𖡹𖡻 1.1

7 3 13
                                    

Selamat datang lagi, terima kasih sudah menyempatkan waktumu disini.

Selamat membaca 🙌🏻.



[ Author pov ]

      Hari ini hari pertama Carly bersekolah. Carly berangkat dengan diantar supir dan mbak Diya. Meskipun bukan orang tuanya yang mengantar dihari pertama sekolah. Carly tetap senang karena ada mbak Diya.

"Mbak, Carly takut gak punya temen". Ucapnya
"Tenang ya, kamu harus bisa sosialisasi sama mereka semua. Ajak mereka kenalan, deketin mereka, ajak jadi teman. Pasti bisa kok. Semangat!" Seru mbak Diya menyemangati Carly
"Iya, Carly harus bisa!". Semangatnya

     Sesampainya disekolah, Carly turun dengan mbak Diya.
Carly dan mbak Diya menuju ketempat dimana para murid baru berkumpul. Disana terlihat ramai dan sangat berisik.

[ Carly pov ]

"Berisik banget, aku benci keadaan ini!!" Monologku dalam hati

    Aku tidak menyukai keramaian, aku benci keramaian, aku lebih suka tempat sunyi, aku menyukai kesendirian. Keadaan ramai seperti ini membuatku teringat akan pesta yang diadakan keluarga ayah dirumahsaat itu.

      Suasana ramai yang membuatku tersiksa berada disana. Aku harus berpura-pura menjadi gadis baik dan lugu didepan semua orang. Namun, kenyataannya berbalik dengansemua itu. Saat ku kembali kekamarku, aku mendengar suara orang berteriak-teriak, membuatku tak tenang.

       Aku juga tak sebaik dan selugu yang orang-orang lihat. Keluargaku selalu memasang wajah baik didepan umum. Seaakan kami adalah keluarga paling bahagia didunia. Kenyataannya keluarga kami hancur, yang dipikirkan oleh orang tuaku juga hanya uang.

       Sudahlah, lupakan saja semuanya. Lingkungan sekolah seperti ini tidak sehat untukku. Aku akan menceritakan hal lain, karena aku membenci hal-hal disekolah.

      Kembali lagi tentang keluarga. Orang tuaku pernah menceritakan satu hal yang membuatku selalu berfikir bahwa aku adalah "sesuatu" yang tidak mereka inginkan.

    Singkatnya, kedua orang tuaku berkenalandn berkencan. Saat berkencan itu mereka tak sengaja melakukannya karena mabuk sepulang kerja. Akhirnya tumbuhlah aku disana, saat itu juga mereka memutuskan untuk menikah secara private.

     Saat aku sudah lahir, barulah mereka menikah dengan mengadakan pesta besar dan megah. Tanpa aku. Ya, aku berada dirumah penitipan anak. Mereka semua merayakan pesta tanpa aku.

     Mama juga memberi tahuku bahwa sebenarnya Papa dan Mama tidak ingin mempunyai anak dulu. Karena mereka ingin fokus pada karir masing-masing dan ingin menikmati waktu berdua. Setelah pensiun dan siap untuk mempunyai anak, mereka akan mengadopsi anak dari tempat penitipan.

     Mama tidak ingin hamil karena dia tidak mau dan tidak siap untuk mempunyai badan besar setelah hamil. Entahlah aku kurang paham. Tapi itu yang dikatakan.




Terima kasih sudah membaca, tolong berikan cintamu sebagai dukungan pada penulis. Terima kasih banyakk!! 🙌🏻🌞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me Killing MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang