Satu

9 2 0
                                    

"Rasa makanannya benar-benar buruk!" lelaki itu berkata setelah mengakhiri rekamannya. Madam Aura terkekeh pelan, kemudian memberikan amplop berisi uang pada lelaki itu.

"Saya tunggu videonya diupload di internet, ya!"

Meski berat dan merasa kesal, tapi lelaki itu menuruti keinginan Madam Aura, kemudian ia berlalu pergi.

Kedai ini telah buku 2 tahun terakhir, tetapi tidak mempunyai pelanggan tetap, dalam sehari hanya ada beberapa orang yang sudi masuk ke sini, dan makan di sini. Hal itulah yang membuat Madam Aura sering kali kesulitan membayar uang sewa. Tapi, melihat Madam Aura memberikan sejumlah uang pada lelaki itu, membuat Ditto bertanya-tanya.

Apa selama ini Madam Aura tak semiskin yang ia kira?

Kedai ini tidak mempunyai seragam untuk bekerja, tapi Madam Aura punya tujuh baju berbeda yang dipakainya dari Senin hingga Minggu. Sepertinya baju itu sudah seperti seragam baginya. Warna baju yang sudah lusuh, kadang membuat Ditto kasihan padanya, tapi detik berikutnya ia juga tersadar bahwa baju yang ia pakai sama lusuhnya.

Tidak ada lagi orang yang mengunjungi kedai setelah lelaki itu, sepanjang hari yang mereka lakukan hanyalah menonton tv dan makan mie instan. Ditto pamit untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Madam Aura mengangkat tangan kanannya ke atas, memberikan kode bahwa Ditto boleh pulang.

Ditto keluar dari kedai, kemudian itu melihat kedai-kedai di samping kedainya dipenuhi oleh orang-orang. Meski jam makan malam telah lewat, tapi masih banyak orang-orang yang makan di jam segini. Ia merapatkan jaket karena angin yang berhembus cukup kencang dan membuatnya merasa dingin.

***

Perempuan berusia 20 tahunan itu terpaku saat melihat video di internet. Dalam video tersebut, menampakan seorang lelaki tengah makan di sebuah kedai. Kedai itu mempunyai nama yang sangat aneh. 'Kedai yang bisa menghapus ingatan buruk'.

Apakah kedai itu benar-benar bisa menghapus ingatan buruk? Ia bertanya-tanya dalam hati kecilnya dan meski pun merasa hal itu terdengar konyol tapi ia benar-benar berharap bahwa dirinya bisa menghapus semua ingatan buruk lewat kedai itu.

Di tengah aktivitasnya menonton video tersebut, handphonenya bergetar dan sebuah nama hadir di sana. Ia memilih untuk mengabaikan telepon itu, dan mematikan video yang tengah ditontonnya, seolah orang yang tengah meneleponya dapat mendengarkan suara yang ada di sana.

Aku berharap kamu bisa menghargai usahaku, Jen.

Setelah telepon mati, datanglah sebuah pesan yang tidak ingin ia baca. Ia pun membalikan handphonenya, kemudian melanjutkan menonton video, dan menemukan alamat kedai.

***

Satu Minggu setelah video viral.

Ditto merasa tubuhnya sakit, karena belakangan kedai menjadi ramai dikunjungi banyak orang, hal itu mengharuskannya bekerja lebih keras dari pada biasanya.

Ditto tersenyum, ternyata apa yang ia khawatirkan bahwa video internet itu sia-sia tidak berarti. Hari ini meja di kedai penuh, ini adalah pertama kalinya Ditto melihat meja kedai yang penuh. Meski begitu, orang yang mampir ke kedainya kebanyakan tidak menghabiskan makanannya, ya Ditto tentu tahu alasannya.

"Anterin nih," Madam Aura membawa sebuah nampan pada Ditto. Dan menyuruhnya untuk mengantarkan makanan itu pada seorang perempuan berbaju coklat muda yang duduk di meja paling pojok.

Perempuan itu duduk sendirian, wajahnya terlihat pucat, dan ketika Ditto mengantarkan makanan itu padanya, ia menatap Ditto seolah ada sesuatu yang ingin ia katakan tapi tak berani ia katakan. Ditto memberikan makanan itu, kemudian berlalu pergi, meski ia pun penasaran dan mengira bahwa perempuan itu membutuhkan keahlian lain dari kedai ini, tapi Ditto tidak bertanya.

Ia harus mengikuti peraturan Madam Aura. Jika semua orang yang ingatannya dihapus harus meminta hal itu langsung. Bukan kedai yang menawarkan.

"Perempuan itu, kayaknya butuh bantuan." Ditto berkata, kemudian Madam Aura mengikuti pandangan wanita pucat itu, dan berlalu pergi.

Ketika telah selesai makan, perempuan itu berjalan ke meja kasir. Ketika berjalan, Ditto bisa melihat kerapuhan dalam jiwanya, tapi tentu saja ia tidak melakukan apa pun, karena orang yang bisa melakukan keajaiban adalah Madam Aura.

Setelah mengambil uang kembalian, perempuan itu melangkah pergi tanpa mengatakan apa pun lagi. Madam Aura menepuk bahu Ditto, ia tahu bahwa Ditto ingin sekali membantu orang yang butuh bantuan, tapi tidak bisa melakukan apa pun.

"Lupain, jangan kasihan sama orang yang gak ngomong apa-apa. Kita bukan dukun, gak bisa tahu masalahnya." Madam Aura berkata. Ia selalu berkata seolah tidak mempunyai perasaan, tapi sejujurnya ia tidak seperti itu.

***

Kedai tutup seperti biasanya yaitu pukul 22.00 WIB. Meski masih ada beberapa pelangan yang datang dan ingin makan di kedai, tapi Madam Aura menolak mereka semua dengan alasan bahwa bahan makanan sudah habis, dan ia tidak tahu harus menyajikan apa.

Biasanya Madam Aura akan pulang lebih lambat dari pada Ditto tapi karena hari ini ia merasa lelah, akhirnya ia pun memutuskan untuk pulang bersama Ditto. Ketika melangkah keluar kedai berbarengan, ia pun mendapati perempuan berwajah pucat berdiri beberapa meter di depan kedai. Madam Aura sampai melonjak kaget karena mengira bahwa perempuan itu adalah hantu.

Sedangkan, Ditto tersenyum melihat kehadiran perempuan itu. Ia segera melangkahkan kaki padanya.

"Makanan di kedai sudah habis-"

"Bukan itu." Perempuan itu memotong perkataan Ditto. Ia menunggunya untuk mengatakan hal yang lebih jauh. "Nama kedai itu terdengar aneh." Ia menjeda ucapannya. "Apa kedai itu bisa benar-benar menghapus ingatan?"

Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kedai Yang Bisa Menghapus Ingatan BurukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang