Bab 06

255 53 19
                                    

Sudah terhitung dua bulan setelah pernikahannya dengan Seulgi, Seungwan tak pernah kembali. Jika Taehyung berkabar lewat pesan, wanita itu hanya membacanya, di telfon pun, Seungwan memilih menolak panggilan dari Taehyung. Dia tahu Seungwan marah, tapi Taehyung tak berpikir jika keadaan semakin rumit dan jauh seperti ini.

Jika banding-membandingkan, istri pertama dan istri kedua, apa itu boleh? Jika boleh, Taehyung sangat membutuhkan Seungwan disisinya. Bukan tidak menghargai Seulgi, hanya saja semua terasa mudah bila ada Seungwan. Taehyung teringat kemarin pagi, Seulgi membuat kegaduhan akibat memasak nasi goreng. Nasi bercecer di mana-mana, hampir saja teflon di dapur ikut terbakar karena wanita itu menyalakan api terlalu besar dan menuang minyak hampir seperempat botol. Sedikit pening bagi Taehyung jika terus begini.

Seperti pagi ini, inisiatif dan cara cepat adalah hanya memakan roti berselai stroberi. Taehyung sebenarnya ingin, sangat ingin jika dibuatkan teh manis atau jus buah. Tapi lagi-lagi Seulgi tak bisa melakukan hal sekecil itu.

Pantas saja perkataan Seungwan yang dia dengar kala itu, mungkin Seulgi hanya bisa mengakang dan dihamburi oleh berjuta-juta uang. Ah entahlah, kenapa pusing sekali di pikirkan. Tapi dia sangat cinta juga kepada Seulgi.

"Sebaiknya kau fokus menjadi istri dan calon Ibu saja Sayang.. Aku harap kau berkenan resign dari pekerjaan ya?"

Taehyung berbicara dengan nada lembut, lantas Seulgi menoleh dengan senyum hilang di wajah "Aku ingin bekerja Taehyung, mengertilah.. Kau masih mempermasalahkan tentang masak-memasak, kita bisa delivery setiap saat, kenapa harus repot mengotori dapur. Aku juga takut waktu itu karena api berkobar.. Huft.. Repot sekali memasak.."

"Seul.."

"Aku akan menyewakan asisten rumah tangga nantinya.. Aku harus menghubungi Sooyoung, siapa tau dia ada kenalan kan.." yang diajak bicara pun masih sibuk dengan berkas didalam map merah "Jadwalmu padat sekali besok Tae, meeting dengan kolega jam delapan pagi hingga makan siang, lalu setelah itu ada acara di Itaewon bukan?"

Taehyung hanya mengangguk sebagai jawaban kemudian memilih memakan roti selai itu dengan pikiran gamang. Harus kemana lagi dia mencari Seungwan?

***


Seungwan menunduk, mengamati pakaiannya yang lusuh akibat sambal dan beberapa minyak yang terciprat pada apron abu miliknya. Sudah satu minggu terakhir ini dia mencoba menu baru untuk dijual. Seungwan ingin membuka usaha untuk kelangsungan hidupnya setelah nanti setelah resmi bercerai dari sang suami.

Sudah dua bulan berlalu, dengan status yang masih mengambang antara istri orang dan seorang janda. Semua terasa cepat bagaikan kedipan mata.

Ponselnya bergetar di atas meja makan, dengan melangkah santai, Seungwan mengambilnya dan mendapati nomor Taehyung yang sudah meneleponnya untuk kesekian kali hari ini.

Masa bodoh sekali. Seungwan tak mau pikir, pria itu pasti bahagia dengan istri baru cantik dan muda itu. Honeymoon dengan menghamburkan uang ke luar negeri pastinya, batin Seungwan jengkel sekarang. Memilih untuk tak mengangkat nya, Seungwan segera melepas apron kotor dan berganti pakaian, dia akan keluar membeli jajanan atau sesuatu yang dapat dimakan untuk menghilangkan setres karena dua setan yang sudah membuat perkara dan prahara dalam hidupnya ini.

Tanpa menunggu lama, Seungwan sudah membeli apa yang di inginkan nya dari minimarket. Dia sekarang sedang duduk di kursi depan mini market dengan memakan sosis sembari melihat langit yang bertabur beberapa cahaya bintang. Beberapa detik kemudian, dia tersenyum lalu tertawa sedikit miris mengingat pesan yang dikirim Taehyung tadi "Aku membutuhkan mu Seungwan.." begitu.

Babi!

Apa Taehyung kira Seungwan babu? Lalu gunanya istri baru itu hanya buat pajangan atau budak seks saja? Pengorbanan Seungwan untuk dua tahun pernikahan mereka bahkan tak pernah dinilai oleh Taehyung, sekarang saja pria itu mencari-cari dirinya? Apa Seulgi tak berperan sebagai istri yang baik bagi Taehyung? Rasakan itu semua setan, batinnya tertawa riang

Entahlah, Seungwan merasa takut jika dikira orang gila oleh sekitarnya saat ini, dia sekarang tertawa tidak jelas karena merasa cerdas dan pintar oleh dirinya sendiri. Menguntit uang 400 juta won dari buku tabungan Taehyung bukanlah hal yang bermasalah. Bahkan nominal itu tak akan terasa mengurangi harta yang dimiliki oleh Taehyung.

Dipikir Seungwan bodoh begitu? Tentu dia juga butuh uang untuk hidup. Dia tak pernah menuntut ini itu selama menikah dengan Taehyung.

Sama sekali tak masalah jika begini kan? bahkan uang yang dihamburkan Taehyung pada istri keduanya itu mungkin lebih banyak daripada yang di ambil Seungwan.

Sibuk melamun dengan pikirannya, tangan Seungwan tersentak kala seseorang menarik nya untuk bangkit dari kursi.

"Apa-apaan kau ini! Bedebah sialan!" ujar Seungwan dengan sedikit teriakan karena merasakan sakit pada pergelangan tangan.

"Aku mencarimu kemana-mana Seungwan?! Kenapa tidak mengangkat telfon dan membalas pesanku? Sesibuk apa dirimu hingga mengabaikan itu semua.." kata Taehyung penuh dengan emosi karena merasa marah melihat sang istri yang bersantai tanpa dosa, padahal dirinya mencari-cari keberadaan wanita ini di mana-mana.

Mata Seungwan melotot "Memang kau ini siapa? Lepaskan atau aku akan memecahkan botol ini ke otakmu!" teriak Seungwan tak terima dengan meronta.

"Seungwan!"

"Bisa-bisanya aku bertemu setan saat bersantai disini.." ujarnya dengan berlagak membersihkan baju dan tangan yang tersentuh oleh Taehyung.

"Kita belum bercerai.. Kau masih resmi menjadi istriku.."

"Otakmu tolol! Siapa yang sudi! Bahkan bumi terjungkal masuk ke dalam matahari pun, aku tidak mau menganggap mu suami.. Dasar setan.."

"Aku membutuhkan mu Seungwan.."

Seungwan tertawa lebar serta renyah. Tak menyangka saja si setan ini kembali mengucapkan kata menjijikkan "Kau pikir aku ini babumu begitu? Apa istri baru mu tidak bisa melayani dengan baik? Orang yang kau cinta-cinta itu tidak melayani mu?"

Taehyung terlihat kesal dengan menghela napas berulang kali "Kau bermuka dua Seungwan.. Dulu kau baik padaku, tapi sekarang?"

"Jelas!" tegas Seungwan.

"Aku bermuka dua memang itu faktanya. Dulu kebaikan dan pengorbanan serta ketulusan ku tak pernah kau anggap ada selama pernikahan kita, jadi beginilah aku sekarang.. Kebaikan seseorang akan hilang jika dia dikecewakan Taehyung, ingatlah itu.."

"Seungwan.." panggil Taehyung pelan, memohon kepada sang wanita untuk mendengar penjelasan nya lebih lanjut.

"Aku akan menggugat cerai padamu nanti jika dalam seminggu ini kau tidak bergerak cepat untuk mengurus perpisahan kita, dan juga.. aku tak akan pernah ingin melihatmu lagi Taehyung, wajahmu itu membuatku jijik dan ingin muntah rasanya karena mengingat pengkhianatan yang kau lakukan.."

"Aku tidak akan menceraikan mu Seungwan.. Kau tetap akan menjadi istriku selamanya.."

"Dasar babi! Menyingkirlah dari hidupku!" kata Seungwan dengan mengambil semua belanjaannya dan bergegas lari untuk kabur dari hadapan setan sialan yang muncul malam ini. Menyebalkan sekali!

TBC
Vote komen jangan lupa
See you💖

After MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang