🍂4

8.2K 941 661
                                    

"Tapi gue butuh tubuh Lo, Gimana bisa bayar?" Siella mematung mendengar nya.

"Karel sialan! Mesum anjir! Muka datar tapi otak mesum!" Batin Siella.

Melihat wajah datar Karel dan Sifat dingin nya, Siapapun pasti sulit percaya jika dia mesum, Benar kata pepatah jangan menilai orang dari tampilan nya saja karena tampilan saja bisa menipu contoh nya Karel sekarang, Wajah datar tapi otak mesum!

"Lo manfaatin gue ya?" Siella menatap sinis Karel yang nampak santai.

"Manfaatin apa? kan lo bilang mampu bayar gue,ya itu bayaran nya." Siella benar-benar geram melihat wajah tak berdosa Karel.

"Ya tapi kan bayar pakai uang! Bukan badan gue!" Gadis itu memalingkan wajah nya, Enggan menatap wajah Karel yang terlihat menyebalkan di mata nya.

"Lagian gue juga ogah tidur sama orang gay!" Sambung nya.

"Mobil lo mana? Anterin gue pulang!"Tidak, Siella tidak benar-benar minta di antar pulang ia hanya beralasan saja agar bisa meletakan amplop ini di mobil Karel lalu pergi.

"Masuk." Siella bingung mendengar ucapan Karel.

"Mana mobil nya? Main nyuruh masuk aja, Lo duluan sana, Gue nyusul deh." Siella kembali menatap Karel, Lalu mendorong pelan pemuda itu agar sedikit menjauh dari nya.

"Di belakang lo Sie.." Siella refleks menoleh ke belakang nya.

"Lah kapan ada mobil di sini? Perasaan tadi nggak ada." batin nya bingung.

"Lo masuk duluan aja, Gue nyusul." Paksa nya pada Pada Karel ketika melihat pemuda itu tidak bergerak dari posisi nya.

"Yakin? Nanti lo di culik om-om pedo mau? Di club ini banyak yang kayak gitu." Kata Karel.

"Gue masuk duluan, Buruan nyusul sebelum lo beneran di culik om-om pedo." Karel berlalu masuk ke dalam mobil, meninggalkan Siella yang terdiam.

"Si Karel bohong kan? Mana mungkin ada om-om yang mau nyulik gue, Kan mereka gay." Gumam nya.

"Kalau si Karel mungkin iya, kan dia gigolo terus om-om nya gay." Sambung nya.

"Eh mending gue buruan deh taruh nih amplop, Terus pulang mana tau si Bara itu nyariin gue." Siella membuka sedikit pintu mobil Karel.

Secepat mungkin ia menaruh amplop itu di kursi di samping kursi kemudi dan hendak berlalu pergi.

"Mau kemana?" Tubuh Siella kaku seketika ketika merasakan pegangan pada tangan kiri nya.

"Sial gue ketangkep!" batin nya.

"Gue mau ketemu abang gue!" Siella menunjuk seorang pemuda yang tengah bersandar pada motor sport nya.

"Semoga aja dah tuh cowok bisa di ajak kerja sama biar gue bisa lepas dari Karel mesum!" Batin nya.

"ABANG!!" Teriak Siella sembari melambaikan tangan nya pada pemuda itu.

"Semoga peka deh kalau gue perlu bantuan!" batin Siella.

_____________

"Dia manggil gue? Gue kan bukan abang nya, Tapi nggak ada orang lain di sini selain gue sama mereka." Gumam Pemuda itu.

Ia turun dan motor nya dan berjalan mendekat ke arah Siella dan Karel.

Siella menghela nafas lega melihat nya,seperti nya pemuda itu mengerti kalau diri nya perlu bantuan, Ia akan sangat berterimakasih setelah ini.

"Kenapa?" Pemuda itu bertanya ketika sudah di depan Siella.

Karel menatap pemuda itu dan Siella, kedua nya tidak ada kemiripan hal itu jelas membuat nya curiga.

"Ini Abang Lo?" Karel menatap pemuda itu lalu beralih menatap Siella.

"Nggak mirip, Nggak usah bohongin gue." Karel menatap tajam Siella namun Siella tak peduli sekuat tenaga ia melepaskan cekalan Karel pada tangan nya lalu memeluk pemuda yang berperan sebagai abang palsu nya.

"Tolongin gue plis, Tuh cowok mau bawa gue ke hotel." Ujar nya amat pelan, Agar hanya diri nya dan pemuda asing itu yang mendengar nya.

"Gue abang sepupu nya, Wajar kalau nggak mirip. Lo mau apain adik gue?" Siella semakin merapatkan tubuh nya ketika merasa suasana semakin mencekam.

"Sumpah anjir kayak nya masih mending gue ketemu hantu deh!" Batin nya berseru.

"Kalian apain adik gue?" Suara lain menyahut bersamaan dengan Siella yang merasa tubuh nya di tarik menjauh dari abang palsu nya.

_____________

"Ngapain lo di situ? Lo belum cukup umur buat ke sana!" Siella hanya menunduk, Malas menanggapi lebih.

"Tahan banget si Siella asli ngeladenin abang-abang nya yang cerewet.." batin Siella.

"Gue nyasar bang, Nggak niat kesana kok. Pas mau pulang malah ketemu cowok gay mesum."

"Mana gue mau di bawa ke hotel lagi, Untung aja ada cowok yang pura pura jadi abang gue biar gue nggak di bawa ke hotel."

Mengalirlah cerita penuh kebohongan dari bibir merah Siella, Suara nya terdengar meyakinkan.

"Yakin? Bukan nya Lo sengaja ke sana buat nyoba minuman keras terus Lo nyewa cowok buat pura pura ke goda sama Lo, Biar Lo nggak di bilang tepos." Siella melotot Mendengar nya.

"Kok si bang Cellio tau?sia sia dong gue bohong!" batin Siella.

"Y-yakin lah!" Sudah terlanjur berbohong, Siella lanjutkan saja walaupun ujung-ujung ia tetap ketahuan.

"Setelah lihat ini bisa ngelak lagi hm?" Cellio membuka handphone nya dan memutar sebuah Video yang membuat Siella kaget bukan main.

"Enak aja om ngatain gue bocil! Gue udah bisa baca novel dewasa om, Gue udah dewasa!" Siella jelas tak terima dengan ucapan bartender itu.

"Tapi Lo Belum cukup umur buat minum wine, Apalagi yang alkohol paling tinggi." Bartender itu berusaha memberikan pengertian pada Siella.

"Nggak! Gue mau wine nya om! berapa pun gue bayar!" Kekeh Siella, Dia benar-benar keras kepala.

"Yang Alkohol nya paling tinggi pokok nya! Gue cuma mau nguji toleransi alkohol gue!" Sambung nya.

"Liat kan om? Gue nggak mabuk tuh!" Pamer nya pada Kaiden, Sang Bartender.

"Gue nggak tepos ya!gue Seksi!!"Siella membantah ucapan Kaiden, Ia merasa tak terima dengan ucapan pemuda itu.

"Lo tepos!" Siella mengepalkan tangan nya merasa geram.

"Lo!! Liat aja ya! Gue bisa godain cowok gay!" Ia menjauh dari Kaiden dan menghampiri seorang pemuda yang hanya diam duduk di sofa.

"Gue harus godain cowok gay supaya gue bisa buktiin kalau gue nggak tepos, Lo mau bantuin gue kan?ntar gue bayar deh." Bisik nya pada pemuda itu.

"Btw lo gigolo ya?"

Rekaman yang terus berganti itu berakhir, Siella merasakan bahaya mengintai nya.

"Ready for punishment?Baby Sie..."

____________

Penasaran kelanjutannya?

Spam next disini 👉

Gimana part ini? Siap buat part selanjutnya?

Don't forget, Vote, Follow n coment, Thanks for reading!!

Mencari cerita lainnya? Cek akun ini!

Trapped in the obsession of gay menTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang