Selamat membaca, semoga suka 🐸💅
Jangan lupa berikan cinta kalian berupa voment sebagai dukungan untuk penulis !! 💐❤️
•
[ author pov ]
"Carly! Mama punya temen baru buat Carly". Ucap mama Carly, Ashlyn.
"Waahhh.. Lucuu Carly mauu". Jawab Carly menghampiri mamanya lalu langsung merebut mainan yangdibawa mamanya itu.
"Nah, sekarang mama mau kerja dulu. Carly sama mbk diya ya mainnya". Ucap mama Carly mengusap kepala Carly lalu pergi
"Iya mama". Jawabnya luguCarly lalu pergi ketempat mbak Diya, mbak Diya yang tau Carly datang lalu segera menghampiri Carly dan bermain ditaman belakang rumah.
"Lily disini dulu, mbk Diya mau ambil kursi sebentar ya. Jangan kemana-mana". Ucap mbak Diya meninggalkan Carly sendiri
Tak lama setelah mbak diya kembali, Carly terlihat senang dan bercanda sendirian. Mbak Diya mengira bahwa Carly senang dengan mainan barunya. Namun, mbak Diya salah, saat dilihat lagi ternyata Carly membawa teman, entah darimana datangnya.
"Lily, itu tadi siapa?". Tanya mbak Diya
"Itu temen baru lily, namanya Aya. Dia cantik banget, dia juga punya adik namanya Ian". Jawab Carly dengan semangat menceritakan
"Oh, yaudah pokoknya jangan berantem ya, main yang baik-baik aja". Ucap mbak Diya pada Carly dan teman barunya
"Iya mbak". Jawab Carly senang[ Carly pov ]
Aku bertemu teman baru, namanya Aya. Dia cantik banget, dia sama adiknya Ian. Aku gak tu dia datang dari mana, tiba-tiba mereka berdua udah ada didepanku.
"Hai, aku Aya. Ini adikku Ian". Ucapnya padaku
"Halo, aku Carly, panggil aja lily". Jawabku memperkenalkan diri padanya
"Hai lily, kamu tinggal disini ya? Dari kapan?". Tanya Aya padakuSebenarnya aku tak tau apa maksudnya menanyakan itu padaku, tapi aku tetap menjawabnya dengan senyuman lebar diwajahku.
"Aku tinggal disini waktu papaku pindah kerja disini. Papa beli rumah ini dari orang". Jelasku pada Aya
"Wah.. kami juga dulu tinggal disini. Aku dan kak Aya juga sering main kejar-kejaran disini. Tapi sekarang kita udah pindah ketempat yang lebih layak". Jelas Ian padakuAku pun tak tau apa maksudnya dia bicara seperti itu. Aku hanya menganggukkan kepala untuk memberi jawaban. Setidaknya aku masih mendengarkannya meskipun aku tidak mengerti.
Keduanya juga mengajakku bercanda, mereka berdua memberi suara bualan pada mainan baruku. Aku melihat mereka berdua tersenyum sangat lebar, akupun ikut tersenyum karena aku merasa aku mempunyai teman baru yang bisa bahagia denganku.
Namun sayang, saat mbak Diya datang Aya dan Ian pergi begitu saja. Entah kemana perginya, mereka berdua menembus pagar taman dan hilang. Saat itu juga aku merasa sedih karena teman yang baru kudapatkan pergi. Akupun berpikir bahwa aku mempunyai salah pada keduanya.
•
Terima kasih sudah membaca 🙌🏻💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Killing Myself
Teen Fiction- Sisi gelap kehidupan yang bercahaya dengan penuhnya harta. - Mengetahui sisi lain kehidupan yang penuh dengan gemerlap harta benda dunia. Disamping segala kecukupan dan kepunyaan yang bisa dipandang mata, ada beberapa kerusuhan dan rusaknya hubung...