🌱3

6.9K 813 417
                                    

"Btw Lo gigolo ya?"Tanya Siella.

"Sembarang Lo!"Siella menatap Heran pemuda itu ketika mendapat sentakan dari nya.

"Lah? Kan Lo tadi bilang gue mampu bayar Lo apa nggak, Berarti Lo gigolo dong!"Siella tidak merasa kalau diri nya salah.

"Bego!"Siella mendelik mendengar nya.

"Gue nggak bego ya! Lo sendiri yang ngomong kayak gigolo!"Bela gadis itu.

"Gue nggak salah dong? Lo Sendiri yang bilang emang Lo mampu bayar gue?berarti Lo gigolo!"Lanjut nya.

"Terserah!"Pemuda itu lebih memilih mengalah dari pada mendengar ocehan Siella.

"Dih kayak cewek aja!"Batin Siella.

"Berhubung Lo gigolo, Lo gue sewa sehari! Nggak ada penolakan! Lo harus pura-pura ke goda sama gue!biar gue nggak di bilang tepos sama bartender lagi!"Kata Siella, Beruntung jarak nya dan Kaiden cukup jauh hingga mungkin saja Kaiden tidak mendengar ucapan nya.

"Udah gue bilang, Gue bukan gigolo!"Kesal pemuda itu.

"Ya terserah deh, Mau Lo gigolo atau apapun itu inti nya Lo harus pura-pura ke goda sama Gue! Gue bayar berapa pun!"Ujar Siella.

"Nama Lo siapa? buruan sebutin, Kalau gue tau nama Lo makin gampang mungkin buat godain Lo."Sambung nya.

"Karel, Lo?"Pemuda bernama Karel itu menyahut.

"Siella, Salam kenal Karel! Kita kerjasama ya buat bohongin Kaiden!"Kata Siella.

"Ayo ke sana! pokoknya Lo harus pura-pura ke goda sama gue!" Ia menarik Karel ke arah Kaiden.

_____________

"Gue seksi Kaiden, Gue udah buktiin!gue bisa nge godain Karel yang notabene-nya gay! Kalau nggak percaya tanya aja." Siella kembali duduk di kursi depan bartender di ikuti Karel.

"Iya kan, Karel?"Siella melirik Karel yang hanya diam dengan wajah datar.

"Iya Sie.."Sahut pemuda itu.

"Nggak percaya gue."Siella melotot pada Kaiden, seperti nya pemuda itu ingin mencari masalah dengan nya.

"Lo mau bukti kayak gimana? Kalau gue seksi banget!"Geram Siella.

"Tidur sama gue, Baru gue tau Lo seksi apa nggak."Siella terdiam mendengar nya,tidur dalam artian apa?

"Tidur kayak gitu apa tidur biasa ya?si Kaiden kalau ngomong suka nggak jelas!"batin Siella.

"Tidur sama lo doang kan? gampang!"Kata Siella, Pasti yang di maksud Kaiden tidur biasa kan?

"Nggak."Kaiden melirik Singkat Karel lalu beralih menatap kembali Siella.

"Lo gue tidurin dulu, Baru gue percaya kalau lo seksi."Siella kaget mendengar nya.

"Anjir! Gila Lo?! Tadi Lo bilang nggak pedofil-in gue sekarang apa?!hah?!" Siella segera menarik Karel pergi, Bisa-bisa dia gila kalau di dekat Kaiden terus.

"Bukan nya dia yang nanya harus apa biar gue percaya dia seksi? Kok marah." Kaiden tersenyum tipis mengingat reaksi Siella ketika ia mengajak nya tidur bersama.

"Thanks bro udah ganti-in gue bentar!"Seorang pemuda lain menghampiri Kaiden.

"Thanks juga."Pemuda yang baru datang itu di buat bingung mendengar nya.

"Buat apa?"tanya nya.

"Udah temuin gue sama calon istri Gue."Kaiden berlalu pergi setelah mengatakan itu.

"Bukan nya dia gay?"Bartender yang asli itu di buat kaget dengan ucapan Kaiden.

_____________

"Nih bayaran Lo." Siella memberikan sebuah amplop pada Karel,kini kedua nya tengah di parkiran Club.

"Buat apa? Kan dia nggak percaya"Karel tak mengindahkan amplop yang tengah Siella ulurkan pada nya.

"Janji ya janji, Tadi kan gue bilang bakal bayar Lo dan Lo juga udah pura-pura kegoda walaupun si Kaiden nggak percaya tetap aja lo harus gue bayar." Ujar Siella.

"Nih, Lo harus ambil!" Titah nya.

"Nggak."Singkat,padat dan jelas itulah jawaban yang Siella dapatkan dari Karel.

"Kenapa lagi si Karel? Kurang?"Siella ikut kesal pada Karel.

"Gue nggak butuh uang Lo." Penolakan Karel membuat Siella bingung.

"Lah terus kok Lo mau bantuin gue tadi?"Tanya Siella bingung.

"Lo maksa kalau lupa." Pemuda itu menyahut datar.

"Emang iya ya gue yang maksa?"Batin nya sembari mengingat kelakuan nya.

"Berhubung lo gigolo,lo gue sewa sehari!nggak ada penolakan!lo harus pura pura ke goda sama gue!biar gue nggak di bilang tepos sama bartender lagi!"Kata Siella,beruntung jarak nya dan Kaiden cukup jauh hingga mungkin saja Kaiden tidak mendengar ucapan nya.

"Udah gue bilang gue bukan gigolo!"Kesal pemuda itu.

"Ya terserah deh,mau lo gigolo atau apapun itu inti nya lo harus pura pura ke goda sama gue!gue bayar berapa pun!"Ujar Siella.

Ingatan kejadian itu terlintas di otak nya,Siella terdiam seketika.

"Y-ya i-iya sih, Maka nya gue bayar!sekarang Lo harus terima Karel! Gue nggak mau punya hutang budi sama Lo!"Kekeh Siella, Ia tidak mau berhutang budi pada Karel.

"Kata siapa Lo hutang budi sama gue?gue nggak bilang"Karel berujar santai.

"Iya juga sih, Tapi kan tetap aja! Gue hutang budi pokok nya!"batin nya.

"Ya Lo nggak bilang! Tapi gue ngerasa Karel! Udah lah Lo terima aja!gue tambahin deh uang nya." Paksa Siella,ia berusaha meletakan amplop itu pada tangan kekar Karel.

"Tangan lo kecil, Nggak bakal bisa buka kepalan tangan gue." Kata pemuda itu melihat Siella kesusahan membuka kepalan tangan nya.

"Sumpah anjir ini tangan si Karel yang kegedean apa tangan gue yang kekecilan? Mana susah lagi buka kepalan nya! Sekali tampar gue mungkin masuk rumah sakit!"Batin Siella.

Tak menyerah, Siella tetap berusaha membuka kepalan tangan itu.

"Anjir! Ini tangan atau apa?! Susah banget deh!"Geram nya.

"Maka nya punya tangan jangan kecil,lembek lagi!"Karel mengelus pelan tangan Siella yang memerah.

"Terima aja kenapa sih? Gue mau pulang Karel! Lo tinggal ambil amplop nya terus urusan kita selesai!"Kata Siella sebal, Ia ingin segera pulang.

"Lo beneran mau bayar gue?"Siella memutar bola mata nya malas,tidak kah Karel melihat seberapa besar usaha nya untuk membayar pemuda itu hingga harus mengorbankan tangan nya hingga memerah?

"Gue nggak butuh uang Lo.."Karel berbisik pada perempuan itu.

"Tapi gue butuh tubuh Lo, Gimana, bisa bayar?"

____________

Gimana part ini?

Next?

Trapped in the obsession of gay menTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang