5

550 90 0
                                    



Seowon terbangun karna keributan di sekitarnya. Seowon menoleh ke sekitar dan ternyata kapal itu telah berlabuh di Inverness, membuat pemuda itu kembali bersemangat dan seakan terlupa akan kesedihannya saat di atas kapal.


Seowon segera mendapatkan kuli angkut untuk barang-barangnya. Kuli angkut itu membawanya ke seorang tukang post yang hendak menuju Castil Craig.

Seowon sempat khawatir karna kuli tersebut mengatakan kemungkinan Tamzin, si tukang post telah pergi. Tapi kuli itu tetap membawanya menemui Tamzin dan berharap tukang post itu belum selesai berkemas.

Beruntung bagi Seowon karna saat ia dan kuli itu sampai disana, Tamzin baru saja hendak naik ke kereta tanpa atapnya itu.

" Hey Tamzin! Aku membawakan penumpang untukmu!" Teriak sang kuli buru-buru. Takut Tamzin tak melihat kedatangan mereka.


Tamzin menoleh dan seketika senyum terpancar dari wajahnya. Tukang pos itu melambai meminta Seowon dan kuli itu segera menghampirinya.

" Akhirnya aku menemukan teman seperjalanan. Jalan menuju kastil Craig sangatlah sunyi." Celotehnya ketika membantu kuli itu menaikkan barang-barang Seowon. Banyak barang yang di muat di kereta Tamzin, bukan hanya surat saja yang di antarkan olehnya melainkan juga peti-peti, tas, kaleng, ayam, bahkan mesin tik tua.

Seowon tau jika barang-barang itu sebagian besar adalah pesanan para pelayan-pelayan kastil. Karna beberapa pelayannya dulu juga sering menitip untuk membeli barang ke tukang post. Dan pelayan-pelayan itu akan sangat bahagia jika melihat tukang post yang mereka titipi itu muncul di pekarangan rumahnya.

Kereta yang di kemudikan Tamzin telah bergerak menyusuri jalan-jalan menempuh padang ilalang. Padang-padang itu makin ke darat makin tinggi. Dan laut masih terlihat membentang dengan warna birunya.


" Sungguh indah, persis seperti yang ada dalam bayanganku." Gumam Seowon. Tamzin menoleh ke arahnya.

" Ya tentu saja. Ini tanah air yang indah dan permai. Apakah tuan akan tinggal lama disini?"


" Aku harap begitu. Aku akan bekerja di kediaman bangsawan Mc.Craig."

" Mereka bangsawan yang baik hati. Dan lagi, Duke Mc.Craig adalah pangeran yang hebat."


" Benarkah?"

Tamzin tersenyum bangga mengingat pangeran Mc.craig, penguasa Scotlandia itu.

" Tentu saja. Dan oh ya, tuan harus berhati-hati jika tinggal di kastil itu. Karna hantunya Pangeran Charles masih berkeliaran di sekitar kastil Craig."

Seowon mengerutkan keningnya.

" Siapa dia?"


" Dia adalah orang yang paling berpengaruh di Scotlandia. Dahulu, kakek dari kakekku ikut bertempur bersamanya saat perang dengan kerajaan Inggris. Bahkan kakekku yang saat itu masih kecil, melihat langsung betapa hebatnya pangeran Charles." Tamzin bersemangat menceritakannya.

" Berarti Pangeran Charles melawan kerajaan Inggris untuk mendukung Pangeran Charlie?"

" Benar sekali. Tetapi Inggris tidak pernah bisa menangkap pangeran Charles."

" Kenapa?" Dahi Seowon kembali berkerut.


" Karna Pangeran Charles bisa menghilang." Desis Tamzin. Dahi Seowon semakin terlipat.


" Itu terdengar tidak masuk akal. Bagaimana seseorang bisa menghilang? Mungkin saja ia hanya bersembunyi?"


" Tentu saja tidak. Dia benar-benar menghilang. Bahkan kerajaan Inggris menyediakan 10.000 poundsterling untuk orang yang bisa menangkap pangeran hidup atau mati."


The Duke | Jiwoong X Seowon boys Planet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang