Bab 7

89 3 0
                                    

Bab 7

.
.

"Apa? Om?" Bola mata Keinarra membulat kaget ketika Tiffany memanggil pria itu dengan sebutan Om. Jadi mereka keluarga? Aduh gawat! Bagaimana jika Dani dan Tiffany tahu identitas aslinya dari pria itu. Apakah pria bernama Axelle itu mau menyembunyikan identitas asli Keinarra atau justru akan menceritakan semuanya.

"Hai Tiff, long time no see. Dani juga. Tidak menyangka bisa bertemu kalian di sini." Ucap Axelle dengan nada ramahnya. Dani yang tidak suka segera menarik lengan Keinarra untuk berdiri di sampingnya.

"Masih menganggapku musuh, Dan?" Axelle menyeringai. Lain halnya dengan Dani yang tak menyukai kemunculan sosok itu justru Tiffany sangat senang dan segera menghampiri Axelle untuk memberikan pelukan hangat.

"Senang melihatmu juga Om. Jadi pesan waktu itu Om benar-benar sudah ada di Indonesia?" Axelle mengangguk.

"Tolonglah Tiff, jangan memanggilku Om. Usiaku dan kakakmu hanya berbeda 5 tahun alangkah baiknya kamu memanggilku Axelle saja oke? Jangan terlalu formal." Tiffany mengangguk seperti anak penurut. For Your Information saja Tiffany dan Axelle sangat dekat bahkan mereka lebih layak di sebut kakak-adik daripada Tiffany dan Dani yang saling cuek. Alasannya karena Tiffany sangat dimanja oleh Axelle. Apapun yang gadis itu minta tidak pernah ada sebuah kata penolakan dari Axelle maka dari itu Tiffany sangat menyukai Axelle. Ia menganggap Axelle seperti guardian angelnya.

"Tapi kenapa kau ada di sini dengan temanku? Kau mengenalnya? Jadi orang yang akan kau temui itu Om Axelle Kei?" Keinarra gelagapan saat tatapan Tiffany beralih ke dirinya. Sama halnya dengan Dani yang masih penasaran kenapa Keinarra bisa ada di sini dengan Omnya itu.

Keinarra akan membuka suara namun sudah di sela oleh Axelle. Pria itu tahu jika Keinarra gugup, ia tahu Keinarra takut jika identitasnya sebagai bagian keluarga Marquino terungkap.

"Temanmu itu mempunyai hutang kepadaku."

"Hutang?" Ulang Tiffany.

"Berapa banyak. Biar aku-" Tangan Dani yang akan mengeluarkan ponsel untuk membuka mobile bankingnya dihentikan terlebih dahulu oleh Axelle.

"Hutang ini bukanlah hutang materi Dan. Kau tak perlu repot-repot untuk membayarnya, bukan begitu nona Keinarra."

"I-iya Kak. Kakak tidak perlu khawatir." Jawab Keinarra sambil mengangguk menatap wajah Dani yang menyiratkan banyak hal dan pertanyaan.

"Waktuku tidak banyak so, guys i have to go. Lain waktu aku akan mengunjungi tempat tinggal kalian, sekarang Keinarra harus ikut denganku." Axelle akan menggapai tangan keinarra namun sudah ditarik terlebih dahulu oleh Dani. Axelle tertawa geli melihat ekspresi Dani seperti bocah yang tidak ingin mainannya direbut.

"Aku tidak akan macam-macam Dan." Axelle menghela nafas saat tidak mendapat jawaban dari Dani bahkan pria itu masih terus memegang tangan Keinarra.

"Nona Keinarra aku memberimu waktu sepuluh menit jika kau ingin bicara dengan mereka silahkan, aku akan menunggumu di depan lift." Setelah itu Axelle beranjak pergi setelah memberi kecupan di dahi dan pelukan singkat kepada Tiffany.

"Darimana kamu bisa kenal Om ku Kei?" Tanya Tiffany sambil melepaskan genggaman tangan Dani di pergelangan tangan Keinarra selepas omnya itu pergi, ia tahu jika Keinarra sedikit kesakitan karena cengkeraman tangan Dani yang lumayan erat.

"Ceritanya panjang Tiff, nanti aku beritahu tapi aku harus buru-buru mengikutinya. Maafkan aku." Tiffany mengangguk dan mempersilahkan Keinarra pergi setelah gadis itu menatap sejenak Dani yang masih diam.

"Ada apa sih Kak dengan wajahmu itu? Aku tidak tahu ya kau ada masalah apa sama Om Axelle tapi sikapmu ini seperti anak kecil."

"Kau anak kecil diamlah." Tiffany cemberut mendengar ucapan kakaknya yang justru balik mengejeknya anak kecil.

Tergoda Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang