik  pintu kamarnya  dia kenal suara itu suara hoshi tapi suaranya tercekat dan hanya  bisa menatap pintu sebelum dia tidur kembali

##

" woozi dari smlm gak keluar kamar " ucap hoshi saat duduk dikursi makannya

" capek  kali dia " ucap momo sambil  makan

" iya mungkin  dia hari  ini kosong  jdi blm  bangun " lanjut  jun

" hari ini yang masuk kelas siang siapa?" tanya jeongyeon

" momo,  sana,  jun " ucap wonwoo dan jeongyeon mengangguk

" tolong ya jun nanti siramin taneman  belakang, tadi gue dpt info tukang kebunnya lagi sakit jdi gak bisa kesini " ucap jeongyeon dan jun  langsung mengangguk

" cill klo  cuma siram taneman doang mah " ucap jun

" ywdh kita pergi ya " ucap jeongyeon berdiri dan mengambil  tasnya dan diikuti hoshi dan wonwoo

" ywdh aku cuci piring  ya  " ucap sana dan momo  mengangguk  sambil  dia membersihkan meja makan

Tak terasa jam begitu cepat  tau tau udah jam  10, sana dan jun  udah siap berangkat 

" moo" panggil  sana lalu membuka pintu momo  yg ternyata gk kekunci

" duh na kayanya  aku ijin  masuk  deh, aku sakit perut nih hari pertama nih " ucap momo  yang sedang tiduran di kasurnya

" yah ywdh deh nanti aku  kasih tau dosennya ya " ucap sana dan momo mengangguk

" makasih ya san gpp  kan  sama jun  aja " ucap momo  dan sana mengangguk

Akhirnya sana dan jun  berangkat, tinggallah  momo dan woozi dirumah itu. 

##

Woozi sangat pusing tapi  dia harus makan sesuatu untuk  meminum  obat jadi dia keluar kamarnya dengan jalan tertatih  tatih

" tenang zi bntr lagi  sampe  dapur " ucapnya  sendiri

" aahh "

" dikit lagi " ucap woozi tapi  kepalanya sudah sangat berat dan akhirnya woozi terjatuh dan pingsan

#

Momo yang perutnya sakit akhirnya turun dia mau  isi air hangat untuk  mengompres perutnya  tapi  betapa kagetnya dia melihat org yang dia kenal tergeletak di lantai

" ziiiiiiii" panggil  momo menghampiri

" ziiii bangun ziii " panggilnya  lagi 

" yaampun  panas bgt  " ucap momo saat menyentuh keningnya

" ziiii  yaampun  kok  lu  gak  bilang  lagi sakit sihh smpe panas gini  " Marah  momo  dan akhirnya dengan sekuat tenanga momo  membatu woozi hingga sampai  sofa ruang  tv

" bntr ya zii " ucap momo  berlari ke arah dapur, setelah  kembali  dia membawa wadah dan  anduk untuk mengompres demam woozi

" tenang ya zii, lu pasti  gak  minum  obat  ya  jadi panasnya  segini  " ucap momo dengan  pandangan khawatir

"bntr ya zii gue dah hubungi yang lain  " ucap momo

" mooo " panggil  hoshi yang terlihat ngosh ngosan krna dia berlari dari kampus ke kost setelah ditelepon momo

Tak hanya hoshi, wonwoo pun juga menyusul dan tak lama sana dan jun dan terakhir jeongyeon juga datang dengan terburu buru

" yaampun  zii smpe panas gini " ucap sana memegang kening woozi

" gimna kita bawa kedokter aja kali demamnya tinggi bgt " ucap jeongyeon setelah mengecek dengan alat Termonya

" iya gue siapin  mobil  dlu " ucap wonwoo

" zii kan kita dah bilang klo  ada apaapa tuh bilang, knpa sih bandel bgt " ucap hoshi marah marah

" tauu " kesal sana sambil menganti kompres airnya

" yuk dah siap mobilnya " ucap wonwoo

" tunggu  yg masih ada kelas siapa? " tanya jeongyeon

" udah gpp " ucap wonwoo

" gpp yang ada kelas lanjutin  biar gue  sama momo aja yang kerumah sakit " ucap jeongyeon mengambil kunci mobil  ditangan wonwoo

" engga gue ikut " ucap wonwoo

" ywdh berarti jun sana hoshi lanjut ngampus ya nanti klo  udah kelar baru nyusul " ucap jeongyeon

Mereka diam, krna memang agak bingung mereka masih memiliki 2 kelas lagi dan itu sksnya cukup banyaj jika bolos agk sulit menyusul

" gak papa je? " tanya jun

" gpp jun " ucap jeongyeon

" oke deh  nanti kabarin ya " ucap sana dan jeongyeon mengangguk

Hoshi jun wonwoo mengotong woozi kemobil tapi hoshi ikut masuk kedalam mobil

" lah chi " ucap jeongyeon

" udah jalan " ucap hoshi dengan muka merahnya, akhirnya mereka berlima kerumah sakit

##

" agh " suara woozi terdengar dan itu membuat  4 orang yang dari tadi menunggu langsung menghapirinya

" zii " panggil  momo

" dimana? " tanya woozi dengan keadaan lemas

" dirumah sakit " ucap hoshi

" ahh sorry ngerepotin " ucap woozi

Huh jeongyeon mengambil nafas panjang

" lu tuh kan udah berkali kali diiingetin  klo  ada apaapa tuh ngomong, lu bikin khawatir semuanya " omel jeongyeon dan woozi hanya diam

" apa sih susahnya bilang , gue sakit nih  bisa Minta obat gak? " lanjutnya

" zii kita nih tinggal bareng, iya kita orang luar bukan keluarga tapi saat ini kita tuh harus bisa saling tolong menolong, klo  bukan kita sama siapa lagi kita minta tolong  " ucap jeongyeon panjang lebar

" sorry " jawab woozi

" gak mau tau mulai detik  ini  dan selanjutnya lu harus bisa komunikasi sama kita " ucap momo

" iya " ucap woozi pelan dan yang lain  hanya menghela nafas lega karna woozi sdh bisa menjawab

" abis ini gue buat grup  deh biar gak kejadian lagi kaya gini" ucap hoshi sambil  mengecek hpnya

" iya buat aja chi " ucap momo

Ceklek

" sore " ucap suster saat masuk ruangan dan melihat kearah woozi

" udah siuman ya" ucap suster lalu mengecek infus woozi

" baik terimakasih " ucap suster meninggalkan ruangan itu

" ziii " panggil jun yang tiba tiba datang membuka pintu dengan keras

" sttttt " refleks semua yang disana, jun hanya nyengir aja

" heheh maaf " ucap jun yang diikuti sana yang kini datang membawa buah

" cepet sembuh ya zii" ucap sana dan woozi hanya mengangguk makasih

Tbc

Kost 96L (All About 96L) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang