Jadi aku ada inisiatif buat bikin book ini khusus untuk Milo dan Boba saja, tapi tetap karakter utama dari book sebelumnya akan terpakai (~‾▿‾)~
Nembus 20 komentar
Dan 50 vote akan up
(Oh untuk yang penasaran dengan kedua orangtua Boba dan Milo, ya mereka sedang menikmati waktu bersama di taman belakang apart)
Tok tok
"Boba? Apa kau didalam?"
Akhirnya Milo nekad untuk meminta maaf kepada saudaranya, ia pikir tidak ada alasan untuk kuliah bersama dengan saudaranya
Lantas ia mencari-cari saudara nya itu di penjuru apart dan alhasil ia menemukan saudaranya di kamar. Kalau begitu untuk apa ia mencari-cari segitunya kalau akhirnya ada didalam kamar mereka?
"Masuk saja"
Ceklek
"Hmm hai, lagi apa?" Tanyanya basa basi
"Aku lagi mempersiapkan berkas yang ingin diantar besok ke kampus yang lain, sekalian besok aku ingin ke kampusmu dulu untuk membatalkan pendaftaran ku disana"
JEDERR
"Umm.. itu Boba?"
"Hm?" Dehemannya tanpa memperhatikan lawan bicaranya
"Aku.. aku mungkin berpikir.. mungkin saja aku.."
"Ada apa? Katakan saja" jawabnya kembali setelah selesai merapihkan berkas-berkas yang diperlukan esok
"Mungkin aku.. bisa membiarkanmu masuk kampus yang sama denganku?"
Boba sempat terkejut akan pertanyaan saudaranya itu tetapi ada rasa senang yang mengalir ke seluruh tubuhnya
"Ada apa tiba-tiba?" Tanyanya kembali
"Ya.. tidak ada salahnya juga kan? Apalagi kita saudara, kita bisa pulang bersama juga kalau kelas kita jam pulangnya sama, bukankah itu menyenangkan?"
Boba sempat mendudukan kepalanya, bukan karna ia tidak senang, tetapi ia ragu dengan jawabannya sendiri nanti
Milo yang sempat melihat Boba menduduk itu sedikit takut kalau-kalau tawarannya ditolak
"Jadi.. kau mau?" Tanya kembali memastikan
"Hahahaha"
Deg
"Ke-kenapa? Apa kau menyetujuinya?!" Tanyanya senang
"Haha, Abangku sayang. Aku sudah bilang bukan padamu kalau aku tidak ingin membuatmu kesal lagi padaku? Tenang saja, aku akan menuruti apa yang kau larang padaku Milo. Aku berjanji" ucapnya santai sembari merekatkan kedua tangan mereka bersama
DUARR
*****
Tok tok tok
"Sayang? Ini ayah, apa ayah boleh masuk?"
Hening
Tetapi kemudian pintu itu langsung saja terbuka dan menampilkan wajah sembab Milo yang seperti habis nangis
"Mi-milo!? Wajah kamu kenapa sayang? Kok merah seperti ini matanya?"
"Hiks.. a-ayah..bantu Milo.. "
"Ada apa sayang? Cerita sama ayah, ayah akan dengarkan"
Akhirnya Rangga berusaha membawa Milo duduk di ranjang dan akhirnya Milo mau menceritakan semuanya pada ayahnya
"Ahh jadi.. Boba menolaknya karena ucapan mu waktu itu?" Ia pun mengangguk
"Sayang, apa kau bilang alasannya pada Boba?" Ia menggeleng
"Hahaha anak ayah udh umur segini masih saja bersikap lucu seperti ini"
"Jadi aku harus gimana yah? Boba sepertinya tidak akan mau lagi aku ajak ke kampus yang sama denganku"
Rangga sempat menunjukkan ekspresi berpikir dengan tangan kiri dilipat dan tangan kanan memegang dahi
"Kau tenang saja, hal seperti ini.. akan ayah minta bantuan pada bunda"
Dan saat itu Rangga beranjak dari kamar Boba menuju kamarnya dengan Rendi yang berada di seberang ruangan saja
Ia membuka pintu dan sudah langsung memeluk bagian belakang Rendi dan menduselkan kepalanya pada leher Rendi
"Huh, kali ini ada masalah apalagi?"
Deg
"Ma-maksud kamu sayang?" Tanyanya kaget
Apakah Rendi tau tabiatnya?
"Kau bersikap seperti ini hanya pas ada maunya saja, jadi mending langsung katakan saja padaku ada apa"
Rangga menggaruk pelipisnya yang tidak gatal dan tersenyum merendah kepada Rendi
"Ah itu.. sayang?"
"Hm?"
Ia kembali memeluk belakang Rendi dan membisikkan masalah tadi padanya
"Anak kita, lagi ada masalah sayang"
"Milo dan Boba?" Tanyanya kaget
Rangga pun mengangguk sebagai jawaban
"Ada apa dengan mereka berdua? Apa mereka sakit?" Rangga menggeleng
"No.."
"Huh syukurlah, ekh tapi, lalu ada apa dengan mereka?" Tanyanya lagi
Rangga menggandeng tangan kekasihnya dan duduk di ranjang dan menceritakan kembali apa yang diceritakan oleh anaknya itu
Dan alhasil Rendi pun menyetujuinya dan akan membantu mereka berdua untuk berbaikan kembali
"Baiklah, akan ku bantu"
*****
Beberapa kata untuk saya?