Yoongi baru saja memasuki kantornya, terlihat beberapa karyawan yang berlalu lalang disana menyapa Yoongi, Yoongi hanya membalasnya dengan mengangguk saja dan tentu saja dengan wajah dingin khas Yoongi, itu sudah hal biasa bagi karyawan kantor MY Pillars.
"Kak" panggil seorang gadis pada Yoongi.
"Berapa kali saya bilang, kalo di kantor panggil saya pak. Kamu memang teman dari adik sahabat saya, tapi bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya Meyra" ucap Yoongi saat Meyra sudah berada di hadapannya.
"Maaf pak"
"Kamu bekerja dengan saya hampir 2 bulan tapi belum juga merubah sikap kamu, jika bukan karna pekerjaan kamu yang bagus sudah lama saya memecat kamu karna tidak sopan. Setelah ini, datang ke ruangan saya karna ada yang ingin saya tanyakan sama kamu" tegas Yoongi kemudian berjalan menuju lift khusus.
Terdengar beberapa karyawan membicarakan Meyra. Mereka sepertinya tampak bahagia melihat Meyra ditegur seperti itu. Bagaimana tidak bahagia, Meyra hanya bersikap baik jika ada Yoongi dan para sahabat Yoongi saja tapi jika mereka tidak ada Meyra akan bersikap layaknya bos dan mengaku calon istri Yoongi di depan karyawan lainnya.
Meyra mendengus kesal, bisa-bisanya Yoongi berbicara seperti itu didepan karyawan yang lain, sungguh dia sangat malu. Meyra menatap para karyawan itu dengan tajam sambil menggerutu. "Awas saja nanti kalo gue udah jadi istri Yoongi" ucapnya dalam hati.
Skip
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar ruangan Yoongi, Yoongi langsung menyuruh orang itu masuk. Setelah orang itu masuk, Yoongi hanya melirik sekilas dan melanjutkan kegiatannya mengecek beberapa berkas yang harus dia tanda tangani.
"Siang Pak. Tadi bapak menyuruh saya kesini untuk apa ya pak?" Tanya Meyra. Iya orang itu adalah Meyra orang yang sudah Yoongi permalukan tadi.
"Jadwal saya apa saja besok?"
Meyra langsung mengecek jadwal Yoongi pada tab yang selalu dia bawa ketika dipanggil Yoongi karena akhir-akhir ini bosnya itu sering sekali menanyakan jadwalnya.
"Untuk besok bapak hanya ada meeting dengan Pak Danes terkait beberapa proyek yang perusahaan kita dan Pak Danes kerjakan bersama. Selain itu, kita juga ada cek bangunan rumah di daerah Antasari milik seorang dokter dan juga mengecek pembaharuan bangunan PSW Antasari Hotel" jelasnya
"Berarti besok saya hanya melakukan pengecekan di daerah Antasari saja?"
"Benar pak"
"Baiklah. Besok saya akan pergi kesana dari pagi kemungkinan saya tidak ke kantor besok dan untuk urusan perusahaan saya dengan ayah saya, saya akan mendiskusikannya di rumah nanti. Owh ya, untuk besok jangan ada yang menganggu saya selama di Antasari"
"Maaf sebelumnya pak, untuk pengecekan bukankah saya biasanya ikut untuk mencatat hal-hal yang kurang?"
"Tidak perlu. Saya akan mengingatnya dalam otak saya. Sekarang kamu boleh keluar" ucap Yoongi tegas.
"Baik pak"
Meyra berjalan keluar, tapi saat Meyra keluar dia melihat Arga dan Ardan yang tampak ingin menemui Yoongi, bagaimana Meyra bisa seyakin itu, itu karena di lantai ini hanya ada ruangan Yoongi saja, bahkan ruangan Meyra berada 1 lantai dibawah ruangan Yoongi.
"Ada apa dengan wajahmu Meyra?" Tanya Arga yang melihat Meyra tampak kesal.
"Tidak ada pak, tadi pak Yoongi ingin saya mengatur beberapa jadwal untuk besok karena dia tidak akan ke kantor besok" jelasnya.
"Tumben" ucap Ardan.
"Yasudah kamu boleh pergi" ucap Arga.
Setelahnya seperti yang Meyra duga Arga dan Ardan memasuki ruangan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || Min Yoongi
FanfictionTakdir mempertemukan kita, tapi apakah takdir juga akan menyatukan kita? ~ Mega Aulia Adtmaja ~ Takdir mempertemukan kita pasti ada alasannya, tidak mungkin hanya mempertemukan lalu memisahkan. Jika aku harus melawan takdir untuk bersamamu maka aku...