02

1.1K 98 6
                                    

Don't forget to support

Sorry for typo

Happy reading

Pagi seperti biasanya, Hao terbangun lebih dulu, ia mandi dan lanjut menyiapkan sarapan untuk para pangerannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi seperti biasanya, Hao terbangun lebih dulu, ia mandi dan lanjut menyiapkan sarapan untuk para pangerannya

“loh sudah bangun? Ayo mandi dulu aku siapin airnya” ucap Zhang Hao pada suaminya yang baru saja keluar kamar, ia dorong untuk masuk kamar mandi padahal jujur saja kesadaran suaminya masih belum terkumpul

Berkutat dengan kamar mandi lalu membiarkan suaminya mandi dengan tenang, ia lanjut menyiapkan pakaian suaminya dan menatanya di kasur

Merasa cukup Zhang Hao berjalan ke kamar anak sulungnya, membuka pintu disana terlihat anak sulungnya yang masih nyaman dengan selimutnya, ia menghela nafas pelan

“My prince, come on its time to wake up” suaranya lembut meski ia tahu membangunkan Ricky tak segampang itu, anak sulungnya ini mudah sekali tertidur dimanapun dan kapanpun itu, hobby keduanya setelah belajar adalah tidur

“Come on baby, papa doesn't want you to be late” ucapnya lagi sedikit keras setelah beberapa percobaan sebelumnya, bisa saja Zhang Hao langsung menyalakan lampu milik Ricky tapi ia tidak akan melakukannya karena itu akan membuat Ricky sangat kanget, semua badannya belum siap untuk menerima informasi tiba-tiba efeknya akan buruk nanti

Zhang Hao lanjut membangunkan anak bungsunya, Ricky sudah bangun sekarang sedang mandi
Untuk Yujin tidak sesusah itu mungkin karena masih umur segitu jadi masih aktif dan semangat untuk bangun pagi

Untuk kamar Yujin memang benar anak itu dapat kamar sendiri tapi kasurnya tanpa ranjang, kasur ranjang berpagar tidak mempan untuk Yujin, pilihan satu-satunya hanya memberinya kasur tebal dan nyaman di lantai jadi akan sangat mengurangi resiko anak kecil itu jatuh dari atas ranjang

Zhang Hao memandikan Yujin dengan telaten setelahnya membawa Yujin kekamarnya, disana suaminya sudah selesai dengan bajunya dan sekarang sedang menata kertas-kertas putih itu lalu memasukkannya di tas kerjanya

“Ayah sudah-”

“YAAAA NYA YAAAAA” astaga anak kecilnya ini benar-benar bahkan papanya belum menyelesaikan kalimatnya

“aku sudah selesai sayang” syukurlah Hanbin tahu apa yang ingin ia katakan

Hanbin berjalan ke arah Zhang Hao mengusap rambutnya pelan
“sana biar Yujin aku yang handle” Hanbin mengambil Yujin dari gendongan Zhang Hao

Bahkan anak itu sudah memeluk leher Hanbin dengan erat, dasar benar-benar anak ayah

Zhang Hao tersenyum, mencium pipi suaminya sekejap dan berlari sebelum anaknya itu menangis karena ayah miliknya di cium hahaha

“kakak sudah selesai?” kepala Zhang Hao menyempil di pintu

“sudah papa!” semangatnya, Zhang Hao lanjut memeriksa tas Ricky untuk memastikan tidak ada yang tertinggal

Sarapan berlanjut tenang, tidak terlalu juga sih karena Yujin tetap mengoceh sepanjang kegiatan yang seharusnya berlangsung khidmat ini



...



Hanbin dengan kacamatanya adalah perpaduan yang sangat indah sepanjang masa, sayangnya ia sudah menjadi hak milik lelaki cantik violinis asal China

Hanbin memilih untuk berbincang dan bercanda dengan para temannya di kantor itu, karena sore ini ia akan mengadakan meeting untuk pengembangan selanjutnya

CEO bukan kata yang begitu tinggi, Hanbin tetap merasa biasa, tidak ada jarak antaranya dengan para karyawan, hal itu pula membuat pada karyawan nyaman bekerja disini

Jam sudah menunjukan pukul 2 lebih 6 menit, 24 menit lagi meeting akan dimulai

Ring~

Hanbin berlari untuk pulang, ia batalkan meeting hari ini setelah mendapat telfon dari suaminya bahwa Yujin demam tinggi

“sayang kamu tidak apa-apa? Pasti lelah punggungnya” ucap Zhang Hao pada Hanbin yang sedang menggendong Yujin, dari tadi anaknya itu menangis dan merengek tak henti dan yang diminta Hanbin, ia benar-benar memeluk leher Hanbin erat jangan lupakan mainan giginya yang dari tadi ia gigit bahkan sesekali telinga Hanbin ikut menjadi santapan

Ini hal lumrah ketika bayi akan tumbuh gigi, rewel badan panas dan gusinya terasa gatal makanya dari tadi Yujin menggigit semua hal yang ada

“gapapa sayang, kakak juga dulu gini kan” ga salah, sepertinya kedua anak Zhang Hao benar-benar menyayangi ayahnya

“Papa what happened to Yujin?” dua orang dewasa itu kaget dengan suara yang tiba-tiba ada di samping mereka, itu Ricky yang baru pulang sekolahnya, Awalnya Ricky mencari papanya kebetulan malah lihat ayahnya mengendong sang adek yang lagi tidur dan papa yang duduk di kasur kamar

“loh kakak kok sudah pulang? Cuci tangan sama kaki dulu kak, ganti baju baru kesini lagi deh” tutur  Zhang Hao berdiri menuntun Ricky kembali ke kamarnya

“Huwaaaaaa aaaaaa aya epa pa pa ya” benar saja Yujin kembali terbangun dan merengek kembali

Biarlah proses itu terjadi, jika saja Zhang Hao tidak disini pasti Hanbin sudah menangis sekarang, rasanya masih terasa ketika dimana ia menunggu Yujin lahir ke dunia, dan sudah sebesar ini sekarang

Kelahiran Yujin tidak semudah Ricky, berbagai tantangan harus keduanya lewati kala itu, bahkan nyawa Zhang Hao sebagai jaminannya, untungnya keduanya mampu melewatinya

Hanbin melihat ke arah Zhang Hao yang sedang mengusap punggung Yujin mencoba membantu agar anak itu berhenti menangis

“sayang, aku mencintaimu” ucap Hanbin tiba-tiba

Hao sendiri hanya terdiam, apa maksud suaminya ini!!!!! Dalam keadaan seperti ini? Masih sempat-sempatnya!
Zhang Hao melemparkan nyang nyang pouch nya pada lengan Hanbin

Hanbin sendiri hanya terkekeh dan mencuri kecupan pada bibir manis Zhang Haonya

Sadarkah Hanbin? Fans beratnya di gendongannya? Tolong ingatkan sebelum-

“hiks AAAAAAAA EMPA PAA YA YAh HUWAAAAAAA”


kan........



TBC





Cemara Ini Versi KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang