3

562 99 5
                                    


" Ibu. Saya benar-benar tidak mau!"


" Tidak. Kau harus ikut makan malam dengan Lord Cornwell, Seowon."

Seowon menggeleng tegas membuat ibu tirinya menggertakkan gerahamnya.


" Kau selalu membantahku selama ini. Dengar! jika kau tidak mau makan malam atau menikah dengan Lord Cornwell, aku tidak akan segan lagi memukulimu."


" Apakah ibu benar-benar memaksa saya dengan cara itu?" Seowon tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.


" Mengapa tidak? Saya akan memukulimu hingga kamu setuju dengan pernikahan itu. Saya akan memerintahkan dua pelayan untuk memegangimu sementara saya akan memukulimu."


" Ibu tidak bisa---"

Plaakk!

Seowon membelalak menatap ibunya sembari memegangi pipinya yang terasa sangat panas.

" Jangan membantahku." Sinisnya tanpa penyesalan.

Seowon benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan tega menurunkan tangan jahat kepadanya. Ya Seowon tau bahwa selama ini ibu tirinya itu membencinya. Namun ia tidak akan menyangka bahwa ibu tirinya akan sekejam ini.


" Kau akan makan malam dengan Lord Conrwell atau tidak?" Geram ibunya.

Dan untuk kesekian kalinya, Seowon harus menyerah.

*
*
*

Seowon hanya tidur sebentar malam itu. Dan ketika ia bangun pada pagi harinya, ia di serang rasa takut yang luarbiasa.

Ceklek!

Pintu terbuka menampilkan Woongki, orang kepercayaan Sir Seo dan teman bermain Seowon sedari kecil, pemuda itu datang dengan membawa nampan teh. Woongki perlahan mendekat dan duduk di sebelah ranjang Seowon yang berwajah sangat kusut dan pucat.


" Aku tidak ingin menikah dengan Lord itu, Ungki." Lirih Seowon dengan tatapan melamun. Woongki menghela nafas dan menaruh tehnya di nakas.

" Ya saya tau persis bahwa Tuan Muda benar-benar tidak menginginkan pernikahan itu."

" Apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar takut." Seowon kini menatap Woongki yang balas menatapnya dengan tatapan sedihnya.


Akhirnya Woongki menggeleng. Ia juga tidak punya solusi apa-apa untuk Seowon karna ia tidak mungkin menentang kehendak Sir dan Lady Seo.


Namun setelah beberapa menit melamun, tiba-tiba Seowon terlonjak dengan sebuah pemikiran yang terlintas di benaknya. Woongki ikut tersentak dan menatap Seowon penuh tanya.


" Ada apa Tuan muda?"


" Aku akan lari dari rumah, Ungki."

Woongki tersentak.


" Hey. Jangan bercanda. Bagaimana anda akan hidup setelah itu tuan."

" Saya akan mencari pekerjaan."


" Pekerjaan apa yang bisa anda lakukan Tuan Muda?!" Tanya Woongki risau.

" Aku bisa menjadi apa saja Ungki. Aku bisa menjadi pelayan seorang bangsawan."


" Itu sangat konyol. Kau akan menjadi seorang pelayan sedangkan kau adalah seorang bangsawan keturunan seorang pangeran Korea."

Sepertinya Seowon kali ini sudah bertekad bulat. Bahkan wajahnya yang sebelumnya pucat sekarang telah menemukan ronanya.

The Duke | Jiwoong X Seowon boys Planet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang