5

8 2 2
                                    

Setelah acara makan siangnya tadi Yoongi dan Mega langsung menuju Dharmawangsa untuk mengunjungi Reyna kakaknya Mega.  Setelah menempuh waktu kurang lebih 10 menit dari tempat mereka makan tadi, akhirnya mereka sampai di Dharmawangsa.

"Kak Yoongi mau ikut masuk?" Tanya Mega.

"Boleh?"

"Boleh kak. Masalah kemarin maaf iya kak, agak kalut soalnya" jawab Mega dengan senyumnya.

Lagi-lagi Yoongi seperti melihat teman masa kecilnya dengan versi lebih dewasa. Senyum Mega dan binar matanya benar-benar sangat mirip dengan teman masa kecilnya. Selesai dengan lamunannya Yoongi pun mengikuti Mega yang sudah keluar lebih dahulu.

"Halo kak. Aku datang" sapa lembut Mega ketika membuka pintu kamar kakaknya. Reyna tersenyum menatap Mega seraya merentangkan tangannya meminta dipeluk. Mega dengan senang hati menghampiri kakaknya kemudian memeluknya.

"Kakak apa kabar?" Tanya nya setelah melepas pelukannya.

"Baik. Kamu sama siapa?" Tanya Reyna yang menangkap entitas Yoongi yang masih berdiri di pintu kamar Reyna.

"Temen kak. Kakak mau kenalan" Reyna mengangguk dengan semangat.

"Kak sini" panggil Mega pada Yoongi.

Yoongi mendekat kemudian menyapa Reyna. "Hai Reyna" sapanya tersenyum.

"Kak Reyna lebih tua dari kakak" bisik Mega di telinga Yoongi, membuat Yoongi sedikit terkejut, dia pikir umurnya dan Reyna sama. Yoongi hanya tersenyum kikuk menatap Mega, merasa tidak enak. Mega kembali berbisik dan berucap tak apa pada Yoongi.

"Kamu pacarnya Mega?" Tanya Reyna pada Yoongi.

"Kakak" ucapnya tak enak pada Yoongi.

Reyna terkekeh mendengar rengekan adiknya. Reyna memang tampak seperti orang normal jika dalam kondisi tenang. Dia masih butuh pengawasan karena Reyna sering berteriak secara tiba-tiba tanpa alasan tertentu saat tengah malam maupun saat bangun tidur.

"Mega" panggil Reyna.

"Iya kak. Butuh sesuatu?"

"Kakak mau roti isi yang ada di kantin. Bisa belikan untuk kakak?"

"Bisa kak. Kakak tunggu disini iya. 5 menit lagi aku kembali" ucapnya tersenyum begitu lembut.

"Biar saya saja" ucap Yoongi.

"Aku aja kak, kak Reyna mintanya sama aku, jadi biar aku saja yang beli. Minta tolong jagain kakak aku iya kak" ucap Mega kemudian berjalan keluar menuju kantin setelah mendapat anggukan oleh Yoongi.

"Kamu sudah lama kenal dengan Mega?" Tanya Reyna serius pada Yoongi.

"Iya. Kita kenal mungkin sekitar sebulan yang lalu tapi baru bertemu kemarin"

Reyna menganggukkan kepala. "Saya boleh minta tolong jaga Mega sampai saya berhasil menemukan pembunuh suami dan anak saya. Kamu sepertinya orang baik dilihat dari Mega yang berani mengajak kamu menemui saya karena biasanya Mega tidak gampang percaya dengan orang lain. Bahkan Byan dan Rasya tidak pernah diajak menemui saya" jelas Reyna.

"Kamu sudah sembuh?" Tanya Yoongi sedikit bingung dengan perubahan sikap Reyna.

Reyna terkekeh kemudian mengangguk. "Saya sudah sembuh sekitar 5 tahun yang lalu tepat setelah beberapa bulan Mega pergi dari Indonesia" jawabnya.

"Tapi kenapa kamu berpura-pura sakit?"

"Saya sudah bilang ingin menemukan pembunuh suami dan anak saya bukan" Yoongi mengangguk.

"Maka dari itu saya harus berpura-pura mempunyai gangguan mental agar bisa menipu orang itu. Tapi tinggal sedikit lagi saya dan ayah saya mengetahui orang itu, Mega malah kembali ke Indonesia. Ini benar-benar di luar rencana. Hanya saya dan ayah yang tau masalah ini dan sekarang kamu Yoongi. Entah kenapa saya percaya sama kamu" jelasnya.

Destiny || Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang