07

616 50 2
                                    

Don't forget to support

Sorry for typo

Happy reading

“sayang maafkan aku yah, seharusnya liburan ini kita bisa pergi liburan bersama” Hanbin menunduk, berucap pada Zhang Hao yang sedang memasangkan dasi pada lehernya

Niatnya liburan semester tahun ini mereka berencana akan berlibur ke rumah orang tua Hanbin di Jawa namun sayangnya pekerjaan Hanbin benar-benar tak bisa ditinggalkan, mungkin Hanbin masih bisa bermain tapi jika untuk berlibur ke kampung halamannya itu akan sangat sulit

Zhang Hao tersenyum, mengusap bahu Hanbin, lalu mengecup sekilas bibir suaminya itu “berhenti meminta maaf suamiku tercintaahhh, biar aku yang bilang sama Ricky nanti, kamu fokus kerja aja sana, kita juga masih bisa kan menghabiskan waktu bersama, nanti kita bikin acara kecil-kecilan aja dirumah, aman! Udah yah jangan khawatir lagi” ucapnya

Baiklah Hanbin harus mempercayai suami kecilnya ini

“yaudah sana, sarapan dulu pasti Kakak udah nunggu dibawah, aku mau mandiin Yujin bentar”

Tersenyum satu sama lain, mereka keluar kamar bersama, Zhang hao menuju ke arah kamar anaknya, Yujin pasti sudah bangun bersama Ricky namun karena belum bisa mandi sendiri jadi bangun tidur biasanya anak itu akan langsung bermain sendiri aku menganggu kakaknya
dan Hanbin langsung menuju meja makan, benar saja Ricky sudah duduk disana tengah sibuk dengan buku-buku miliknya

“morning prince” sapa Hanbin

“morning ayah” balasnya

Hanbin duduk, dan Ricky masih sibuk membuka-buka lembaran bukunya

“What are you doing kakak? Is there something wrong?” tanya Hanbin

“yeah, ada satu pertanyaan yang aku tidak bisa menjawabnya ayah, bolehkah Ricky meminta bantuan ayah?” jawab sekaligus pertanyaan dari Ricky

Makanan dimeja itu masih hangat, Hanbin membantu Ricky mengerjakan pr nya terlebih dahulu, tak apa ala-ala menunggu Zhang Hao biar bisa makan bersama

“woaahh ternyata segampang itu, tapi kenapa semalam aku tidak bisa mengerjakannya” kesal Ricky

Hanbin terkekeh, Ia usap rambut merah anaknya itu, ingatkah kalian bahwa rambut Ricky masih berwarna merah seperti terkahir kali, namun sekarang warnanya sudah sedikit pudar mungkin nanti akan menjadi warna pink yang cantik

“Ricky, tidak semua permasalahan bisa diselesaikan begitu saja, ada yang harus di pecah dan dikerjakan satu-satu, dan semua permasalahan tidak harus memiliki cara penyelesaian yang sama terkadang kita memang harus berfikir lebih luas untuk menyelesaikannya tapi tidak ada yang tidak ada jawabannya pasti ada, jika Ricky merasa stuck, menyerah, dan merasa bahwa jawabannya jelas tidak ada itu tandanya Ricky harus berhenti sejenak, jangan dipaksakan, tunggu sebentar baru coba kerjakan lagi, pasti bisa” ucap hanbin

“tentu, terimakasih ayah, semalam Ricky benar-benar bingung, adek juga tidur lebih awal jadi Ricky ikutan mengantuk” ucapnya

“loh kok belum makan, cepat dimakan nanti kalian telat gimana ishh, cepat makan cepat makan” mampus kalian berdua

Ricky dan Hanbin saling mencuri pandang diam-diam tersenyum

“ci mbum mbum mbum ci” celoteh Yujin menitip pesan pada Ricky

Yah anak kecil itu sudah bisa memesan, ia menitip untuk di belikan mobil-mobilan seperti milik Ricky yang Ricky beli di sekolahannya

Padahal punya Ricky sudah di berikan padanya tapi tetap saja Yujin mau lagi

“kakak belikan untuk Yujin, asal Yujin hari ini baik sama papa, janji?”
Kita tak boleh di rugikan_ricky

“nji anyanya ya ppa ppa ppa nya ya jin am” entah apa artinya yang penting jari kelingkingnga yang kecil itu sudah bertaut dengan jadi Ricky

. . .

Siang ini pun berlaku seperti hari-hari biasanya, Ricky pulang dari sekolah, dan jangan lupakan pesanan tadi, tenang sudah ia berikan pada pelanggannya dan sepertinya pelanggannya itu sangat menyukainya terbukti entah sudah sampai mana ia berlari dan entah sudah keberapa kali ban mobil itu memutari ruang tamu ini

“bagaimana harinya sayang?” Zhang Hao datang membawa sepiring potongan buah yang baru ia kupas

“baik papa, hanya pundak Ricky saja sedikit lelah, tadi gyubing jatuh ketika bermain basket, jadi Ricky memapahnya seharian ini, makannya tadi mobil Ricky berhenti di rumah gyubing lama, dari papa Matt juga marah-marah sama gyubing tapi Ricky lihat sebenarnya papa Matt khawatir cuma papa Matt marah-marah ah Ricky ga faham” ceritanya

“hahahaha iya papa Matt itu galak, tapi dia sebenernya peduli kak, terus-terus?”

“sudah, Ricky juga tidak mendapatkan pr hari ini, jadi nanti bisa bermain lama-lama, juga tinggal belajar untuk ujian akhir semester, lalu... Jeng jeng liburaannnn ke rumah ayah” excited nya

Sayangnya Zhang Hao tau Ricky pasti akan sedih jika tahu jadwalnya di cancel, Zhang Hao tetap tersenyum, memberi tahu Ricky perlahan

“kakak, apakah akan baik-baik saja jika tidak berlibur ke rumah ayah?” tanya Zhang Hao

“seharusnya baik-baik saja, kenapa papa?”

“pekerjaan ayah banyak sayang, ayah tidak bisa meninggalkannya, maaf yah sayang” ujar Zhang Hao

“aahh i see, ga ada yang perlu di maafkan papa, jangan meminta maaf, kan itu kewajiban ayah, Ricky faham kok, tapi ayah masih bisa bermain kan?” tanyanya lagi

“tentu” Zhang Hao mengangguk

“bagaimana jika kita berpiknik di belakang rumah? Kita adakan barbeque partyyyy, pasti menyenangkan” Ricky tak kalah excited membuat Zhang Hao benar-benar bersyukur anaknya dapat mengerti keadaan dengan baik

“jjaa bagaimana kalau kita mulai membuat list dari ini apa aja yang ingin kita makan??” ujarnya memberi ide

“setujuuhh, ah bagaimana kalau kita juga membuat list hal-hal yang bisa di lakukan di rumah ketika liburan? Papa ingat icky ingin belajar membuat cookies?” Ricky benar-benar girang, seolah ia benar-benar melupakan rencana awalnya

“baiklah, kita buat schedule liburann” semangat Zhang Hao

Mereka tertawa bersama menyadari betapa excitednya diri mereka sendiri

Jangan lupakan satu ekor manusia yang masih berlarian kesana kini dengan menggiring mobilnya, yah dia juga ikut excited bukan?

TBC

Aku kambek ges, semangat baru nih, mana semangatnyaaaa

Asek icikiwir

Cemara Ini Versi KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang