Tergoda Sugar Daddy
Bab 1
Di pagi yang sangat cerah dan panas peluh membanjiri dahi seorang gadis manis bermata bulat dengan rambut di kuncir kudanya yang tengah berlari memasuki kawasan sekolah khusus perempuan. Sambil menggendong ransel ia pun memasuki kelas 12-C, beruntung guru untuk mata pelajaran pertama belum datang sehingga ia tidak harus menerima hukuman karena telat masuk ke kelas.
Di sebelah bangkunya sudah ada Tiffany yang menyambutnya dengan wajah khawatir menunggu kedatangan Keinarra sang gadis manis tersebut. Dengan cekatan ia memberikan minuman untuk Keinarra minum dan tanpa diminta pun ia juga menyeka peluh Keinarra. "Thanks Tiff..," senyum Keinarra sambil memberikan kembali botol minum Tiffany.
"Tidak berangkat dengan Katnis?" Tanya Tiffany. Yang ditanya hanya tersenyum kecut. Tiffany sudah tahu alasannya jadi ia pun diam setelahnya. Ia mengambil kipas mininya untuk mengipasi Keinarra tapi dengan cepat Keinarra ambil, ia sudah terlalu banyak menerima kebaikan dari Tiffany sahabat dekat dan kelewat baiknya pada Keinarra.
"Oi Kei, clubbing yuk nanti malam." Thea yang baru saja bergosip di bangku sebelah menghampiri Keinarra sambil merangkul bahunya.
"No, thanks." Jawab Keinarra sambil menjauhkan lengan Thea dari bahunya, dia risih by the way karena badannya sedikit basah oleh keringat dan Thea dengan seenak jidatnya malah merangkulnya.
"So bored ..., Sekali-kali kamu butuh refreshing Kei biar tidak kaku seperti ini. Benar 'kan Tiffany?" Yang ditanya justru membuang muka malas menjawabnya.
"Sudahlah Thea jangan ganggu Keinarra." Elma datang menengahi dan duduk di bangku depan Keinarra dan Tiffany. Thea yang kehabisan kata-kata pun kembali ke bangkunya bersama Elma.
Hening sesaat dan guru masih belum memasuki kelas, ternyata bukan hanya murid yang bisa telat, guru pun juga.
"Ponsel baru El? Wah! Antingmu juga? Bukankah ini edisi terbaru." Ucapan Thea membuat Keinarra yang tadinya sibuk membaca pesan dari Katnis yang meminta maaf karena tidak bisa memberinya tumpangan beralih menatap Thea dan Elma sekilas.
"Tentunya ... Kau tahu, sugar daddy ku royal sekali. Aku bisa meminta apapun yang aku mau. Menakjubkan, bukan?" Bisik Elma yang masih bisa di dengar Keinarra.
"Sugar Daddy?"
"Kenapa Kei? Kau penasaran?" Tanya Thea dengan senyum jahilnya. Keinarra hanya diam, sebelum membuka suara Elma sudah lebih dulu berbicara.
"Nanti malam ikut kita clubbing, kau akan tahu nanti." Keinarra menimang ucapan Elma, ia menatap Tiffany yang menggelengkan kepala bermaksud agar ia menolak. Thea yang tahu jika Tiffany bisa merubah kehendak Keinarra itupun segera menyahut.
"Kau juga bisa ikut Tiff, pasti akan sangat menyenangkan." Keinarra menatap Tiffany menunggu jawabannya.
"Tidak, sebentar lagi ujian kelulusan dan kalian masih sempat-sempatnya bersenang-senang?"
"Justru itu, kau harus bersenang-senang agar tidak penat. Otakmu juga butuh istirahat Tiff, kalau tidak semua yang kau pelajari hanya akan membebanimu dan kaupun akan kelelahan sendiri ketika ujian datang." Thea merangkul pundak Tiffany dan sedikit meremasnya, mengisyaratkan bahwa ia tidak ingin di bantah.
"Mau coba ikut?" Kini giliran Keinarra yang mencoba meyakinkan Tiffany. Mau tak mau Tiffany harus ikut, memastikan agar sahabatnya itu tidak kenapa-kenapa. Dengan dirinya di sana ia juga bisa menghindarkan Keinarra dari rencana Thea dan Elma yang mungkin akan menjerumuskan Keinarra yang polos. Tiffany sangat paham dengan sifat asli Thea dan Elma, ia tidak ingin terjadi sesuatu terhadap sahabatnya karena Keinarra mudah untuk dimanipulasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tergoda Sugar Daddy
RomanceTergoda Sugar Daddy Summary Hidup di keluarga Marquino yang terkenal kaya raya dan terpandang tidak membuat Keinarra Adeline Marquino bahagia, justru kesedihan dan rasa sakit yang selalu ia terima. Di caci maki dan tidak di inginkan oleh keluarga Ma...