***
Kediaman keluarga Bagas.
"Mama kira kalian ngga datang ke acara makan malam keluarga," ujar Nadeline ibunda Bagas. Ia memeluk putra tercintanya lalu bergantian memeluk Winda.
"Ngga mungkin lah kami ngga datang, Ma. Iya kan sayang," sahut Winda sambil menatap suaminya. Bagas memilih langsung masuk ke dalam rumah orang tuanya. Winda menatap kesal kepergian Bagas.
Nadeline menatap keheranan. "Kalian lagi berantem? Tumben banget Bagas jutek kayak gitu."
"Ah ngga juga kok Ma. Bagas lagi banyak kerjaan aja di kantor. Mungkin ada yang bikin dia bete seharian ini makanya dia kayak kesel gitu." Winda beralasan.
"Oh begitu. Mama kira kalian lagi marahan. Syukurlah kalau kalian baik-baik saja." Nadeline menggenggam tangan menantunya. Winda tersenyum simpul kearah sang mertua.
Sialan lo Bagas. Nyokap lo belum tahu kebusukan lo selama ini. Gue masih coba berbaik hati ngga laporin kelakuan lo ke nyokap. Awas aja ya!! ucapnya dalam hati.
"Eh malah bengong di depan pintu. Ayo, masuk!" Winda berlari kecil menghampiri ibu mertuanya. Ia menggandeng lengan mertuanya dan langsung bergabung dengan Bagas, Felix dan isterinya sudah lebih dulu menunggu di meja makan.
Malam itu, Nadeline sangat senang karena kedua putranya datang ke rumah untuk sekedar makan malam dan berbincang karena sudah lama tidak bertemu. Kebetulan Felix dan Viona sengaja datang ke Indonesia untuk berlibur beberapa pekan. Itulah mengapa Nadeline meminta Bagas dan Winda untuk pulang dan makan malam bersama.
***
Sepanjang menyantap makan malam, Winda berusaha menjadi isteri yang baik untuk Bagas di hadapan ibu mertua dan juga adik iparnya. Tapi Bagas menunjukkan sikap sebaliknya. Winda jadi kesal sendiri.
"Bagas, di terima dong nak makanan yang diambilkan isteri mu." Nadeline angkat bicara karena ikut-ikutan kesal melihat tingkah putranya.
"Aku bukan anak kecil yang harus di sodorin makanan, Ma. Kalo aku mau, nanti aku bisa ambil sendiri," ujar Bagas masa bodoh.
"Tuh kan Ma. Mama lihat sendiri anak mama kayak gitu tiap mau aku layani. Kesannya kayak aku ngga pernah layani suami ku saja." Winda mulai berakting di depan mertuanya. Ia tahu mertuanya akan mendukungnya.
Bagas mendelik sebal. Nadeline berusaha menasehati putranya tapi percuma karena Bagas sangat acuh. Fokus Bagas teralihkan kepada keluarga Felix adiknya yang menetap tinggal di Canberra-Australia.
Felix telah dikaruniai seorang anak laki laki berusia 20 bulan yang sedang lucu lucunya. Bagas terkadang senyum sendiri melihat tingkah keponakannya yang sedang duduk di mejanya sambil menikmati makan malam dengan mulut yang belepotan.
Bagas melihat perubahan tubuh Adik iparnya Viona yang lebih gemukan. Nadeline memergoki putranya menatap Viona.
"Viona lagi hamil anak kedua." Nadeline menjawab pikiran Bagas. "Kalau itu yang membuat mu penasaran," lanjutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT BABY BOSS (VERY SLOWLY UPDATE)
Roman d'amour"Aku ngga nyangka kamu menusuk Mba dari belakang, Dit!" "Bukan begitu, Mba. Aku minta maaf," ucap Dita disela sela tangisnya. *** Karena pengaruh alkohol saat acara ulang tahun perusahaan, Dita terbangun dalam kondisi tanpa pakaian bersama seorang...