6. MULAI DRAMA

136 12 2
                                    

"Alex... Gue malem ini bawa temen ke rumah ya?" Anu ngebangunin aku dari tidur nyenyak kami.

Hai Aku Alex, dan itu pria yang kunikahi Anugerah.

"Ada apa? tumben?" jawabku sambil duduk di atas kasur. Berantakan juga nih kasur, mungkin tadi malam aku terbawa suasana sampai bikin gempa di ranjang kami.

"Gue ada tugas kelompok berpasangan gitu, gak sempet ngerjainnya di sekolah..." Anu yang baru bangun tidur kelihatan mengucek matanya. Dari badan tanpa pakaiannya terlihat sisa cupang yang tadi malam aku buat. Dia sebenarnya kelihatan kaya animasi upin ipin burik tahun 2007, tapi anak ini kalo lagi bersih dan rapi nafsuin banget. Sayang aja dia males merawat dirinya.

"Kenapa gak kerjain di rumah dia aja?" tanyaku sambil memakai kimono mandi "Nanti kalau dia tahu kamu udah nikah sama aku gimana? bisa rame satu sekolah"

"Tugasnya bikin video presentasi gitu, kan rumah ini gede, jadi bagus untuk background video" jawab Anu "Nanti lo gue kenalin sebagai abang gue aja biar gak ribet."

"Abang?" Aku menoleh cepat dan Anu memeluk tanganku.

"Sehari ini aja yang bang... Sehariiii ajaaaa"

"Oke deh, kabarin mbak untuk bikinin kamu snack nanti ya."

Setelah perbincangan itu kami mandi bersama, namanya juga udah nikah wajar dong. Toh yang bikin badan dia kotor semalaman juga aku. Kami berendam di bathup emas yang dipenuhi air yang dibawa langsung dari pegunungan vulkanik, aku usap badannya dengan sabun saffron, ku keramas rambutnya dengan shampo dari ekstrak kayu cedar. Di dalam bathup kami saling tatap badan kami yang dipenuhi busa dan Anu tersenyum senang.

"Makasih" bisiknya "Udah jadi suami yang baik untuk gue"

"Ya.. Sama-sama, makasih juga kamu udah jadi istri yang...."

BYURRR, Anu menembak ku dengan selang bertekanan tinggi "Istri-istri-istri... Walaupun jarang dipake tapi batang gue masih aktif ya"

"Iya maaf sayang... Maaf ya suamiku" balas ku dan kami lanjut bilas.

Aku dan Anu sikat gigi pakai odol berlapis mutiara. Aku pakaikan dia skincare mahal yang dia tolak karena dia bilang bikin mukanya lengket. Padahal tiap malem dia minta terus tuh "serum lengket" ku untuk di olesin ke mukanya, sekarang aku kasih serum beneran malah nolak. Aku rapikan rambutnya dengan sisir mahal yang terbuat dari tulang paus. Aku semprot dia pakai parfume kristal yang limited edition. Lalu ku akhiri dengan memakaikan salap di bekas cupang lehernya yang selalu dia bilang itu bekas gigitan nyamuk.

Aku pakai jas dan kemeja ngantor ku, Anu pakai seragam sekolahnya. Kami sarapan dengan menu bintang 5 dari chef kami. Ada Salad gunung himalaya, roti bakar tanpa bekas bakaran, sop buah pelangi, dan ayam panggang madu yang madunya langsung dari lebah India. Setelah kenyang sarapan kami minum susu sapi jepang lalu berangkat naik mobil diantar supir. Hidup kami yang sederhana ini emang gak menarik sih.

Sesampainya di depan sekolah aku memberi istriku, bukan, suamiku, bukan... pasanganku itu nasehat.

"Jangan buat masalah lagi hari ini oke?"

"Gue gak pernah buat masalah, anak-anak disini aja yang jahil" jawab Anu sambil memikul ranselnya. IHHH imut banget sumpah, gue jadi takut dia diculik om-om nakar sepulang sekolah.

"Pokoknya kalo kamu diapa-apain langsung telepon aku ya..."

"Iya sugar Daddy" dia mendekatkan pipinya untuk aku cium.

Aku menarik dagunya dan mencium bibirnya "Nanti aku pulang telat, supir bakal jemput kamu tepat waktu. Langsung pulang, kerjain tugasnya, jangan keluyuran."

Raja Salju - Membeku (ARTIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang