01

1.8K 98 2
                                    

Don't forget to support

Sorry for typo

Happy reading





Lelaki itu menekan beberapa pin di kotak elektronik lalu perlahan pintu terbuka Sung Hanbin pria darah murni Korea itu melangkahkan kakinya memasuki rumahnya jangan lupakan setelan jas dan tas kerja hitamnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu menekan beberapa pin di kotak elektronik lalu perlahan pintu terbuka Sung Hanbin pria darah murni Korea itu melangkahkan kakinya memasuki rumahnya jangan lupakan setelan jas dan tas kerja hitamnya itu

"na nya nya nya hmm emya nya yaa" tap tap langkah kecil menghampirinya, dengan kedua tangan di genggam erat seakan menjadi penumpu kestabilannya

"Yujin a" Sung Yujin anak laki-laki kecil nya yang belum genap 1 tahun itu berjalan ke arahnya sendiri, Hanbin membungkukkan badannya dan menggendong Yujin

Matanya menelisik, disana sosok yang ia cari sedang tertidur di lantai beralaskan karpet berbulu dengan mainan yang berserakan entah dimana saja dengan posisi tidur tangan kanannya lurus ke samping

Dapat Hanbin simpulkan bahwa Yujin tidur di bahunya tadi, tapi anaknya yang baru bisa berjalan 2 Minggu yang lalu ini bangun lebih dahulu mungkin terlalu lelah hingga lelaki itu tidak menyadari yang dia tidurkan sudah menghilang

Hanbin tersenyum simpul "Yujin hari ini pasti nakal lagi yah? heum" Hanbin mendusalkan hidung mancungnya pada hidung Yujin membuat anak kecil itu tertawa kegelian, tangannya menepuk-nepuk entah apa yang membuat anak itu sangat bahagia

"lihat papa pasti kelelahan mengurus Yujin hari ini" tak perlu ditanyakan anak keduanya ini benar-benar hiperaktif tidak seperti kakaknya

Hanbin berjalan ke arah salah satu kamar disana, Hanbin mengetuk pintu beberapa kali sebelum pintu itu dibuka dari dalam oleh anak laki-laki SD berumur 11 tahun

"loh ayah kapan pulang?" serunya

"baru saja, koko lagi apa?"

"belajar matematika, tapi malah mengantuk ayah" adunya

"lanjut belajar nanti aja ko, jangan sering-sering belajar" jawab Hanbin sambil memasuki kamar anak sulungnya itu, bukan apa-apa Hanbin melarang belajar dikarenakan anak pertamanya ini benar-benar gila belajar sebanyak waktu luang yang ia punya pasti ia gunakan untuk belajar Hanbin sendiri heran

"hoam nya ya yo ya aa" suara itu memelan, rupanya anak bungsu di gendongannya ini sudah mulai mengantuk lagi

Hanbin memposisikan Yujin tidur di kasur sang kakak, kakak yang mengertipun ikut tidur disana memeluk sang adek dan entah sebentar saja kedua anak itu sudah tertidur lelap dalam posisi saling memeluk, memang pada dasarnya ini jam mereka tidur siang tentu keduanya akan sangat mengantuk

Hanbin masih menepuk paha anak kecilnya itu perlahan, menyelimuti keduanya dan mengecup dahi keduanya bergantian dengan sayang

"kedua jagoan ayah" setelah memastikan anaknya benar-benar tertidur lelap dan aman Hanbin pergi dari sana

Ia berjalan keluar menuju tempat dimana suami kecilnya itu masih tertidur dalam posisi yang sama seperti sebelumnya

Hanbin mengusap surai suami itu
“sayangku pindah ke kamar yuk” ajaknya dengan suara yang benar-benar lembut

Zhang Hao menggeliat merasakan tepukan pelan pada bahunya
“loh Hanbin kok udah pulang? Eh YUJIN loh yang Yujin mana loh loh Yujin nak” Zhang Hao langsung terduduk menyadari anaknya tidak berada di sisinya

Hanbin terkekeh dan menghentikan pergerakan Hao suaminya

“ih kok malah ketawa anaknya ilang” geram Zhang Hao dengan nyang nyang pouch andalannya untuk Hanbin

Hanbin meraih tangan Zhang Hao dan mengecup pelan bibir Zhang Hao
“tenang sayang, tadi adek kebangun kamu nggak sadar untung aja belum aneh-aneh sekarang lagi tidur tuh bareng kakak di kamar kakak”

Bukannya menjawab Zhang Hao malah menundukkan kepalanya “Hanbin maafkan aku, aku sudah berusaha menjaga anak kita dengan baik ternyata aku masih lalai, maafkan aku Hanbin” ucap Zhang Hao

Hanbin menggelengkan kepalanya pelan, menangkup wajah manis suami yang ia dapatnya dari China itu

“Sayang sudah, kamu adalah papa yang terbaik di dunia ini, anak kedua kita memang benar-benar aktif bukan salahmu lihat Ricky yang tumbuh begitu baik, berkat kamu sayang, kamu yang terbaik dari semua yang terbaik, terimakasih yah suamiku sudah merawat anak-anak kita dengan baik, terimakasih sayang” Hanbin mengusap lembut surai separuh dirinya itu sebelum berkata lagi

“pasti melelahkan yah sayang menjaga anak-anak, apalagi Yujin” manja Hanbin, Zhang Hao sendiri mempoutkan mulutnya dan mengangguk mengiyakan

“yaudah yuk istirahat dulu mumpung bocilnya masih tidur” dengan tiba-tiba Hanbin menggendong badan Hao yang lebih kecil darinya itu, Zhang Hao sendiri kaget dan dengan spontan mengalungkan tangannya pada leher Hanbin

Dibawanya Zhang Hao ke kamar mereka berdua, tidur berdua dengan posisi saling memeluk, Zhang Hao tidur di lengan Hanbin persis seperti Yujin yang tidur pada lengannya, meraup sebanyak mungkin aroma badan Hanbin yang menenangkan baginya, tak peduli Hanbin yang sudah bekerja setengah hari itu Zhang Hao tetap merasa aroma Hanbin itu tetap menjadi aroma favoritnya

“Ayah terimakasih sudah bekerja keras untuk kita bertiga, pasti melelahkan yah harus bekerja keras di luar ketika balik kerumah malah harus ngurus anak juga” ucap Zhang Hao

“aku akan selalu bersyukur sayang, mungkin kita berdua belum bisa menjadi orang tua yang baik, tapi mari bekerja sama yah sayang, mari menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita” tenang Hanbin, benar-benar orang Korea tidak mengecewakan

Testi dong Hao wkwkwk

Zhang Hao ikut mencuri kecupan pada bibir Hanbin seperti yang sering mereka lakukan, Hanbin tersenyum menahan kepala Zhang Hao dan mulai melumat bibir pink manis dan sedikit berisi itu

Testi juga dong bin wkkwkwk



TBC




Gabut aja sih, buat selingan book sebelah karena emang gini anaknya suka bosen :)

Semoga tidak mengecewakan yah semuanya, terimakasih

Cemara Ini Versi KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang