••FOUR••

1.8K 244 37
                                    

Haechan berada di kamarnya saat ini, karena tadi dia ketiduran jadilah dia di antar pulang oleh Jisung dengan bantuan Ni-ki yang memberikan alamat rumah Haechan.

dia di izinkan pulang karena permintaan Jisung, Jisung adalah cucu pemilik sekolah jadi bisa berlaku sedikit bebas. namun dia masih sama seperti murid lain, di beri hukuman jika melakukan kesalahan, di perlakukan sama dengan yang lain tidak di bedakan atau di rajakan karena status nya yang sebenarnya cucu dari sang pemilik sekolah. Jisung juga menjadi ketua OSIS bukan karena dia cucu dari pemilik sekolah, tapi dia menjadi ketua OSIS dengan usahanya sendiri.

tadi saat akan pulang ke sekolah Jisung bertemu dengan bibi Astrid yang kebetulan akan pergi, beliau memintanya menjaga Haechan sampai beliau pulang nanti dan itu di sanggupi oleh Jisung.

kebetulan rumah Haechan sedang sepi, pak Broto juga tidak ada katanya sedang ada urusan.

cuaca hari ini mendung, sepertinya akan terjadi hujan petir. terlihat dari tadi sudah ada suara gemuruh petir yang memekakkan telinga.

Jisung sedari tadi hanya duduk di ruang tamu sembari memainkan ponsel nya.

Ting

sebuah notifikasi muncul di susul pesan masuk ke ponsel Jisung.

Deka
|Saya sudah mengirimkan data
yang anda minta tuan muda, kami sudah berusaha mencari keseluruhan data namun
hanya sedikit yang kami dapatkan tuan,
identitasnya di jaga ketat sampai kami tidak dapat menembusnya.

                                                                                     You
                                                                                       Ya|

belum sempat Jisung membuka email tersebut, tiba-tiba terdengar suara petir yang menyambar sangat keras di iringi suara teriakan seseorang.

JDER

Anggep aja suara petir ye kan

"AAA MAMA!!!" suara teriakan itu berasal dari lantai atas.

"Haechan!" langsung saja Jisung berlari menaiki tangga menuju kamar Haechan.

yang berteriak tadi memang Haechan. perlu di ketahui bahwa Haechan memiliki trauma yang di sebabkan oleh masa lalunya, pada saat itu sedang terjadi badai petir dan bersamaan juga dengan Haechan yang tengah di hukum oleh bosnya karena istirahat di saat berjualan. Haechan kecil yang merasa tidak enak badan otomatis mengistirahatkan tubuhnya dengan cara duduk sebentar, tapi hal itu dilihat oleh bosnya dan berakhir Haechan di pukuli hingga tak berdaya, itu membuat nya trauma.

BRAK!!

pintu terbuka dengan keras, dapat di lihat oleh Jisung Haechan tengah meringkuk ketakutan di sudut kamarnya.

"nda! jangan hiks sakit... udah..." ucap Haechan ketakutan, tangannya terangkat ke atas seperti melindungi kepalanya.

"Haechan!" panggil Jisung memeluk erat tubuh gemetar Haechan.

"nda! pergi! pergi! sakit! hiks mama...." ucap Haechan berontak dalam pelukan Jisung.

"hei.... tenang ini saya Jisung, kamu jangan takut, ada saya di sini" ucap Jisung semakin memeluk erat Haechan.

"hiks tolong! jangan pukul echan lagi! tolong"

mendengar suara ketakutan Haechan membuat hati Jisung nyeri, entah mengapa Jisung tak tau. yang tau hanya Tuhan dan yang buat cerita saja.

"chan, hey... tenang okay? saya di sini"

"huee tolongin echan kak, echan nda mau di pukulin lagi.., sakit..." ucap Haechan akhirnya berhenti berontak dan beralih membalas pelukan Jisung sangat erat.

Little ChanieeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang