BAB 2

29 3 6
                                    


Kini danny tenggah berada di ambang pintu ruang makan, di mana terlihat jelas meja makan klasik yang memanjang dan terdapat 13 buah kursi yang senada dengan meja, yang di tenggah meja tertsebut terdapat makan malam dan beberapa buah lilin yang sudah menyala dan sepasang alat makan lengkap yang sudah tertata rapi di setiap kursi nya.

"di mana si kembar hiro, aron, dan juga adam ? " tanya danny sembari menghampiri seorang anak laki-laki yang mengenakan kaca mata, yang sedari tadi hanya duduk sambil membaca sebuah buku, dengan di temani cahaya temaram dari lilin.


"tadi sewaktu aku menghampiri mereka untuk ke ruang makan bersama, mereka sedang bercanda bersama adam, dan katanya akan segera menyusul" jelas anak berkaca mata itu kepada danny yang kini duduk di sebelahnya dan meletakan candle holder tepat di depan meja mereka.


"kau harus membaca dengan cahaya yang cukup dobby, atau minus di mata mu akan bertambah" ucap danny sembari mengelus kepala anak bercamata itu alis dobby.


"baik kak danny terimakasih" dobby tersenyum manis menatap danny dan di balas senyuman juga oleh danny.


Tak lama setelah itu, suara tawa yang mengelegar dan keributan kecil yang bercampur dengan tawa tersebut, memecah keheninggan sesaat di ruang makan, suara tersebut berasal dari arah tangga tepat di sebelah meja makan, dapat terliat tiga ingsan anak laki-laki yang sedang berlari-lari kecil menuruni tangga, dan terlihat dua di antara tiga anak itu, sedang bergandengan tangan, mengenakan piyama yang senada dengan tinggi badan dan muka yang sama, siapa lagi kalua bukan si kembar, hiro dan aron, si kembar yang kini berusia 7 tahun, dan seorang anak laki-laki lain yang terlihat jengkel sedang mengejar si kembar hiro dan aron itu adalah adam anak laki-laki yang sekarang berusia sama dengan Arthur.

Hiro dan aron yang lebih dulu berhasil menuruni tangga untuk menghindari kejaran dari adam, berlari untuk menyembunyikan diri di samping tempat duduk danny, danny yang melihat kelakuan adik-adik nya ini hanya menghembuskan nafas pasrah.

"HIRO ARON! AWAS KALIAN! " teriak adam jengah kepada hiro dan aron


"hiro, aron, apa yang sudah kalian lakukan kepada kak adam ?" tanya danny, kepada si kembar yang berada di sampingnnya


"aku hanya memukulnya karena gemas" jelas hiro dengan polosnnya


"kalo aku hanya menendang nya saja, karena hiro sudah memukul jadi aku yang menendang" jawab dari aron antusias dan gak kalah polos serta tak bersalah akan kelkuannya yang sudah di perbuat kepada adam, danny yang mendengar hal itu mendelik kaget, inggin sekali danny memarahi hiro dan aron, tapi apa lah daya, danny tak setega itu, sudah beberapa kali hiro dan aron berperilaku jahil dan nakal, bukan hanya kepada adam tapi hampir kepada semua penghuni rumah ini, atau lebih tepatnya panti asuhan yang sudah mereka anggap sebagai rumah ini.


"kalian ini nakal sekali, sehari berperilaku baik apa tidak bisa?, cepat kalian minta maaf kepada kak adam" kali ini dobby yang menegur si kembar, karena dia tau kalau danny orangnya gak tegaan.


Si kembar hiro dan aron hanya saling tatap, kemudian melihat ke arah adam yang duduk di samping dobby sambil melipat tangannya di dada, dengan wajah yang merah padam, kemudian si kembar beralih menatap danny, danny hanya mengangguk tanda setuju atas teguran dari dobby kepada si kembar hiro dan aron, dengan berat hati si kembar melangkah menuju tempat duduk adam untuk meminta maaf.

RUN AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang