15.

93 16 1
                                    

Jeongyeon sendirian di rumah sakit seperti biasa dia mengusir hoshi untuk kuliah, setelah minum obat dan makan dia tidak mengantuk biasanya abis makan minum obat matanya seperti dilem.

Tapi dia memutuskan untuk menutup matanya berpura pura tidur sapa tau tidur, tapi suara pintu terbuka membuatnya heran tidak ada suara yg memanggilnya.

Jeongyeon membuka matanya sedikit melihat orang yg kini sedang menganti air bunga dan bunganya menjadi baru .

Orang itu juga mengisi air untuk jeongyeon lalu merapihkan barang barang disana, setelah selesai dia duduk dipinggir ranjang dan membaca buku tanpa tau jeongyeon tidak tidur

Jeongyeon kaget karna orang itu mengengam tangannya

" cepet sembuh je " ucapnya lalu kembali membaca buku lagi, jeongyeon yang masih syok hanya bisa diam, dia pura pura tidur saja

" maaf, maafin gue ya, gue keterlaluan bgt ya, lu pasti marah bgt ya sama gue je " ucapnya dan jeongyeon hanya diam

" gpp, marah aja gue emg pantes kok buat lu marahin atau benci sekalipun "ucap nya

" gue tolol bgt, andai waktu itu gue gak seegois itu mungkin lu gak smpe dioperasi, emg gue aja yg tolol, maafin gue je " ucapnya lagi sambil mengengam tangan jeongyeon lalu mengelusnya

" maafin gue " ucapnya lagi tanpa sadar jeongyeon terbuai dengan suaranya yg dalam dan elusan ditangannya membuatnya rileks akhirnya dia bnran tidur tanpa tau kelanjutannya.

Saat jeongyeon bangun dia berpikir sudah tidak ada lagi orang itu tapi ternyata orangnya tidur di sampingnya

" won " panggil jeongyeon pelan

" wonwoo " panggil jeongyeon memegang tangannya dan wonwoo kaget akhirnya terbangun

" aus won " ucap jeongyeon krna airnya jauh, wonwoo dengan cepat mengambil minum untuknya, jeongyeon meminumnya

" makasih " ucap jeongyeon sedangkan wonwoo hanya terburu buru memasukan bukunya ketas

" mau kemana ?" tanya jeongyeon saat wonwoo melangkah dari hadapannya

" makasih buat bunga bunganya" ucap jeongyeon lagi dan itu membuat wonwoo membalikan badannya

" maaf " ucap wonwoo menunduk

" buat ?" tanya jeongyeon

" maaf krna lu harus begini garagra emosi dan keegoisan gue "

" maaf karna udah marah marah gak jelas "

" maaf dan maaf buat semuanya " ucap wonwoo lagi dan jeongyeon tersenyum

" gue maafin kok lagi bukan salah lu juga usus buntu gue pecah "

" gue maafin lu kok, semua orang punya masa sulitnya jdi gue ngerti kok knpa lu marah marah mulu " ucap jeongyeon membuat wonwoo menaikan alisnya

" kenapa ?" tanya jeongyeon saat melihat wonwoo malah tersenyum

" lu emg sepolos itu apa purapura ? " tanya wonwoo kesal

" hah " bingung jeongyeon lalu wonwoo mendekati jeongyeon hingga kepala jeongyeon harus menengak untuk melihat wonwoo dari dekat

" ternyata emg lu seenggak peka itu"

" trus gimna caranya bikin lu peka ?" ucap wonwoo

" hah apaan" bingung jeongyeon

Wonwoo mendekat jeongyeon mundur tapi karna tempat tidurnya sudah posisi duduk jadi kepalanya tertahan

" kenapa ?" tanya jeongyeon gugup tapi wonwoo hanya diam sambil menatap jeongyeon

" ke -cuup"

"....."

Wonwoo mencium bibir jeongyeon ya cuma nempel lalu menariknya.

" ...."

" hukuman buat orang yg pura pura tidur dan gak peka " ucap wonwoo lalu pergi dari ruang inap jeongyeon sedangkan jeongyeon hanya diam masih mencerna apa yg terjadi barusan.

" ini " ucap jeongyeon sambil menyentuh bibirnya

#

Sana di kampus dia berjalan cepat hingga tak sadar disekitarnya menatapnya malu

" kenapa sih ?" tanya sana melihat kesekitarnya yg menatapnya sambil tertawa

" kaa " panggil orang sana menatap orang itu dari jauh dia menujuk nujum rok

"kenapa sih rok?" tanya sana lalu dia melihat belakang roknya dan sana auto duduk dibawah pohon .

" aghhh gimanaaaa iniii " histerisnyaa

" huhu mama " tangis sana

Cukup lama sana menangis dan bingung gimna caranya keluar dari pohon ini, dia membuka hpnya dia ingin minta tolong tapi kesiapaa kemana, disaat saat ini dia butuh temannya

" momo " ucap sana dalam hati

" san " panggil orang yg sangat sangat tidak diinginkan sana

" lu knapa ?" tanya hoshi  melihat sana duduk dibawah pohon itu

" kenapa san ? Sakit ?" tanya hoshi dan sana mengeleng

" trus knpa ?" tanya hoshi

" udah sana pergi aja chi, lu pasti buru buru kan mau ke rs " ucap sana

" engga kok hari ini gue gak kers soalnya ada momo " ucap hoshi dan sana masih menutup wajahnya

" kenapa san ?" tanya hoshi pelan

Sana akhirnya menatap hoshi

" tembuss " ucap sana pelan suaranya parau krna habis menangis

" coba berdiri " ucap hoshi dan sana mengeleng

hoshi membuka jaketnya dan menarik sana berdiri awalnya sana kaget tapi akhirnya sana terdiam krna hoshi mengikat jaketnya dipinggangnya

" nah sekarang udah amankan " ucap hoshi karna sudah tertutup

" awwww " teriak sana karna kakinya keram tiba tiba

" kelamaan jongkok pasti, ayo naik " ucap hoshi memberi pungungnya

" apaan sih chi gak usah tunggu bntr aja " ucap sana dan hoshi menghela nafas

" ayo nanti keburu banjir " ucap hoshi membuat sana terdiam dan akhirnya mau gak mau naik kepungung hoshi digendong.

Sana tak menyangka dari sekian banyak orang kenapa harus hoshi.

Kenapa harus hoshi ?

Sana juga gak tau, tapi sana suka wangi hoshi membuatnya nyaman walau saat ini semua pandangan orang melihat mereka heran dan memalukan.

Sana dibawa hoshi ke uks dan ya sana  mendapatkan baju baru dan keperluannya

" udah ?" tanya hoshi dan sana mengangguk malu

" nih diminum biar naikin mood" ucap hoshi memberikan coklat hangat

" tau dari mana klo coklat hangat, jeongyeon ?" tanya sana datar

" engga, itu kan yg sering lu minum dikos tiap dapet " ucap hoshi membuat sana membulat matanya

" jaketnya pake dulu takut tiba tiba "uvap hoshi dan sana mengangguk

" dah aman kan dah ya gue tinggal nih " ucap hoshi dan sana mengangguk dan hoshi bergegas berjalan

" hoshi " panggil sana membuat hoshi terdiam menatapnya

" terimakasih " ucap sana lembut dan hoshi tersenyum mendengarnya

" samasama san " ucap hoshi lalu keluar dari uks meninggalkan sana dengan butiran bunga yang menghantam perutnya.

Tbc

Kost 96L (All About 96L) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang