🌴5

5K 619 248
                                    

"Ready for punishment?Baby Sie..."

"Huaa Mama anak mu yang cantik ini mau di hukum berat!eh tapi kan gue nggak tau Mama nya si Siella siapa."Batin Siella.

"B-bentar.."Siella harus bisa menghindari hukuman yang di maksud pria ini, Bagaimana pun cara nya.

"M-mama gue mana?iya Mama mana?"Siella rasa, Ia menemukan topik yang tepat untuk menunda atau lebih baik nya lagi menghilangkan hukuman nya ini.

Mendengar itu, Cellio terlihat memutar bola mata nya malas."Sejak kapan Lo peduli Mama Lo ada di mana?"Siella reflek, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"G-gue cuma kangen aja kali, Mama gue kemana?"Tanya perempuan itu kembali.

"Apa Mama nya si Siella udah mati?berarti gue piatu dong."Batin Siella.

"Lo kira gue pegangin kaki Mama Lo?cari aja sendiri!"Cellio menjauhkan diri nya dari Siella, Lalu berlalu pergi.

Melihat itu, Siella hanya mampu terdiam dengan wajah polos.

"Beneran piatu ya gue?"monolog perempuan itu.

"Udah ah lupain aja, Yang penting gue gak jadi dapet hukuman yang dari omongan nya aja tuh udah serem!"

______________

Pagi hari tiba dan sekarang, Siella sudah berada di sekolah nya.

"Oh ini sekolah gue?keren sih."Monolog nya.

Sambil berjalan menyusuri koridor, Siella mengedarkan pandangan nya ke area sekitar.

"Eh itu?"Ia menyipit kan mata nya, ketika melihat seseorang yang tidak asing di mata nya.

"Itu bukan nya si gigolo semalem kan njir?mirip!"Seru nya.

"Tapi ngapain dia di sini?harus nya kan dia sibuk ngelayanin sugar mommy nya. Apa mungkin itu bukan Karel si gigolo semalem kali ya?gue samperin aja deh."Monolog Siella.

"Kan kata orang tuh, kita punya 7 kembaran di dunia ini, nah bisa aja itu kembaran Karel, Lumayan bisa gue gebet."

"Halooo?"Siella berdiri di depan pemuda yang ia kira kembaran Karel itu, Ia menyapa nya kaku.

"Mau tanya, Lo gigolo buk- eh!"tersadar dengan perkataan nya, Siella reflek menutup mulut nya sendiri.

"Ahh itu, maksud gue nama Lo siapa?"Alih perempuan itu.

"Duh Sie, mulut Lo dah!kan ini bukan Karel, si gigolo semalem!"Batin nya.

"Baru semalem ketemu gue, Lo udah lupa?"

Deg!

Siella mematung mendengar nya.

"Bener si gigolo kontol ini!"

_________

"Oh My God!Save me please.."Siella berujar sembari terus berlari. sesekali, Ia menoleh ke belakang, mendapati Karel masih mengejar nya.

Lagi, Siella menoleh ke belakang, kali ini ia tidak menemukan Karel.

"Huh?Thanks God!"Ujar gadis itu lega.

"Hi Darl.."

"Ah sial!"Batin Siella.

"Hi babe, gue laper, ke kantin yuk?"Entah apa yang dipikirkan Siella.

"Ayo sayang, Masih kuat jalan hm?mau di gendong nggak?"Siella tersenyum paksa mendengar nya, Apa Karel pikir ia selemah itu?emang lemah sih.

"Gak usah, masih kuat kok."Bantah Siella.

"But, Look at your face darling, it's so pale.."

"Lah?emang iy-"Siella yang hendak memprotes langsung terdiam ketika Karel menggendong nya.

"Iya sayang, gue takut Lo mati."

"Najong!"Batin Siella.

_____________

"Enak banget nih soto, otw langganan."Gumam Siella.

"Enak hm?"

"Basa basi yang udah basi!"batin Siella.

Siella hanya mengangguk, menjawab pertanyaan Karel.

"Jawab sayang, punya mulut kan?apa mau di cipok biar gak bisa ngomong?"

"Iya Karel, Enak."Jawab gadis itu.

"Udah gigolo, tukang ancam lagi. Paket lengkap."Batin Siella mencibir.

"Good girl, lanjutin makan nya."

"Sial, sampai kapan gue bakal disini sama si gigolo kontol?"Batin Siella.

"Sayang!"Melihat seorang siswa berada di kantin, membuat secercah harapan Seyra untuk bebas dari Karel muncul. Ia melambaikan tangan nya dan memanggil siswa itu.

"Sayang?Dia siapa Lo?!"Nada bicara Karel pada nya berubah, tapi Siella tidak peduli.

"Kenapa sayang?kangen hm?"Dalam hati, Siella bergumam takjub. Cowok ini memang peka!

"Kangen banget sayang, sini kita makan bareng!"Siella menarik cowok itu agar duduk di sebelah kiri nya yang kosong.

"Kenalin, Ini temen gue, Nama nya Karel."Kata Siella yang di angguki pacar pura-pura nya itu.

"Salken Karel, Gue Alger. Pacar Siella."Seolah paham Siella tidak mengenali nya, Alger memperkenalkan diri nya sendiri.

Tanpa menjawab apapun, Karel bangkit dengan kasar dari duduk nya, Kemudian berlalu meninggalkan Kantin.

Melihat itu, Siella bernafas lega.

"Thanks Alger, Lo emang peka!"Kata Siella pada pemuda itu.

"Ngapain makasih?udah kewajiban gue bantuin pacar sendiri."Jawaban Alger membuat Siella merasa bingung.

"Hah?"

_______________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Spoiler next part :

"Lapor Tuan bara, Nona Siella tertangkap check-in hotel."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped in the obsession of gay menTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang