Seungwan menatapi diri pada kaca luar mall saat ini, membawa tiga porsi burger yang telah dibeli barusan. Memikirkan alur panjang hidupnya yang pahit dan tak ada kebahagiaan baginya. Hidup sebatang kara di dunia ini, Ayahnya yang sudah tak sudi mengetahui keberadaannya setelah menikah, Ibu yang bahkan tak Seungwan tahu dimana tempat tinggalnya, serta kerabat yang sudah tak akrab dan tak menganggap nya ada. Saudara? Bahkan Seungwan adalah anak tunggal di rumah nya. Dia pernah berangan jika sudah menikah nanti akan mendapat kebahagiaan setelah pahitnya kehidupan yang dijalani selama ini? Tapi nyatanya tidak.
Menikah dengan orang yang dia suka, Seungwan kira akan semudah dan semenyenangkan jika di jalani, ternyata juga tidak. Dia sudah berharap lebih memiliki satunya tempat sebagai rumah dalam hidupnya, tetapi Taehyung tidak seperti yang dibayangkan.
Matanya lelah menangis, raganya capek untuk semua urusan dunia. Terlebih pembicaraan Taehyung kemarin lusa semakin membuat dirinya setres berkepanjangan. Seungwan aslinya sudah tahu busuk dan kotornya sang suami dibelakangnya, tapi dia hanya memilih diam dan melihat saja bagaimana alur yang sudah disiapkan oleh pria itu.
Kang Seulgi.
Wanita dewasa itu telah memikat dan membuat sang suami tak sadar akan keberadaannya. Dulu sekali, saat masih satu sekolah, Seungwan tahu betul bahwa Seulgi gadis populer di sekolah karena bakat dan parasnya. Dia sedikit minder saat ingin menyapa atau berbasa-basi sebentar, Seungwan kira Seulgi terlihat anak yang baik dan penurut. Eh, ternyata sama seperti setan kelakuannya, batin Seungwan.
Seungwan hanya terus akan mengamati gerak keduanya, Taehyung dan Seulgi. Memantau bagaimana siasat dan rencana mereka kedepannya. Dia tak mau bermuluk muluk untuk mengajak ribut atau beradu panco. Jika batas kesabarannya sudah benar habis, Seungwan benar akan meninggalkan semuanya.
Lamunannya terhenti sebentar kala ponselnya berbunyi karena notifikasi pesan. Dia segera mengambilnya dari dalam tas selempang sage yang dipakai, membuka dan sedikit terkejut setelah membaca pesan didalamnya.
Taehyung✨
Apa kau sibuk Seungwan? Mau makan siang bersama?Seungwan kaget tentu saja, pria itu tak pernah mengirim pesan jika bukan suatu hal yang penting, terakhir dua bulan yang lalu Taehyung mengirim pesan kepadanya karena Ibu mertua mengajaknya makan malam untuk acara reuni keluarga, selebihnya mereka seperti orang bisu yang tinggal dalam satu rumah karena terpaksa, tak ada sapaan atau sekedar gurauan, sudah dibilang sejak awal memang hambar dan monoton.
Seungwan tak tahu apa yang sedang direncanakan Taehyung, daripada mendapatkan amukan atau amarah yang tak jelas hanya karena terlambat, dia memilih segera mencegat taksi yang lewat kemudian berangkat menuju kantor sang suami. Untung saja Seungwan membeli burger lebih tadi, mereka bisa makan siang dengan ini atau mungkin Taehyung mengajaknya ke restoran, dia juga tak tahu.
Tak menunggu lama, dia sudah sampai di kantor Taehyung, menyapa beberapa pegawai yang sopan dan ramah kepadanya karena mereka tahu, bahwa Nyonya besar sedang berkunjung untuk bertemu bos mereka. Dia menuju bagian resepsionis dan menyapa Seulhee yang sudah sangat hapal dengan dirinya.
"Seulhee?"
"Nyonya?" Seulhee tersenyum, wanita cantik itu menyambut Seungwan dengan binar senang.
"Seungwan saja, kau ini selalu ya.."
"Jangan gitu Nyonya, ya tetap Nyonya.." canda Seulhee. Seungwan terkekeh sebentar lalu bertanya apakah Taehyung sibuk saat ini? Dan Seulhee menjawab bahwa Taehyung tak ada rapat ataupun bertemu klien kali ini. Dengan senang hati Seungwan pamit setelah mendapat informasi dan segera berlalu menuju lantai lima, ruangan Taehyung berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Mistake
FanfictionHancurnya sebuah hubungan adalah dengan adanya kehadiran dari orang ketiga. 10042022 - - Hellothere, 2023.