Sinar matahari masuk menembus jendela yang terbuka. Haechan mengerjapkan matanya karena cahaya yang mengganggu tidur nyenyak nya. Membuka mata, hal pertama yang ia tangkap adalah gorden kamarnya yang terbuka lebar. Seingatnya, ia sudah menutupnya semalam, apakah bundanya yang membuka gorden jendelanya?
Namun, matanya kemudian bergeser, mendapati seseorang yang duduk di meja rias milik Ryujin, sedang meneliti setiap skincare milik Ryujin di sana. Haechan mengerutkan keningnya, menatap punggung seseorang itu dengan pertanyaan yang muncul berulang-ulang di otaknya.
Siapa dia? batinnya.
Seakan dapat mendengar suara hatinya, seseorang itu membalikkan badannya. Betapa terkejutnya Haechan saat seseorang itu membalikkan badannya. Matanya membulat sempurna, dan mulutnya yang terbuka. Haechan benar-benar terkejut dengan sosok yang tak jauh berada di hadapannya. Kemudian, seseorang itu berdiri dari sana, menghampirinya yang masih terbaring di ranjangnya. Dengan perlahan, dia duduk di tepi ranjang Haechan, mengusap surai halus Haechan, seperti yang selalu dilakukan Jaemin kepadanya.
"Kekasihmu selalu melakukan seperti ini, kan?" tanyanya. Haechan masih bertahan dengan lamunannya, menatap sosok yang duduk di sebelahnya berbaring. Sosok itu tersenyum, manis sekali, Haechan sendiri sempat terpukau.
"Kamu mirip sekali denganku," ujar lagi, yang hanya mendapatkan keterdiaman Haechan. "Dan, kekasihmu." Dia menjeda kalimatnya, menatap Haechan dan masih mengusap perlahan rambut Haechan. "Juga mirip sekali dengan calon suamiku," lanjutnya.
Haechan mengerjapkan matanya, ia mulai tersadar dari lamunannya. Apa-apaan ini, batinnya berseru. Tentu saja, Haechan masih lah anak yang sopan, ia tidak sembarang membentak orang yang tidak ia kenal.
"Sayang, kamu baik sekali," ungkapnya, yang langsung direspon kerutan di dahi Haechan. Banyak pertanyaan yang muncul di otak Haechan, tanpa ada niat satu orangpun yang menjawabnya. "Sangat disayangkan jika kamu mengulang takdir buruk ku bersamanya," imbuhnya.
Haechan semakin tidak mengerti. Sosok yang duduk tepat di sebelahnya itu persis sekali wujudnya. Haechan seakan-akan sedang bercermin. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mencerna semuanya, bahkan kedatangan sosok tak dikenal yang mirip dengannya. Bahkan, kembarannya ini juga lebih mirip dia, Haechan jadi sedikit curiga jika Ryujin itu bukan kembarannya.
Lama keduanya terdiam, sosok itu terkekeh, merdu sekali, suara halus itu masuk dengan sopan ke dalam indra pendengarannya. Haechan semakin dibuat bungkam, sosok di hadapannya ini benar-benar sempurna, sungguh, Haechan berani bersumpah.
"Aku Gabriel," ungkapnya, menjawab satu pertanyaan yang hinggap di benak Haechan. "Nenek moyang mu terdahulu," lagi, ia mengungkap siapa dirinya.
"Sudah cukup? Apa aku sudah menjawab dari sekian banyaknya pertanyaan di benak mu, sayangku?" Suara halus itu mengalun indah bertanya padanya.
Haechan masih terdiam, matanya sudah berkali-kali mengerjap sejak awal. Ia kemudian bangkit, duduk menyandar pada kepala ranjangnya, menatap Gabriel dengan pandangan menyelidik. Seperti mimpi, Haechan coba mengedarkan pandangannya, ke seluruh penjuru kamarnya. Benar, ini memang kamarnya, tidak ada yang berubah sama sekali, namun bagaimana bisa sosok yang mirip sekali dengannya ini tiba-tiba saja muncul di hadapannya. Aneh, sekali.
"Kau.." Haechan bergumam, maniknya kemudian kembali menatap Gabriel yang masih tersenyum di hadapannya. "Kenapa kau datang kemari?" tanya Haechan.
"Aku hanya ingin memastikan saja, bagaimana wujud reinkarnasi ku, apakah dia cukup hebat, seperti aku?" Gabriel terkekeh, ia bangkit dari ranjang Haechan. Melangkah mendekati jendela besar kamar Haechan, menatap ke arah bawah, di mana terdapat pekarangan rumahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/333149139-288-k900062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANT 2 BE [✔️]
Короткий рассказ2023. Nahyuck's first story ----- "Selamanya, dia bakal jadi milik gue, kan? Gue mau egois kalau tentang dia." Haechan hanya tidak ingin apa yang menjadi miliknya direbut oleh siapapun, bahkan sahabatnya sendiri. Dan cinta Jaemin, akan abadi hanya u...